Awas! 2 Makanan Ini Jadi Penyebab Kanker Usus yang diderita Mendiang Mantan KSAD George Toisutta
Penyakit kanker usus mungkin memang jarang diperhatikan. Padahal kanker usus termasuk penyebab kematian terbesar nomor dua di Indonesia.
TRIBUNBATAM.id- Keluarga Mantan KSAD George Toisutta tengah berduka.
George Toisutta dikabarkan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juni 2019 akibat penyakit kanker usus yang dideritanya.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo melalui akun sosial media twitternya.
Sebelumnya, istri Ustaz Nur Maulana, Nuraliyah Ibnu Hajar atau Hajjah Aliah Maulana juga Meninggal Dunia, Minggu (20/1/2018) lalu akibat penyakit kanker usus.
Hajjah Aliah saat itu meninggalkan seorang suami dan empat orang anak (satu laki-laki dan tiga perempuan).
Penyakit kanker usus dapat diderita siapa saja, oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui penyebab kanker usus.
• Reaksi Rudi Lihat Video Eks Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Calon Pesaingnya di Pilwako Batam
• Gubernur Kepri Nurdin Basirun Minta Upacara 17 Agustus Digelar di Lahan Proyek Gurindam 12
• BREAKINGNEWS, Maling Bobol ATM Bank Permata dan Bank Mandiri di Latrade Industrial Park, Batam
• Mengenal Tahapan Penyakit Kanker Usus yang dialami Mantan KSAD George Toisutta & Istri Ustaz Maulana
Kenali Penyebab Kanker Usus
Penyakit kanker usus mungkin memang jarang diperhatikan.
Padahal kanker usus termasuk penyebab kematian terbesar nomor dua di Indonesia.
Melansir dari Express.co.uk yang dikutip Nakita.id sebelumnya, kanker usus ini bisa dipicu dari berbagai hal, salah satunya gaya hidup dan pola makan berantakan.
Terutama makanan alternatif yang disangka menyehatkan dan praktis tetapi justru memicu kanker usus, seperti sosis daging.
Pada 2015 lalu, World Health Organization (WHO) menganggap sosis adalah salah satu makanan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Jauh sebelum WHO menyatakan hal tersebut, seorang ilmuwan di Queen's University di Belfast juga mengatakan hal serupa.
• Bak Kamar Putri Raja, Begini Potret Mewah Kamar Khirani Trihatmodjo Putri Mayangsari
• Fakta-fakta Video Penggerebekan Ifan Seventeen, Citra Monica Mengaku Dirinya Sudah Ditalak 3 Kali
• 19 Tahun Vakum dari Dunia Hiburan, Mayangsari Bertemu Penggemar yang Ungkap Semua Sifat Aslinya
• Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 12 Juni 2019 : Scorpio Hadapi Masalah, Leo Ada Masalah Pekerjaan
Ilmuwan tersebut mengatakan sosis mengandung bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit kanker, khususnya sosis Inggris.
Meski menyoroti sosis inggris, tetapi berbagai sosis dibuat dari bahan yang kurang higienis.
Bahkan beberapa pabrik pembuatan sosis mencampur bahan-bahan yang seharusnya tak boleh dicampurkan menjadi satu.
Selain sosis inggris, sosis bratwurst yang merupakan sosis andalan masyarakat Indonesia ini juga berbahaya.
Sosis bratwurst mengandung bahan kimia yang berisiko tak jauh berbeda.
"Sosis mengandung zat nitrat atau nitrit yang sama kandungannya dengan makanan berpengawet lain," ungkap Dr. Marie Cantwell, peneliti kesehatan.
Para peneliti telah memeringatkan hal ini pada para konsumen, sayangnya mereka tak terlalu memerdulikannya.
Padahal kandungan nitrat atau nitrit yang ada pada sosis tersebut sangat berbahaya.
Ada baiknya jika seseorang mengonsumsi daging secara langsung, dibandingkan makanan olahan seperti sosis karena kandungannya telah bercampur dengan berbagai zat berbahaya.
Akibat Konsumsi Daging Merah
Laporan terbaru yang terbit di International Journal of Cancer, Minggu (1/4/2018), menyarankan agar kita mengurangi daging merah untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar atau kanker kolon.
Studi yang dilakukan peneliti asal University of Leeds, Inggris, telah mengamati pola makan dan kesehatan 32.147 perempuan yang tinggal di Inggris, Wales, dan Skotlandia selama 17 tahun.
Hasilnya, ada 462 kasus kanker kolorektal atau kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektrum (organ terakhir dari usus besar yang menyimpan feses).
Dari jumlah tersebut, 335 di antaranya kasus kanker kolon spesifik.
Sementara 119 kasus merupakan kanker usus besar distal, yakni kanker usus besar yang memengaruhi area usus besar yang menyimpan feses.
Penelitian kemudian fokus mengamati pola diet seperti apa yang dilakukan peserta.
Ada empat pola diet yang dilakukan.
Sebanyak 65 persen perempuan mengikuti diet yang menganjurkan rutin makan daging merah, 3 persen memakan unggas, 13 persen sebagai pemakan ikan, dan 19 persen vegetarian.
Dari empat kelompok tersebut, peneliti melihat kelompok vegetarian menunjukkan risiko terendah dari semua jenis kanker usus besar.
Sebaliknya, perempuan yang secara teratur mengonsumsi daging merah berisiko lebih tinggi memiliki kanker usus besar distal dibanding mereka yang mengikuti diet tanpa daging merah.
Penelitian ini makin menguatkan temuan sebelumnya yang telah mengaitkan daging merah dengan kanker usus.
Menurut Harvard Health, semakin banyak daging merah yang masuk ke dalam tubuh akan memiliki tingkat senyawa N-nitroso (NOC) yang lebih tinggi di dalam feses. Senyawa ini adalah pemicu kanker usus.
"Penelitian kami makin menguatkan adanya hubungan antara kanker usus dengan daging merah. Namun, analisis lebih lanjut dengan penelitian lebih besar masih diperlukan untuk mencari pencegahannya," kata Dr Diego Rada Fernandez de Jauregui, bagian dari tim Epidemiologi Gizi di Leeds, dilansir Newsweek Senin (2/4/2018)
(Nakita.Id/Kompas.com/Tribun Timur)
*Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Istri Ustaz Nur Maulana Meninggal Akibat Kanker Usus, Ternyata Makanan ini Bisa Jadi Pemicunya