Seorang Pelaku Mutilasi Karoman Mengaku di Media Sosial, Ini Tanggapan Kapolda Sumsel
Satu orang terduga pelaku mutilasi Karoman, nelayan asal Ogan Ilir --yang kepalanya belum ditemukan-- membuat pengakuan mengejutkan.
Satu Terduga Pelaku Mutilasi Karoman Nelayan Ogan Ilir, Ngaku Membunuh Karena Diejek Pelaku Lainnya
TRIBUNBATAM.ID, PALEMBANG - Satu orang terduga pelaku mutilasi Karoman, nelayan asal Ogan Ilir --yang kepalanya belum ditemukan-- membuat pengakuan mengejutkan.
Dalam video yang beredar di salah satu media sosial hits Palembang_bedesau, terduga pelaku yang terlihat masih muda itu mengaku diejek oleh pelaku lainnya.
• Beredar Video Pengakuan Pelaku Mutilasi di Ogan Ilir. Karoman Dihabisi oleh Tiga Orang
• Alasan Kivlan Zen memilih Bungkam Sehabis Diperiksa sebagai Saksi Habil Marati
• Buntut dari Telanjang Berpelukan di Mobil, Dua Pria Dihukum Delapan Tahun Penjara dan Denda Rp 1 M

Video pengakuan seorang pria tersebut tersebar di akun instagram Palembang-bedesau.
"Menurut keterangan pelaku, aksinya dilakukan bersama 2 orang temannya .
Motif pembunuhan dilatar belakangi apa belum diketahui .
Karena di ejek pengalah oleh 2 pelaku laju pelaku ini ikut ikutan membunuh ."

Sayangnya, video keterangan terduga pelaku pembunuh Karoman itu sudah dihapus.
Pengakuan Masih Dipelajari
Belum ada keterangan resmi dari Polres Ogan Ilir maupun Polda Sumsel terkait video pengakuan ini.
Namun dikutip dari Kompas.com, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Zulkarnain membenarkan bahwa seorang warga mengaku terlibat dalam kasus mutilasi Karoman (40).
Zulkarnain mengatakan, orang tersebut terlibat dengan cara membantu memberi kode-kode tertentu kepada pelaku lain saat aksi pembunuhan dengan mutilasi itu dilakukan.
Meski sudah ada pengakuan, polisi tidak akan percaya begitu saja. Sebab keterangan tersangka itu nilainya paling bawah dari lima alat bukti yang sah.
Polisi akan terus mengumpulkan alat bukti yang lain termasuk alat bukti ilmiah berupa ceceran darah.
• Video Hubungan Sesama Jenis Menteri Malaysia Beredar di Grup WhatsApp. Pengunggahnya Najib Razak
• BREAKING NEWS. Pria yang Mengaku Pemeran Video Gay dengan Menteri Malaysia Ditangkap di Bandara
• PUKULAN KEDUA! Setelah Menteri Malaysia Azmin Ali Membantah, Muncul Video Gay Baru, Lebih Jelas
“Jika pun misalnya tersangka lain yang dijelaskan oleh pelaku tadi nanti tidak mengaku, hal itu, tidak masalah karena akan dikuatkan dengan bukti-bukti ilmiah tadi,” jelasnya, Jumat (14/6/2019).
“Kita banyak pengalaman tersangka-tersangka yang merasa tidak bersalah padahal dia melakukan. Namun, menurut hukum bisa dibuktikan secara ilmiah biasanya lebih besar ancaman hukumannya karena dianggap berbelit belit dan tidak ada penyesalan,” ujarnya.
Zulkarnain mengatakan, meski sudah ada pengakukan, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Harus dilengkapi dengan keterangan yang lain,” katanya.
Kepala Belum Ditemukan
Diberitakan sebelumnya, Karoman, warga Desa Pinang Mas, Ogan Ilir, ditemukan tewas dengan kepala dan kedua lengan hilang oleh seorang warga.
Karoman ditemukan tewas tanpa kepala dan kedua tangan di sebuah rawa di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) pada Kamis (6/6/2019) pukul 10.00.
Hingga Kamis pagi Karoman tak kunjung pulang. Istri Karoman kemudian melaporkan hal itu ke warga. Warga kemudian berupaya mencari Karoman.
Jenazah Karoman kemudian ditemukan di sebuah sungai dengan dengan kepala dan kedua lengan putus.
Namun, hingga saat ini, kepala Karoman belum ditemukan meskipun polisi sudah berusaha menyisir aliran sungai dan mengerahkan anjing pelacak.
Polisi juga telah memeriksa secara maraton 17 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti untuk mengungkap pelaku.
Mardiah, istri Karoman korban mutilasi di Ogan Ilir tak menyangka suaminya meninggal dengan cara sadis dengan kondisi tubuh tidak utuh.

Kini jenazah masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel, sembari menunggu potongan kepala dan kedua tangan yang masih dicari polisi dan warga desa setempat.
Mardiah sebagai istri sangat terpukul atas kepergian suami tercinta.
Baginya, Karoman merupakan sosok suami yang santun dan tidak pernah menghardik, apalagi berkata kasar.
"Salah apa suami saya? Orang sebaik itu, marah pun tidak pernah. Bentak-bentak tidak pernah. Sangat lembut kalau bicara atau menasihati anak-anak kami," kata Mardiah kepada TribunSumsel.com yang menyambangi kediamannya di Desa Pinang Mas, Sabtu (8/6/2019).
Tidak hanya kepada ia dan anak-anak, lanjut Mardiah, suaminya itu juga dikenal baik dan tidak pernah ada masalah dengan tetangga atau siapapun warga desa setempat.
"Kalau panggil orang dari jauh saja dia (Karoman) tidak teriak-teriak. Orangnya sangat lembut, pakai perasaan kalau ngomong. Saya tahu persis karena saya sudah 17 tahun berumah tangga," ucap Mardiah tak kuasa menahan air mata.
Ia mengaku tidak habis pikir ada orang tega menghabisi nyawa suaminya dengan keji.
Apalagi, kini organ tubuh Karoman yakni kepala dan kedua tangan belum ditemukan.
Jenazah Karoman saat tiba di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (6/6/2019). (TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH)
"Apa salah suami saya? Kenapa orang itu (pelaku pembunuh) bisa tega? Saya minta kalau dapat pembunuhnya dihukum mati saja," katanya dengan suara tangis yang makin menjadi-jadi.
Hingga kini, motif pembunuhan pun belum diketahui karena jika motifnya perampokan, Karoman bukanlah sasaran yang tepat karena hidup keluarganya pas-pasan.
Bahkan, keluarganya pun sempat menunda menjemput jenazah Karoman di rumah sakir karena tidak punya uang.