Profil Gus Miftah, Pembimbing Deddy Corbuzier Jadi Mualaf, Viral Saat Beri Pengajian di Klub Malam
Gus Miftah kelahiran Lampung 5 Agustus 1981 ini sering mengenakan blangkon, rambut gondrong, dan kadang berkacamata hitam.
Saya sering menyampaikan, cukup tubuhmu yang bermaksiat tapi jangan hatimu ikut bermaksiat.
Kalau manusia tidak pernah berbuat salah berarti ampunan Allah itu mubazir.
Sedangkan Allah memiliki fasilitas ampunan kok tidak digunakan.
Mengapa kaca mobil depan lebih besar dari pada kaca spion? Karena menatap masa depan lebih baik dari pada masa lalu.
Saat ada PSK bertobat apakah germo marah?
Pasti ada. Tetapi selalu saya katakan patah tumbuh hilang berganti. Kalau dengan adanya saya akhirnya mereka keluar itu bukan dari saya.
Tetapi hidayah yang mereka terima. Ketika sudah berada di titik jenuh pasti mereka akan keluar.
Ada banyak mantan pemandu karaoke yang datang ke tempat saya dan menangis. Dia mengatakan pernah berjumpa dengan saya di diskotek.
Alhamdulillah dahulu bertemu di diskotek kini bertemu di masjid.
Kenapa kini Gus Miftah sering bertemu Deddy Corbuzier?
Iya, insyaallah nanti tanggal 21 Juni di Hitam Putih.
Pertemuan saya dengannya ketika dakwah yang saya lakukan viral dan dia mencari saya.
Saya kerap berbincang dengan dia dan menyampaikan agama yang masuk ke dalam logikanya, dengan menggunakan pendekatan yang rasional.
Alhamdulillah ada jalan hidayah. Kemarin pagi saya bertemu dengannya di Jakarta untuk finalisasi niatan dia akan masuk Islam. Setiap orang punya karakter berbeda.
Tinggal bagaimana cara mencari celah. Yang penting jangan menghakimi orang. Apalagi tanpa memberi solusi.
Cukup didoakan saja, insyaallah suatu saat doa kita diijabah oleh Allah SWT. (tribunjateng/faisalaffan)
*Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Gus Miftah Mengenai Rencana Deddy Corbuzier Masuk Islam Jadi Mualaf
Penulis: faisal affan