Penyekapan Wanita Muda di Karimun, Polisi dan Warga Sempat Datangi Lokasi Penyekapan, Tapi Nihil
Aparat kepolisian masih mendalami keberadaan seorang remaja perempuan asal Karimun berinisial Kn yang dikabarkan hilang sejak 10 hari yang lalu.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Aparat kepolisian masih mendalami keberadaan seorang remaja perempuan asal Karimun berinisial Kn yang dikabarkan hilang sejak 10 hari yang lalu.
Berita Penyekapan di Karimun ini langsung membuat Heboh warga Sekitar.
Sempat beredar informasi pada Minggu (16/6) mengenai Kn berada di kawasan Mentari Klasik, Kecamatan Tebing.
Menanggapi kabar tersebut aparat dari Polsek Tebing langsung turun melakukan penelusuran ke lokasi.
"Kalau kemarin ada sebagian warga yang melaporkan ke polsek adanya informasi penyekapan atau sebagainya, Polsek langsung menindaklanjuti keluhan dan laporan masyarakat. Walaupun informasi keberadaan tersebut masih kita dalami munculnya itu dari mana," kata Kapolsek Tebing, AKP Agung Fian Wibowo, Senin (17/6).
• Dikelola dengan Baik, Desa Mart di Bintan Ini Bisa Berpenghasilan Rp 180 Juta Setahun
• Aexipindo Batam: Kami Tidak Mengimport Sampah dan Limbah Beracun
• Mengenal Glioblastoma, Satu di antara Jenis Kanker Otak yang Diidap Agung Hercules
• Lahirkan Bayi Perempuan yang Lucu, Kok Anak Aura Kasih Masuk Inkubator?
Akan tetapi setelah aparat kepolsian melakukan pencarian dengan dibantu Ketua Rt, Ketua Rw dan warga setempat, diketahui jika Kn tidak disana.
"Setelah dari polsek mengecek lokasi yang dilaporkan di mentari klasik nihil adanya penyekapan atau sebgainya," terang Fian.
Disebutkan Fian, hingga saat ini keberadaan Kn masih belum diketahui.
Ia juga menyebutkan tidak bisa menuduh adanya pelaku terkait hilangnya seseorang sebelum ditemukannya bukti.
• Tongkrong Sebentar di Jembatan Dua Barelang, Andika Dipukul Oknum Tukang Parkir, Ini Kronologinya
• Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Penumpang Serang Sopir & Rebutan Kendali Bus, 12 Orang Tewas
• Link PPDB Jalur Prestasi SMP Jakarta, Berikut Jadwal dan Aturannya, Mulai Dibuka Besok
"Terkait orang hilang tersebut dari kepolisian tetap kita lakukan pendalaman. Ini sudah beberap hari. Tapi sampai sekarang dari kami belum menemukan tiitk terang mengenai keberadaan orang hilang itu," ujarnya.
"Upaya pencarian terus dilakukan. Saat ini masih dalam pendalaman kepolisian," tambahnya.
Hebohkan Karimun
Heboh Informasi Remaja wanita di Tanjungbalai Karimun disekap selama 10 hari terakhir.
Informasi ini sempat Viral di Karimun dan menjadi buah bibir masyarakat sekitar.
Penyekapan tersebut terjadi di sekitar Perumahan Mentari Klasik, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.
Dimana info yang diperoleh oleh warga adalah adanya seorang remaja perempuan berinisial Kn asal Teluk Air, Kecamatan Karimun disekap di sekitar Perumahan Mentari Klasik.
• Buaya dengan Pisau Menancap di Kepala Terlihat di Sungai, Warga Khawatir dengan Nasib Buaya
• FILM BIOSKOP 2019 - Sinopsis The Secret Life of Pets 2, Lihat Aksi Kevin Hart Menjadi Kelinci Imut
• Pernikahan Siswi SMP dengan Bapak 41 Tahun yang Viral Ternyata Bermula dari Saling Komen di Facebook
Kn sendiri memang dikabarkan telah hilang sekira 10 hari.
Bahkan informasi mengenai hilangnya Kn telah tersebar di media sosial.
Pada Minggu sore, belasan warga sekitar menyusuri rumah-rumah yang ada di Perumahan Mentari Klasik.
• Agung Hercules Sakit Apa? Tubuh Berotot Jadi Kurus, Istri Ungkap Penyakit Ganas Ini
• Download Lagu MP3 Birthday SOMI, Lengkap dengan Lirik Lagu dan Video Klip, Trending Youtube
• Setelah Film Game of Thrones, Sophie Turner dan Maisie Williams Ingin Bikin Film Bareng
• Lirik Lagu Apa Denganmu Peterpan Berubah di Google, Adakah yang Iseng?
Warga memeriksa rumah-rukah yang kebanyakan tidak ada pengnuninya.
Terlihat juga di lokasi Ketua RT setempat, Ketua RW setempat serta sejumlah polisi dari Polsek Tebing berseragam dan bersenjata.
"Infonya pelaku telah tertangkap di Guntung (Kabupaten Inhil, Provinsi Riau). Dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju Karimun. Dengar kabar pelaku bilang anak ini disekap di Mentari Klasik," kata Azis, seorang warga di Mentari Klasik.
