Berciuman dalam Bus, Pasangan Lesbian Ini Dihajar dan Dirampok Sekelompok Remaja
Melania Geymonat (28) dan pacarnya Chris (29) mengalami peristiwa yang menyedihkan itu di West Hampstead, London barat laut, pada dini hari 30 Mei
TRIBUNBATAM.ID - Pasangan lesbian asal Uruguay dan Amerika Serikat (AS) menjadi korban pengeroyokan dan perampokan sekelompok orang di London, Inggris.
Melania Geymonat mengunggah foto dia dan pasangannya Chris yang luka-luka di bagian wajah karena diserang di sebuah bus pada 30 Mei dini hari waktu setempat.
Serangan mengerikan tersebut membuat Chris mengalami patah di bahagian rahangnya.
• Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia vs Filipina, Perebutan Juara Ketiga Piala Merlion 2019
• Diluncurkan di New York, Inilah Uber Copter, Layanan Transportasi Online Naik Helikopter
• Donald Trump Dua Kali Langgar Protokol Kerajaan Inggris saat Bertemu Ratu Elizabeth II
Operator bus Metroline mengatakan, mereka memiliki rekaman CCTV dan bekerja sama dengan polisi setelah pemukulan.
Dilansir TribunBatam.id dari DailyMail, Polisi mengatakan telah menangkap lima remaja berusia antara 15 dan 18 pada Sabtu (8/6/2019) pagi.
Melania Geymonat (28) dan pacar Amerikanya Chris (29) mengalami peristiwa yang menyedihkan itu di West Hampstead, London barat laut, pada dini hari 30 Mei.
Melania kepada BBC London News mengatakan bahwa orang-orang yang mengeroyok mereka juga penumpang bus.
"Mereka bangkit dari tempat duduk mereka dan berjalan ke tempat kami dan mulai sangat agresif melecehkan kami. Salah satu dari mereka di bangku bagian belakang melemparkan koin kepada kami."
"Aku sama sekali tidak terlibat dengannya. Awalnya Melania sedang mencoba untuk menghilangkan situasi. Dia bersikap ramah dan berusaha mencegah mereka," kata Chris.
Geymonat mengunggah foto dia dan Chris dengan hidung dan pakaian bersimbah darah di Facebook disertai kronologi kejadian.
Dia mengisahkan awalnya dia dan Chris menaiki bus itu menuju ke kawasan Camden untuk berkencan.
Di perjalanan, sekelompok pria menghampiri setelah melihat mereka berciuman di dalam bus.
Gadis 28 tahun itu menuturkan, perilaku mereka kemudian menjadi liar. Mereka meminta keduanya kembali berciuman di depan umum.
Geymonat mengatakan untuk mencairkan suasana, dia berusaha bergurau dengan mereka, sedangkan Chris berpura-pura sakit agar kelompok pria itu menjauh.
Geymonat mengungkapkan, dia berusaha membantu Chris yang sudah dihajar tiga orang. Namun, salah satu pelaku menghujamkan pukulan dan membuat kepalanya pusing.
Setelah itu tiba-tiba bus berhenti dan polisi pun datang membantu mereka.
Tak hanya dihajar, keduanya juga mengaku dirampok oleh para pelaku.
Dia mengutarakan mereka diserang tidak hanya karena mereka lesbian, namun juga karena mereka perempuan.
"Saya membagikan kisah ini untuk meningkatkan kesadaran karena insiden ini sering terjadi," jelas Geymonat kembali.
Dilansir AFP via Channel News Asia Sabtu (8/6/2019), keempatnya ditangkap dengan tuduhan melakukan pencurian dan penyerangan sehingga korban terluka.
Kepala Detektif Andy Cox menjelaskan dia sangat muak dengan kasus tersebut karena para pelaku memang sengaja menyasar dan menyerang Geymonat dan Chris.
"Saat ini detektif tengah mempelajari rekaman CCTV. Penyelidikan bakal digelar untuk melacak apakah ada individu lain yang terlibat," ulas Cox.
Insiden itu juga sampai ke telinga Perdana Menteri Inggris Theresa May di mana dia menyerukan penghentian kekerasan terhadap komunitas LGBT.
"Tidak ada yang harus menyembunyikan siapa mereka, siapa yang mereka cintai, dan kita harus bekerja sama menghapus perilaku kekerasan yang terjadi," papar May.
Namun, kasus ini menimbulkan pro dan kontra di media sosial.
Banyak netizen yang menyalahkan wanita ini karena mereka lesbian dan melakukan aksi yang tidak pantas di depan umum.
"Kenapa Anda tak sabar sampai ke kamar?" kata seorang netizen.
"Anda gay dan ingin memperlihatkan kepada London bahwa Anda bisa melakukan sesukamu dan itu menijikkan," kata netizen lainnya.
Selain Perdana Menteri Theresa May, pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn juga mengutuk serangan itu.
Corbyn menyebut serangan itu benar-benar mengejutkan dan mengatakan:" Kita tidak boleh, dan tidak akan, menerima kekerasan homofobik dan misoginis ini dalam masyarakat kita.
Walikota London Sadiq Khan juga mengecam di Twitternya. "Ini adalah serangan yang menjijikkan, misoginis. Kejahatan kebencian terhadap komunitas LGBT tidak akan ditoleransi di London."
Geymonat lulus tahun lalu sebagai dokter di Universidad de la República di Montevideo dan pernah bekerja di Rumah Sakit Clínicas Montevideo sebelum pindah ke Inggris.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menolak Berciuman di Depan Umum, Pasangan Gay Ini Dihajar"