Begini Keadaan Terbaru Rumah TKP Perampokan Pulomas Setelah 3 Tahun Tak Berpenghuni
"Saya diceritakan pembantu di sini tiap kali kerja. Mereka bilang tiap tengah malam dengar suara jeritan dan tangisan. Dan, itu sering katanya," ujar
Sempat juga ada ojol yang menerima pesanan makanan untuk diantar ke rumah tersebut, tapi ketika sudah sampai tidak ada yang membukakan pintu.
Karena ragu, ia mendatangi pos keamanan dan bertanya soal pemilik rumah tersebut.
• Terkait Hasil Pemeriksaanya Kembali oleh Polisi di KPK, Begini Tanggapan Novel Baswedan
• Live Score Hasil Uruguay vs Jepang Copa America 2019, Pantau di HP Live KVision TV Pagi Ini
• Naman Jaswar Koto Mencuat dan Banyak Dicari Netizen di Google Usai Jadi Saksi Prabowo-Sandi di MK
• Sikapi Kesaksian Keponakannya di Sidang MK, Mahfud MD Soroti 3 Hal Ini
Ternyata driver ojol ini tidak tahu mengenai kejadian pembunuhan tersebut dan kaget ketika mendengar cerita bahwa rumah itu sudah lama kosong.
Kini rumah tersebut Sudha laku terjual, akan tetapi sebelum mendapat pemilik baru, rumah tempat kejadian pembunuhan sadis tersebut sempat menjadi lokasi uji nyali salah satu acara televisi.
Tentu hal ini mendapat protes dari warganet dan juga mendapat keluhan dari putri Dodi Triono yang juga korban selamat, Zanette Kalila Azaria.
Ia menyampaikan bahwa rumah tersebut bukanlah tempat yang menyeramkan karena di sana adalah tempat ia mendapat kehangatan.
Tengah Malam Warga Dengar Tangisan dari Rumah Mewah Bekas Pembunuhan Satu Keluarga di Pulomas
Menjadi lokasi bekas perampokan dan pembunuhan, rumah mewah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur menyisakan kisah misteri bagi warga sekitar.
Pada Desember 2016 lalu masyarakat digegerkan dengan pemberitaan penyekapan di rumah mewah milik arsitek yang memiliki perusahaan properti itu.
Peristiwa itu mengakibatkan enam orang meninggal dunia termasuk Dodi dan kedua putrinya.
• Agar Semua Calon Siswa Tertampung, Pemko Batam Tambah 1 Sekolah dan Ruang Belajar
• Keluhan Bisa Disampaikan via Email, BP Batam Buka Ruang Komunikasi dengan Pengusaha
Rupanya, pasca kejadian tersebut beberapa warga mengalami hal ganjil seperti mendengar jeritan dan tangisan.
"Saya diceritakan pembantu di sini tiap kali kerja. Mereka bilang tiap tengah malam dengar suara jeritan dan tangisan. Dan, itu sering katanya," ujar Mutasir (68), tukang kebun sebelah rumah tersebut, Selasa (18/6/2019).
Ia melanjutkan, selang beberapa tahun kejadian tersebut mulai jarang dirasakan oleh para pembantu.
Mereka sudah merasa biasa saja ketika sesekali mendengar hal tersebut.
"Tapi alhamdulillah sekarang sudah jarang dengar lagi kata mereka. Kalau dengar ya udah biasa saja. Namanya musibah, kita doakan saja semoga almarhum dan almarhumah di tempatkan di tempat terbaik," sambungnya.