Hingga Minggu sore, sekira pukul 15.32 WIB warga masih menelusuri rumah-rumah yang kebanyakan tidak ada penghuninya. (ayf)
Istri Ketua KPU Disekap
Saksi mata penolong istri Ketua KPU, Dadan Bunyamin (49), mengatakan Jumat (24/5/2019) malam pihak kepolisian sempat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah ketua KPU Cianjur.
Olah tempat kejadian perkara berlangsung sampai dengan pukul 23.00 WIB.
"Dari obrolan santai tersebut polisi beberapa kali mengutarakan beberapa kejanggalan," kata Dadan di Gang HA Gazali Kampung Karangtengah RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Sabtu (25/5/2019).
Dadan mengatakan, semalam ia pun merasa tak yakin antara iya dan tidak dengan peristiwa yang dialami tetangganya tersebut.
• Saat Ditanya Sisa Bayaran Vanessa Angel di Kasus Prostitusi Artis, Begini Jawaban Mucikari
• Penundaan Laga PSM Makassar vs Arema FC, Kubu Arema Dirugikan, PSM Makassar Diuntungkan?
• CATAT YAA, Interior dan Ruang Mesin Mobil Wajib Dirawat Tiap 6 Bulan, Begini Triknya
"Semalam Kapolres langsung memimpin olah TKP, selesai sekitar pukul 23.00 WIB," kata Dadan.
Dadan mengatakan ia hanya mengikuti apa yang diperintahkan aparat saat melakukan olah tempat kejadian perkara tersebut.
"Kalau sampai begitu kenapa ya membohongi polisi," kata Dadan.

Drama Penyekapan Cuma Rekayasa
Kebenaran tragedi penyekapan istri Ketua KPU Cianjur, Yanti Hera Susanti (39) yang terjadi pada Kamis (23/5/2019) malam akhirnya terkuak.
Drama penyekapan tersebut ternyata hanyalah rekayasa.
Hal tersebut terkuat setelah beredarnya video yang menampilkan pengakuan istri Hilam Wahyudi itu.
Dalam video tersebut Yanti mengaku berbohong.
Ia juga meminta maaf kepada semua pihak atas rekayasa yang telah ia perbuat.
Di video yang berdurasi 37 detik itu, Yanti mengaku khilaf.
"Saya Yanti Hera Susanti, istri dari Ketua KPU Kabupaten Cianjur.
Mohon maaf kepada semua pihak terutama Polres Cianjur dan masyarakat Cianjur yang telah direpotkan oleh berita penyekapan terhadap diri saya.
Semua itu tidak benar, hanya rekayasa saya karena kekhilafan saya.
Sekali lagi saya minta maaf, semoga smeua pihak memakluminya," ucap Yanti dalam video.
Awalnya Yanti mengaku disekap ketika tengah salat Isya rakaat kedua di kediamannya di Kampung Karangtengah RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saat itu, Yanti hanya berdua dengan anaknya. Suaminya, Hilman Wahyudi dalam perjalanan ke rumah.
Karena menunggu kepulangan sang suami, Yanti tidak mengunci pintu rumah.
Yanti mengaku disekap dari belakang oleh dua ornag pria mengenakan penutup wajah.
"Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik," ucap Yanti, kepada awak media, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Ketika disekap, Yanti mengaku pelaku tersebut meminta dirinya menelepon sang suami.
Setelah disekap, Yanti diseret ke belakang rumah.
Berdasarkan penuturan Dadan Bunyamin (39), pedagang mi ayam yang menjadi saksi kejadian, ia dimintai tolong oleh Hilman Wahyudi.

"Dengan tergesa ia meminta tolong bahwa istrinya disekap," ucapnya.
Tanpa pikir panjang Dadan langsung meninggalkan gerobak mi ayamnya di pinggir jalan dan langsung mencari warga lain untuk membantu Hilman.
"Ada sekitar enam orang warga lalu kami membagi area, beberapa orang dari depan dan saya dari belakang," kata Dadan yang mengatakan bahwa rumah Ketua KPU bagian belakangnya langsung menghadap sawah dengan dipagari besi tinggi sekitar satu meter.
Yanti diikat di tiang torrent air dan mulutnya diikat pakai kain.
"Saya melihat posisi bu Yanti ada di bawah tiang tower, ikatan mulutnya sedikit terbuka dan ia meminta tolong membawa anaknya yang masih berada di dalam rumah," kata Dadan.
Bagian belakang rumah Hilman itu langsung bersebelahan dengan sawah dan hanya dibatasi oleh pagar.
"Saya lewat belakang rumah, saya melihat Ibu Yanti teriak, anaknya masih di dalam (rumah)," ucap Dadan di kediamannya, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan ia masuk ke rumah dan memperhatikan situasi di dalam rumah.
Namun, Dadan tidak melihat ada pelaku, ia langsung membawa anak Yanti ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Menurutnya, Yanti menangis hingga harus ditenangkan.
Dadan mengatakan beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU.(Tribunbatam.id/Elhadif Putra)