Donald Trump Membuat Warga Amerika Menyumpah, Harga Konsole Game, Mainan Hinga Lampu Natal Naik

Rencana Trump menetapkan tarif baru 25 persen justru memukul rakyatnya sendiri. China memasok 85 persen dari total mainan dan 98 persen konsol game

ndtv.com
Pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBATAM.ID, NEW YORK - Alih-alih mendapat pujian dari keputusan menaikkan tarif impor berbagai produk asal China, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan mendapat sumpah serapah dari rakyatnya.

Hal itu karena musim liburan tahun ini bisa lebih ketat bagi banyak orang Amerika jika Donald Trump tetap mengenakan tarif impor impor China senilai US$ 300 miliar setelah sebelumnya menaikkan tarif sebesar US$ 200 miliar.

Sebab, ketentuan tarif baru sebesar 25 persen itu akan mencakup produk teknologi, konsol game, mainan, boks, ornamen, topi Santa hingga lampu natal.

Kebijakan Trump untuk memukul China sebelumnya memang belum berdampak kepada rakyatnya karena sektor-sektor yang dikenakan tarif impor adalah produk-produk yang dijual kepada produsen, bukan kepada konsumen.

Mau Belanja Supermurah dan Bertabur Diskon? Great Singapore Sale Berlangsung Selama 5 Minggu

Donald Trump Mernambah Daftar Hitam Perusahaan Teknologi China Beberapa Hari Jelang KTT G20 Osaka

Batam Lampu Kuning! Perang Dagang AS, Ekspor Singapura Terjun Bebas, Elektronik Paling Terpukul

Namun tarif tahap kedua yang ditetapkan oleh Donald Trump melebar hampir ke semua barang dari China setelah pembicaraan antara Trump dan Presiden Xi Jinping buntu bulan Mei lalu.

Trump mengatakan, dia akan memutuskan apakah akan memicu putaran tarif berikutnya setelah pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping pada KTT G20 di Jepang akhir bulan ini.

Hal itu jelas sebagai cara untuk menekan Xi Jinping untuk "bertekuk lutut", tetapi hal itu bukan sesuatu yang mudah.

Toko boneka di Amerika Serikat, 85 persen produk made in China

Faktanya, yang merancang jadwal pertemuan Trump dan Xi di sela-sela KTT G20 adalah Washington, sementara Beijing hanya bersifat menunggu.

Dilansir TribunBatam.id dari Reuters, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Senin (17/6/2019) lalu melakukan audiensi selama tujuh hari dengan pengecer, produsen dan lainnya.

Ribuan bisnis mengajukan komentar ke USTR sebelum sidang.

Hasilnya, hampir seluruh mereka mengeluh jika tarif impor tetap diluncurkan oleh Trump.

Mulai dari mainan, telepon, televisi, asesoris rumah tangga, peralatan dapur, bahkan asesoris Natal, semuanya berlabel "made in China", negara yang sejak lama menguasai produk ritel dunia.

Puncaknya, ratusan perusahaan --termasuk raksasa ritel Target dan Walmart-- mengirim surat kepada Presiden Donald Trump, Kamis lalu.

Mereka memperingatkan Trump bahwa putaran tarif baru dapat menelan biaya bagi dua juta pekerjaan dan memangkas pertumbuhan produk domestik bruto AS dengan sangat dalam.

Pengecer AS bahkan mengatakan kebijakan itu se3suatu yang paling konyol sepanjang sejarah AS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved