Hori, Asal Lumajang yang Gadaikan Istri dengan Rp 250 Juta sampai Berakhir Tragis, Ini Kata Istrinya
Fakta tersebut mencuat setelah Polres Lumajang meminta keterangan dua orang terlibat.
Lasmi mengaku tidak diberi nafkah, juga beberapa kali mendapatkan tindak kekerasan dari Hori alias kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Karena itu, Lasmi memilih pergi. Nah, Lasmi yang mengenal Hartono akhirnya memilih bersama lelaki tersebut.
Di sisi lain, Hartono juga memang meminjamkan uang Hori sampai Rp 250 juta.
Lasmi dan Hartono mengaku menikah pada bulan April lalu. Keduanya menikah secara siri.
"Tidak ada dia (Lasmi) jadi jaminan. Tidak benar saya ngomong minta istrinya dijadikan jaminan utang," tegas Hartono.
Lasmi dan Hartono saling mengenal karena juga ulah Hori.
Meskipun awalnya Hartono mengenal Lasmi dengan nama Holifah.
Hori yang meminta Lasmi mengaku sebagai Holifah untuk berkomunikasi melalui telepon dengan Hartono.
Mendengar penuturan keduanya, Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban kembali menegaskan jika persoalan tersebut pelik.
Karena itu, dirinya berjanji akan mengurainya hingga permasalahan kasusnya benar-benar menjadi terang benderang dan terurai.
"Karena ada kasus pembunuhan, indikasi penipuan, perdagangan orang, juga perzinahan. Ini yang masih kami dalami lagi supaya persoalannya clear," tegas M Arsal Sahban.
Seperti diberitakan, warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Hori (43) membacok Muhammad Toha (35) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit, Lumajang, Selasa (11/6/2019) malam.
Muhammad Toha tewas akibat bacokan itu.
Belakangan diketahui. bahwa Toha korban salah sasaran rencana pembunuhan.
Hori berencana membunuh Hartono, dan hendak merebut kembali istrinya, Lasmi dari tangan Hartono.