Pelaku Bentrok Antar Desa di Buton Diciduk, 1 Orang Diringkus Saat Melintas di Depan Apel Pasukan

Mabes Polri akhirnya mengungkap penangkapan 81 terduga pelaku bentrok antar-desa dan pembakaran rumah di Buton, Sulawesi Tenggara

Kompas.com
Bentrok di Buton, puluhan rumah dibakar, ratusan orang lari ke hutan 

Sebelumnya, Mabes Polri mengungkap kronologi bentrokan antar-warga desa di Buton, Sulawesi Tenggara. 

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, masalah dimulai dari konvoi sepeda motor yang dilakukan oleh para pemuda Desa Sampoabalo melewati Desa Gunung Jaya, Selasa (4/6/2019) sekira pukul 21.00 WIB. 

"Hal itu membuat masyarakat di sana resah. Kemudian situasi tersebut ternyata sebagai salah satu pemicu," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019). 

Sehari setelah konvoi motor, seorang pemuda dari Desa Sampoabalo akan melakukan silaturami ke rumah saudaranya, melewati Desa Gunung Jaya sekira pukul 13.00 WIB. 

Namun, saat melewati desa itu, pemuda tersebut dipanah dengan busur dari besi oleh pemuda dari Desa Gunung Jaya.

Akibatnya, pemuda Sampoabulo terluka di bagian dada sebelah kiri.

Kemudian korban melapor kepada warga desanya, yang kemudian melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya. 

Sebanyak 100 lebih warga Desa Sampaobulo menyerang sekira pukul 14.00 WIB. Ada pun 50 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar beserta satu unit mobil dan satu unit sepeda motor. 

"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu. 

Akan tetapi, warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balik pada Kamis (6/6/2019) dengan melibatkan kelompok etnis tertentu.

Akibat serangan balik ini, dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.

Oleh karena situasi itu, Polri menerjunkan 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob untuk melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa.

Selain itu, diperbantukan pula 2 SST dari Komando Resort Militer dan satu SST dari Polres BauBau. 

"Kapolda, bersama Danrem, Bupati serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat sudah melakukan rapat untuk meredam situasi di sana, dan semua warga diminta menahan diri," tuturnya. 

"Karena, aparat kepolisian bersama TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan perbuatan melawan hukum," tegas Dedi Prasetyo.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved