Kerap Pamer Kemewahan, Barbie Kumalasari Blak-blakan Urusan Ranjang hingga 8 Kali Sehari, Wajarkah?
Gaya hidupnya pun serba mewah, termasuk dalam menggunakan barang-barang branded
Artinya, berapa kali suami-istri melakukan hubungan seksual selalu kembali kepada mood dan kemauan mereka.
"Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?" ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang juga konsultan seksologi ini.
Namun, sesuai ritme tubuh kendati tak ada pola baku, Boyke menganjurkan agar suami istri berhubungan intim secara teratur 1-4 kali seminggu.
Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.
"Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi." ujar Boyke.
Adapun pada wanita justru memperbesar kemungkinan merasakan kenikmatan seksual lebih lama.
Soalnya, kondisi fisiologisnya memungkinkan kaum hawa merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu.
Dengan begitu, bukankah kenikmatan yang dirasakannya akan berganda bila sebelum habis masanya ia kembali memperoleh kenikmatan baru?
Jadi, tegas Boyke, para istri tak perlu khawatir dirinya bakal kebal alias tak bisa merasakan orgasme atau kenikmatan seksual lagi.
Bahkan, pola 1-4 kali seminggu ini malah memberikan keuntungan kesempatan istirahat sejenak pada organ-organ tubuh wanita maupun pria, bila memang diperlukan demikian.
Meski pada dasarnya, seberapa sering pun kita melakukan hubungan seksual, bila dilakukan dalam batas-batas wajar, takkan merusak organ vital kedua belah pihak.
Sebab, baik alat kelamin pria maupun wanita diciptakan begitu rupa untuk beradaptasi terhadap kondisi apa saja.
Perlu diingat bahwa frekuensi yang terlalu sering, misalnya 6-8 kali seminggu, membuat energi kita terkuras habis sehingga badan jadi loyo.
Terlebih pada pria, hal ini terasakan sekali.
Soalnya, di dalam sperma terkandung berbagai protein, asam amino, dan asam esensial lainnya.