BATAM TERKINI

18 Kontainer Sampah Plastik di Batam Diragukan, Jika Mengandung B3 Akan Dipulangkan ke Negara Asal

Hasil pemeriksaan 65 kontainer diduga berisikan sampah plastik, 28 kontainer di antaranya sudah dibongkar.

TRIBUNBATAM.id/Dewi Haryati
Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan wakilnya Amsakar mengecek kontainer di Batu Ampar menyusul ada pesan berantai yang menyebut ada kontainer bermuatan limbah, Jumat (14/6/2019). 

Impor sampah plastik ke Batam mencuat ke permukaan setelah Bea Cukai Batam memeriksa 65 kontainer berisikan sampah plastik di Pelabuhan Batuampar, Batam.

Beberapa kontainer disegel, selain itu Bea Cukai mengambil sampel untuk memeriksa apakah sampah plastik mengandung B3 atau tidak.

Dua minggu sebelumnya, Malaysia kembali mengungkap impor sampah plastik ilegal di salah satu pelabuhannya.
Sekitar 7.420 ton sampah plastik yang diimpor sejak Januari 2019 dibongkar di pelabuhan Butterworth, Penang, Kamis (30/5/2019).

Jumlah ini jauh lebih besar dari temuan pertama di Port Klang, pekan lalu, yang jumlahnya sekuitar 3.000 ton.

 Sampah plastik terbesar diimpor dari Kanada yang baru dua minggu lalu diamuk habuis-habisan oleh Presiden Rodrigo Duterte.

Duterte memberi ultimatum keras kepada Kanada untuk mengambil kembali sampah mereka atau ia sendiri yang akan mengirim ke negara tersebut.

"Kanada, ambil sampahmu atau saya bakal mengembalikannya sendiri," ancamnya.

Kemarahan Duterte mencampai puncaknya karena negara itu sudah dua kali mendapat nota protes dari Filipina terkait sampah plastik.

Namun pada kenyataannya, mereka tetap mengiririmkan limbah itu ke Filipina.

Sampah plastik impor di Malaysia dari berbagai negara dalam kontainer
Sampah plastik impor di Malaysia dari berbagai negara dalam kontainer (Free Malaysia Today)

Belum ketegangan dengan Filuipina reda, sampah plastik dari Kanada kini ditemukan Departemen Bea Cukai Malaysia di pelabuhan.

BC Malaysia, seperti dilansir TribunBatam.id dari Free Malaysia Today, menyebutkan bahwa 7.420 ton sampah plastik ditemukan dalam 40 kontainer.

Angka ini mengalahkan 3.000 ton limbah plastik dari 60 kontainer yang ditemukan di Westport, Port Klang, Selangor, yang pekan lalu, diultimatum Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin.

Yeo Bae Yin memberi ultimatum 14 hari sampah plastik itu sudah harus dikirim kembali ke negara asalnya.

Modus impor sampah plastik ini hampir sama, diletakkan di bagian dalam kontainer, sementara barang-barang daur ulang ditempatkan di bagian depan.

"Namun trik importir plastik ini terungkap ketika petugas mencuium bau busuk yang kuat dari kontainer, ketua Komite Lingkungan Penang Phee Boon Poh dalam konferensi pers bersama Direktur Bea Cukai Penang Saidi Ismail,

Saidi mengatakan, sejak januari lalu, ada 265 kontainer bermasalah yang masuk ke Terminal Kontainer Butterworth Utara di pelabuhan Butterworth.

Dari 265 kontainer, 158 sedang diselidiki. Perusahaan importir dari 130 kontainer telah mengeluarkan denda RM1,000 untuk setiap kontainer.

Dia mengatakan 11 perusahaan sekarang sedang diselidiki terkait impor sampah plastik tersebut.

Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin meninjau kontainer berisi sampah plastik yang diimpor dari berbagai negara. Di seluruh pelabuhan, ditemukan 123 kontainer sampah plastik.
Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin meninjau kontainer berisi sampah plastik yang diimpor dari berbagai negara. Di seluruh pelabuhan, ditemukan 123 kontainer sampah plastik. (Berita Harian Online)
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved