Besok, Mantan Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob Bakal Diperiksa soal Kasus Makar
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan surat panggilan telah diterima oleh mantan Kapolda Metro Jaya tersebut
Menurut Ronny, aksi "koboi" mantan Kapolda itu dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada Maret 2011, 3 Juni 2011, dan 3 Agustus 2011.
Menurut Ronny, Sofyan mengeluarkan kata ancaman "gua matiin lu!" dengan celurit, golok, dan pistol. Sofjan juga mengeluarkan kata-kata kasar yang bernada rasialis kepada Ronny.
Pada 8 Agustus 2011, Ronny melaporkan SJ atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan penyalahgunaan senjata api ke Polda Metro Jaya.
Namun, tak pernah ada catatan selanjutnya terkait proses hukum kasus tersebut.
Pendukung Prabowo-Sandiaga
Pada Pemilu 2019, Sofyan mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Terkait kasus dugaan makar yang menjeratnya, polisi juga memiliki bukti berupa video rekaman saat Sofyan ikut dalam permufakatan di Jalan Kertanegara, kediaman Prabowo Subianto.
"Yang bersangkutan sedang menyampaikan (upaya makar) di Jalan Kertanegara," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.
Profil
Sofyan Jacob menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada periode 8 Mei 2001-18 Desember 2001, menggantikan Irjen Pol. Mulyono Sulaeman.
Sofjan Jacob juga merupakan relawan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Sofjan Jacob turut berpidato di depan kediaman Prabowo di Kertanegara tak lama setelah hasil quick count keluar pada Rabu, 17 April 2019.
Komjen Pol (Purn) Sofjan Jacoeb dalam acara diskusi dan buka puasa bersama Forum Suara Kedaulatan di Hotel Gran Mahakam Jakarta Selatan pada Senin (20/5/2019) (Gita Irawan)
Pria yang menginjak usia ke 72 tahun tersebut lahir di Tanjungkarang pada 31 Mei 1947.
Sofyan juga diketahui pernah mengawal proses pergantian kepemimpinan nasional dari Presiden Abdurrahman Wahid kepada Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan ini juga pernah dijagokan sebagai calon kapolri pengganti Bimantoro. Namun, dia ditempatkan di Lembaga Pertahanan Nasional.