Soal Tim Mawar, Begini Komentar Menhan Ryamizard Ryacudu
Nama Tim Mawar mendadak menjadi bahan perbincangan beberapa hari terakhir.
TRIBUNBATAM.id - Nama Tim Mawar mendadak menjadi bahan perbincangan beberapa hari terakhir.
Nama Tim Mawar mendadak muncul setelah seorang mantan anggota bentukan Prabowo Subianto saat menjabat Pangkostrad itu ditengarai muncul di tengah kericuhan 21 - 22 Mei pasca Pilpres 2019 lalu.
Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa Tim Mawar kini sudah tidak ada lagi.
Untuk itu, Ryamizard meminta supaya Tim Mawar jangan dikaitkan dengan aksi kerusuhan 21 - 22 Mei 2019 di Jakarta lalu.
Hal itu disampaikan Ryamizard menyusul adanya isu Tim Mawar yang pernah menjadi bagian TNI di era Presiden ke-2 Soeharto itu kini bergerak kembali Pasca Pilpres 2019.
"Sudah selesai lah, jangan dikait-kaitkan lagi."
"Kalau ada itu tanya sama polisi, kalau misalnya salah (bilang) polisi kan yang mengusut," sambungnya.
Dijelaskannya, tak ada kaitannya TNI dengan aksi kerusuhan.
Selain itu, Ryamizard kembali meminta supaya Tim Mawar zaman era Soeharto tidak dikaitkan dengan TNI saat ini.
Begitu pula Tim Mawar jangan dikaitkan dengan aksi kerusuhan pada sejumlah titik di Jakarta beberapa waktu lalu.
"TNI enggak ada urusannya, itu kan tim lain walau pun itu dulu TNI," jelas Ryamizard.
"Karena TNI sekarang lain lah ya."
"Jadi jangan dikait-kaitkan begitu enggak baik," tandasnya.
• Kepada Irfansyah, Pria Suruhan Kivlan Zein untuk Bunuh Dirinya, Yunarto Wijaya Bicara Begini
• Soal Status Maruf Amin, Tim Hukum BPN Prabowo-Sandiaga: KPU Jangan Pakai Standar Ganda, Maksudnya?
• Akibat Bebas Cukai Rokok dan Mikol Dicabut, Pengusaha di Batam Rugi Rp 500 Juta
• Foto-foto Pembobolan ATM Bank Mandiri dan Bank Permata di Batam, Pelaku Beraksi Dini Hari
Simak videonya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Mawar kembali disinggung setelah nama mantan anggotanya yang bernama Fauka Noor Farid menjadi bahan perbincangan.
Dia disebutkan sebagai orang yang berada di balik unjuk rasa kerusuhan 21 - 22 Mei 2019 di Jakarta.
Dikutip dari WartaKota, nama Fauka disebutkan oleh Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019 sebagai dalang dari kerusuhan tersebut.
Tulisan dari Tempo itu juga turut ditanggapi oleh pihak kepolisian.
"Sehubungan dengan adanya keterlibatan salah satu tim begitu, istilahnya, itu sedang dilakukan pendalaman," ungkap Asep saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2019) pada Kompas.com.
"Pada prinsipnya penyidik melakukan upaya-upaya penyelidikan dengan memperhatikan berbagai sumber informasi, termasuk dari media tersebut," sambung dia.
Dalam laporan Majalah Tempo itu, Fauka Noor Farid diduga terkait dengan aksi kerusuhan 22 Mei 2019 dan disebutkan berada di sekitar Gedung Bawaslu saat kerusuhan.
Berdasarkan transkrip percakapan yang diperoleh Tempo dari pihak Kepolisian, Fauka menyebutkan bagus jika terjadi kekacauan, apalagi hingga menimbulkan korban.
Dugaan tersebut juga diperkuat dua sumber di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga.
Menurut sumber tersebut, kata Tempo, Fauka ikut merancang demonstrasi di Bawaslu tersebut.
Sosok Fauka Noor Farid
Dikutip oleh Kompas.com, Fauka Noor Farid merupakan mantan personel Tim Mawar yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Kala itu dia menduduki jabatan sebagai Kapten (Inf), di mana Tim Mawar saat itu dianggap Lembaga Bantuan Hukum dan HAM Kontras sebagai eksekutor lapangan.
Tim Mawar saat itu dituding bertanggungjawab atas hilangnya 23 aktivis pro demokrasi dan masyarakat yang dianggap akan bergerak melakukan penurunan mantan Presiden Soeharto.
Tim Mawar yang menjadi eksekutor lapangan berdasarkan Laporan Hasil Penyelidikan Tim Ad Hoc Penyelidikan Peristiwa Penghilangan Paksa tahun 2006, disebutkan telah mengembalikan 9 orang aktivis.
Satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan 13 orang lainnya hilang.
Atas kejadian tersebut, Tim Mawar juga dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Mahkamah Militer II Jakarta pada tahun 1999.
Fauka Noor Farid mendapatkan vonis 1 tahun 4 bulan namun tak seperti anggota lainnya yang dipecat sebagai anggota TNI.
Kesetiaan Fauka pada Prabowo tak hanya sebatas sebagai personel satu tim, melainkan berlanjut saat Prabowo berkarier di dunia politik.
Di pemilihan presiden (pilpres) 2014, Fauka ditugaskan untuk menggalang dukungan Paslon Prabowo - Hatta di Banten.
Dia pun menduduki posisi penting di kader Gerindra.
Dilansir oleh laman partaigerindra.or.id, Fauka berada di bawah Widjono Hardjanto yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan.
Sementara Fauka menjadi Ketua Bidang Pendayahgunaan Aparatur Partai.

Fauka Noor Farid di situs gerindra (partaigerindra.or.id)
Sementara dilansir oleh situs Garuda Yaksa, Fauka dituliskan sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra di tahun 2019.

Nama Fauka Noor Farid di situs Garuda Yaksa (Garuda Yaksa)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tegaskan Tim Mawar Sudah Tak Ada, Menhan Ryamizard Ryacudu Minta Jangan Dikaitkan dengan Aksi 22 Mei