Parang, Tombak Hingga Busur Diamankan Polisi dari 81 Terduga Pelaku Bentrok Antar Desa di Buton
Mabes Polri akhirnya mengungkap para terduga pelaku bentrok antar desa dan pembakaran rumah di Buton, Sulawesi tenggara.
Tim berhasil mengamankan sekelompok masyarakat, khususnya laki-laki, beserta barang bukti berupa parang, tombak, pisau, badik, dan busur yang disimpan di sekitar rumah penduduk.
"Selanjutnya tim melakukan penyisiran di Desa Sampuabalo," ucapnya.
"Pukul 09.26 WITA, proses penangkapan telah selesai dilaksanakan. Seluruh masyarakat yang diamankan tidak melakukan perlawanan, sehingga memudahkan proses penangkapan," tukas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Sebelumnya, Mabes Polri mengungkap kronologi bentrokan antar-warga desa di Buton, Sulawesi Tenggara.
• Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kasus Mutilasi Karoman di Ogan Ilir, Kepala & Tangan Belum Ditemukan
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, masalah dimulai dari konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh para pemuda Desa Sampoabalo melewati Desa Gunung Jaya, Selasa (4/6/2019) sekira pukul 21.00 WIB.
"Hal itu membuat masyarakat di sana resah. Kemudian situasi tersebut ternyata sebagai salah satu pemicu," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).
Sehari setelah konvoi motor, seorang pemuda dari Desa Sampoabalo akan melakukan silaturami ke rumah saudaranya, melewati Desa Gunung Jaya sekira pukul 13.00 WIB.
Namun, saat melewati desa itu, pemuda tersebut dipanah dengan busur dari besi oleh pemuda dari Desa Gunung Jaya.
Akibatnya, pemuda Sampoabulo terluka di bagian dada sebelah kiri.
Kemudian korban melapor kepada warga desanya, yang kemudian melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya.
Sebanyak 100 lebih warga Desa Sampaobulo menyerang sekira pukul 14.00 WIB. Ada pun 50 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar beserta satu unit mobil dan satu unit sepeda motor.
"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Akan tetapi, warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balik pada Kamis (6/6/2019) dengan melibatkan kelompok etnis tertentu.
Akibat serangan balik ini, dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.
Oleh karena situasi itu, Polri menerjunkan 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob untuk melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa.