Fakta Kasus Pasutri Tasikmalaya Suguhkan Hubungan Intim Live, Boleh Direkam hingga HTM Rp 5 Ribu

Fakta Kasus Pasutri Tasikmalaya Suguhkan Hubungan Intim Live, Boleh Direkam hingga HTM Rp 5 Ribu

Tribunjabar
Fakta Kasus Pasutri Tasikmalaya Suguhkan Hubungan Intim Live, Boleh Direkam hingga HTM Rp 5 Ribu 

Fakta Kasus Pasutri Tasikmalaya Suguhkan Hubungan Intim Live, Boleh Direkam hingga HTM Rp 5 Ribu

TRIBUNBATAM.id -  Masyarakat dihebohkan dengan kasus pasutri di Tasikmalaya yang menyuguhkan adegan hubungan intim 'live' kepada anak-anak, mayoritas adalah bocah SD.

Kasus pasutri di Tasikmalaya gelar nobar hubungan intim 'live' untuk anak-anak ini tepatnya terjadi di Kecamatan Kadimaten.

Sebagaimana diberitakan oleh Tribun Jabar sebelumnya, pasutri asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini akhirnya ditangkap pada Selasa (18/6/2019).

Keduanya adalah ES dan LA, pasutri yang sama-sama berusia 24 tahun.

Aksi ini pertama kali diketahui oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya usai melakukan serangkaian investigasi.

Curi Poin Dikandang Persib Bandung, Rahmad Darmawan Ungkap Kunci Sukses Tahan Maung Bandung

Tanggapi Bukti Persidangan Kubu 02, Yusril Ihza Mahendra: Betul Pak Mahfud MD, Sangat Miskin Bukti

Timnas Indonesia Cetak Sejarah Lolos Semifinal Piala Asia Futsal U-20 2019, 2 Pemain Calon Top Skor

Hasil Akhir Becamex Binh Doung vs PSM Makassar Semifinal Piala AFC, Tim Juku Eja Kalah Tipis 1-0

Dan berikut ini adalah sejumlah fakta kasus pasutri di Tasikmalaya yang gelar nobar hubungan intim secara 'live' untuk anak-anak.

1. Penonton adalah anak tetangga

Ternyata bocah SD yang menyaksikan hubungan intim ES dan LA tersebut merupakan anak-anak tetangga di sekitar lingkungan mereka yang rata-rata usianya 12 tahun.

Sebelum menggelar nobar hubungan intim, ES dan LA dengan sengaja mengumpulkan anak-anak di bawah umur yang ingin menonton.

Informasi mengenai adanya nobar hubungan intim secara 'live' ini pun menggegerkan warga apalagi karena hanya memperbolehkan anak-anak yang menonton.

2. Disaksikan anak sendiri

Bukan cuma anak tetangga, rupanya adegan ranjang yang dilakukan ES dan LA tersebut juga disaksikan oleh anaknya sendiri.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan kepada Tribun Jabar (18/6/2019) bahwa anak ES dan LA ikut menyaksikan hubungan intim yang dilakukan oleh orangtuanya.

"Termasuk anaknya mereka yang susia dengan anak yang lainnya," ujar Ato Rinanto.

3. ES dan LA berhubungan badan di kamar, penonton menyaksikan dari jendela

Aksi bejat ES dan LA dilakukan di kediaman mereka sendiri, sementara para penonton menyaksikannya dari jendela kamar pelaku.

"Kedua pelaku berhubungan seks di kamar dan ditonton para korban di jendela kamar pelaku.

"Korban anak-anak berjumlah enam orang dan telah dimintai keterangan," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro kepada Kompas.com (18/6/2019).

4. HTM mulai dari Rp 5.000, bisa juga bayar pakai mie instan dan rokok

Tak gratis, ES dan LA mematok biaya untuk anak-anak yang ingin menonton hubungan intim mereka.

Lewat pengakuan para korban, diketahui bahwa HTM alias 'harga tiket masuk' yang dipatok oleh ES dan LA ini cukup bervariatif.

"Menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang di kisaran Rp 5.000 sampai Rp 10.000, pakai rokok, atau mie instan," kata Ato Rinanto kepada Tribun Jabar.

5. Dugaan adegan ranjang ES dan LA boleh direkam

Sebelumnya muncul dugaan dan isu bahwa ES dan LA memperbolehkan para penonton untuk merekam hubungan intim mereka.

Namun rupanya hal ini segera dibantah oleh Ato Rinanto.

"Mengenai adanya kabar ada yang merekam, itu tidak ada," tandasnya.

6. ES dan LA menggelar aksi bejatnya di bulan Ramadhan

Dalam pemberitaan Kompas.com disebutkan bahwa ES dan LA sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Diketahui, ES dan LA menggelar nobar hubungan intim ini pada sekitar bulan Ramadhan lalu.

7. Sempat kabur, ES dan LA sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka

Usai heboh karena aksi mereka ketahuan, ES dan LA sempat kabur untuk melarikan diri.

Namun kemarin (18/6/2019), keduanya berhasil diamankan oleh pihak yang berwajib.

Saat dimintai keterangan, LA yang merupakan istri ES menangis tersedu-sedu bahkan sempat jatuh pingsan.

Pihak Polres Tasikmalaya pun sudah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.

8. Motif ekonomi jadi alasan ES dan LA nekat melakukan aksinya

Menurut informasi dari KPAID Tasikmalaya, motif ES dan LA dalam melakukan aksi nekat ini diduga adalah masalah ekonomi.

Informasi tersebut dihimpun KPAID Tasikmalaya dari keterangan warga.

"Kalau dari informasi warga penyebabnya tetap masalah klasik.

"Suami istri itu melakukan itu karena keterbatasan ekonomi," kata Ato Rinanto.

9. Akibat menonton hubungan intim ES dan LA, seorang korban hampir melakukan pencabulan terhadap balita

Sejumlah bocah laki-laki berusia 12 tahun yang menonton hubungan intim 'live' ES dan LA sempat nyaris berbuat cabul pada seorang balita perempuan di kampungnya.

"Setelah menonton, mereka ingin mempraktikkan adegan ada balita perempuan berusia 4 tahun tetangganya," ujar Ato Rinanto.

Beruntung, mereka tak sampai menyetubuhi balita tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 9 Fakta Kasus Pasutri Tasikmalaya Gelar Nobar Hubungan Intim 'Live', Anak Kandung Ikut Tonton!

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved