Pelaku Bom Kartasura Pernah Bertukar Pengalaman Merakit Bom & Membaiat Diri dengan Akun FB ke ISIS
"Memang dia tidak terafiliasi dengan kelompok teroris yang terstruktur, tapi dia berkomunikasi dengan sleeping cell yang lain, itu sedang didalami," k
TRIBUNBATAM.id - Tim Densus 88 Antiteror sedang mendalami keterkaitan pelaku bom bunuh diri di Pos Pantau Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah RA dengan sel tidur teroris lain.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, hal itu diketahui dari pengakuan RA.
"Memang dia tidak terafiliasi dengan kelompok teroris yang terstruktur, tapi dia berkomunikasi dengan sleeping cell yang lain, itu sedang didalami," kata Brigjen Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6/2019), seperti dikutip Antara.
• Kondisi Kesehatan Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Sudah Membaik, Dia Mulai Berikan Pengakuan
• Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Pernah Ajak Orang Tuanya untuk Bergabung, Ini Jawaban Orang Tuanya
• Sebelum Ledakkan Diri di Pospam Lebaran Kartasura, Rofik Asharudin Pernah Ledakkan Bom di Sini
• Moeldoko Bocorkan Alasan Kepolisian Tidak Bisa Deteksi Ancaman Bom Bunuh Diri di Kartasura
Menurut Dedi, kondisi kesehatan RA kini cukup stabil dan penyidik Densus sudah meminta sedikit keterangan darinya.Dari pengakuannya, diketahui bahwa RA pernah bertukar pengalaman merakit bom dengan sesama 'lone wolf' atau pengikut kelompok teroris yang berjuang sendiri.
Selain itu, pelaku mengaku bahwa ia belajar merakit bom secara otodidak dari internet.
Dedi mengungkapkan bahwa RA membaiat dirinya ke kelompok teroris ISIS dengan menggunakan akun media sosial Facebook milik RA.
"Dia membaiat diri dengan akun FB-nya langsung ke ISIS. Sedang didalami jaringan komunikasi pelaku di akun FB," katanya lagi.
Dari hasil penyidikan, diketahui bahwa ponsel milik RA telah dirusak, sehingga menghambat proses penyidikan di laboratorium digital forensik.
Sebelumnya terjadi peristiwa bom bunuh diri di Pos Pantau Lalu Lintas Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin (3/6) sekitar pukul 22.45 WIB.
Awalnya ada seorang tak dikenal menggunakan kaus berwarna hitam, celana jeans serta memakai headset berjalan menuju Pos Pantau Tugu Kartasura.
Orang tersebut duduk di trotoar di depan pos. Lalu, sepuluh menit kemudian terjadi ledakan di depan pos yang mengakibatkan orang tersebut luka-luka.
• Prajurit Garuda di Lebanon Rayakan Idul Fitri dengan Makan Ketupat yang Dikirim dari Tanah Air
• Warga Rela Antre Panjang dari Pukul 06.00 di Grans Indonesia, Demi Mendapatkan Adidas Yeezy 350 V2
• Kisah Asmara Al Ghazali dan Jessica Mila Diterawang, Peramal: Al Ghazali Lebih Berharap, Jessica?
• 2 Amalan Utama yang Dianjurkan di Bulan Syawal untuk Dilaksanakan Umat Muslim
Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Pernah Ajak Orang Tuanya untuk Bergabung, Ini Jawaban Orang Tuanya
Rofik Asharudin (22), pelaku bom bunuh diri di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, sempat berkomunikasi dengan pimpinan ISIS melalui Facebook (FB).
Hal tersebut memang dibenarkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri.
"Iya, (berkomunikasi dengan pimpinan ISIS melalui FB, dari hasil pemeriksaan sementara, kemudian hasil keterangan orang tuanya.
Karena orang tuanya juga sempet diajak untuk backup ikut kepada jaringan ISIS," ujar Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).
Menurutnya, orang tua pelaku sempat diajak Rofik Asharudin untuk mendukung suicide bomber, namun keduanya menolak permintaan sang anak.
Disinggung mengenai tidak adanya laporan dari orang tua terkait terpaparnya sang anak oleh paham radikal, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan karena orang tua yang bersangkutan tidak paham secara menyeluruh.
Orangtua Rofik Asharudin, kata dia, belum yakin apakah Rofik Asharudin benar-benar terpapar secara mendalam oleh suatu paham radikal yang dikembangkan oleh ISIS.
• Ingin Rumah Anda Jauh dari Kecoak, Ini Tips Jitu Jauhkan Kecoak dari Rumah
• Mesut Oezil Menikah di Turki dengan Amine Gulse, Ijab Kabul Sambil Menari
• Dipicu Masalah Ini, Pertikaian Antar-Kampung di Buton Berujung Pembakaran 87 Rumah
• Usai 87 Rumah Dibakar di Buton, Ratusan Orang Mengungsi, Begini Nasib di Tempat Pengungsian
"Namun orang tuanya sudah mengingatkan kepada anaknya untuk tidak usah mengikuti hal-hal yang sifatnya radikalnya terlalu ektrem, itu membahayakan," ucapnya.
"Karena memang tingkat pengetahuan yang bersangkutan (Rofik Asharudin) terhadap pemahaman agama itu sangat kurang. Oleh karenanya sangat mudah terpapar oleh paham-paham radikal yang esktrem itu," imbuh Dedi.
Tim Densus 88 Antiteror pun masih mendalami sejumlah teman tersangka yang diketahui pernah berkomunikasi dengan Rofik Asharudin lewat FB.
"Beberapa temannya yang berkomunikasi lewat FB ini masih di dalami," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Bom Kartasura Pernah Bertukar Pengalaman Merakit Bom dengan Sesama "Lone Wolf"
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Bom Kartasura Membaiat Diri dengan Akun FB-nya Langsung ke ISIS, http://www.tribunnews.com/nasional/2019/06/07/pelaku-bom-kartasura-membaiat-diri-dengan-akun-fb-nya-langsung-ke-isis.