MASTERCHEF INDONESIA
Selamat! Fani Juara Masterchef Indonesia Sesion 5, Inilah Perjalanan Mengalahkan Kai di GrandFinal
Teka-teki siapa yang menjadi juara MasterChef Indonesia 2019 seasion 5 terjawab sudah Minggu (16/6/2019). Fani asal Sampit berhasil juara
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Selesai sudah kompetisi ajang pencarian bakat masak memasak MasterChef Indonesia sesion kelima.
Teka-teki siapa yang menjadi juara MasterChef Indonesia 2019 season 5 terjawab sudah pada hari Minggu (16/6/2019).
Fani, kontestan asal Sampit berhasil menjuarai kontes masak MasterChef Indonesia season 5 di RCTI.
Fani sukses mengalahkan Kai serta 24 kontestan MasterChef Indonesia 2019 season 5 lainnya.
Fani meraih nilai terbanyak dalam dua kali grandfinal yang digelar.
Pemilik nama Stefani Horison tersebut meraih nilai tertinggi dari ketiga juri yaitu Chef Juna, Chef Renatta, dan Chef Arnold.
• Hasil Copa America 2019 Uruguay vs Ekuador, Luis Suarez & Cavani Cetak Gol, Uruguay Menang 4 Gol
• Hasil Copa America 2019, Comeback Hebat Qatar, Imbangi Paraguay 2-2 Setelah Tertinggal 0-2
• Hasil MotoGP Catalunya, Gara-gara Lorenzo, Rossi, Dovizioso & Vinales Terjatuh, Marc Marquez Juara
• Hasil, Klasemen & Top Skor Copa America 2019 Setelah Brasil Menang, Argentina Kalah, Coutinho 2 Gol
• Persib vs Tira-Persikabo, Esteban Vizcarra Sudah Gabung Latihan, Ikut Main dalam Misi 3 Poin?
Sementara Kai, menjadi juara kedua dalam kontes masak yang tayang di RCTI ini.
Dalam ronde kedua grand final MasterChef Indonesia 2019 season 5, Fani berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan juri.
Unggul di ronde pertama membuat Fani yakin dan percaya diri meraih gelar juara MasterChef Indonesia season 5.
Pada ronde kedua, Fani head to head dengan Kai dengan menyajikan tiga jenis masakan.
Untuk challenge pertama adalah Appetizer, Fani menyajikan dish Tuna Tartare with Matah Kecombrang, Urap, & Andaliman Cream.
• Penuh Misteri, Kisah Warga Suku Pedalaman Halmahera dengan Bola Mata Berwarna Biru
• Buaya dengan Pisau Menancap di Kepala Terlihat di Sungai, Warga Khawatir dengan Nasib Buaya
Menurut Chef Arnoold, Fani menyajikan makanan kekinian untuk appetizernya.
Namun, ada yang kurang dari masakan Fani tersebut, yaitu adanya terasi yang masih besar.
Selain itu, Chef Renatta mengomentari plating dish ala Fani yang dinilainya kurang.
• Hasil, Jadwal, Klasemen & Top Skor Gold Cup 2019, Kanada & Meksiko Pesta Gol, Uriel Antuna Top Skor
• Hasil Concacaf Gold Cup 2019, Meksiko vs Peru, Uriel Antuna Hattrick, Meksiko Pesta 7 Gol
Pada challenge kedua yaitu main course, Fani sukses menyajikan Ribeye Steak with Green Curry yang menuai pujian dari juri.
Menurut Chef Juna, tingkat kematangan daging steak Fani masih rare, tidak seperti yang diinginkan Fani yaitu medium rare.
Sementara Chef Arnold bilang menyukai green curry.
Selain itu, ada elemen yang kurang, satu di antaranya sayur, tapi untuk tekstur oke.
Pada challenge terakhir untuk signature dish, Fani membuat dessert berupa Deconstructed Kolak.
Menyajikan kolak modern membuat Fani banjir pujian.
Dalam babak kedua Grand Final, hadir 24 kontestan MasterChef Indonesia season 5 yang menyemangati Fani dan Kai.
Selain itu, tampak keluarga dari kedua kontestan ikut hadir.
Sebelumnya, pada Grand Final MasterChef Indonesia 2019 ronde pertama, Fani dan Kai mendapatkan tantangan untuk menduplikasi masakan dari ketiga juri.
Dari Chef Juna misalnya, Fani dan Kai harus menduplikasi dish Lobster Tuturaga.
Hasilnya, menurut ketiga juri, Lobster Tuturaga masakan Kai berbeda, tapi dia berhasil menyelesaikan tantangan dengan baik.
Meski demikian, bumbu Lobster Tuturaga ala Kai masih kurang, menurut Chef Arnold.
Sementara Lobster Tuturaga ala Fani, ada bumbu bawang yang overcook.
Selain itu, rasa pedas dari masakan yang dibuat Fani, juga kurang.
Dish kedua yang diduplikat Fani dan Kai adalah masakah Hamachi Na Niura milik Chef Renatta.
Menurut Chef Renatta, bumbu masak andaliman yang ada di dish Kai kurang terasa.
Seharusnya, ia lebih banyak menaruh andaliman serta seasoning lainnya.
Sementara untuk masakan Fani, Chef Juna menilai, tidak ada seasoning dalam dish tersebut.
Sementara menurut Chef Arnold, andalimannya terasa, tapi kecombrangnya sedikit tipis potongannya.
Terakhir, Fani dan Kai menduplikat dish milik Chef Arnold yaitu Bubble Tea.
Menurut Chef Arnold, Bubble Tea buatan Kai manisnya monoton.
Tak tanggunh-tanggung, Chef Juna menyebut, masakan Kai sangat flat!
Sementara dish Fani, penampilannya kurang elok.
Namun, menurut Chef Renatta, rasa Bubble Tea buatan Fani sangat pekat.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)