Akhir Hayat Bung Karno yang Tragis, Meminta Nasi Kecap Saja untuk Sarapan Pun Tak Kesampaian
Usai kekuasannya tumbang setelah adanya G30S/PKI, Soekarno dijadikan 'musuh' oleh rezim Orde Baru
Di waktu lain Saelan memberikan kesaksiannya saat ia menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto bertemu dengan Soekarno di Istana secara empat mata.
Usai pertemuan itu Bung Karno berbicara kepadanya.
”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”
Maulwi Saelan sendiri tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.
Seiring beralihnya kekuasaan, Saelan baru paham, ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara-penjara di seluruh tanah air karena dianggap antek Soekarno.
Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.
Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.
Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.
"Sudah, begitu saja," kenangnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Gridhot.ID dengan judul Akhir Hayat Tragis Bung Karno, Meminta Nasi Kecap untuk Sarapan Pun Tak Kesampaian