Isu Transisi Pemerintahan Malaysia Terjawab. Mahathir: Saya Paling Lama 3 Tahun, Setelah Itu Anwar

Isu transisi jabatan Perdana Menteri Malaysia dari Mahathir Mohamad ke Anwar Ibrahim yang terus mengemuka, akhirnya terjawab

Facebook Anwar Ibrahim
Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim bertemu untuk membahas isu nasional Malaysia, Senin (24/6/2019), termasuk transisi pemerintahan yang menjadi isu liar beberapa minggu terakhir 

Hanya dalam hitungan hari, isu ini menjadi bola panas dan salah satu motif yang masuk akal, ada kelompok di PKR yang khawatir Azmin Ali akan menelikung Anwar Ibrahim.

Isu ini muncul karena Mahathir sudah berusia 93 tahun dan bahkan ada kemungkinan hanya akan menjabat 1-2 tahun ini, lalu kepemimpinan akan diserahkan ke Anwar Ibrahim, sesuai janji politiknya.

Beberapa politisi PKR pun sudah banyak yang mendesak Mahathir menyerahkan kursinya kepada Anwar Ibrahim, padahal Mahathir baru memerintah satu tahun.

Lalu, apa hubungannya dengan Azmin Ali?

Sejumlah media di Malaysia memikirkan Pemilu 2023. Pada saat itu, usia Anwar Ibrahim sudah 75 tahun sementara Azmin Ali baru berusia 58 tahun.

Di pemerintahan Mahathir pun, Azmin Ali mendapat dua jabatan strategis, sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Federal Negara Bahagian Selangor yang terletak di episentrum Malaysia, Kuala Lumpur.

Isu ini menjadi liar karena nama Sekretaris Anwar Ibrahim bernama Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak disebut-sebut berada di balik video yang menghebohkan itu.

Bahkan, Farhash dalam beberapa hari setelah video itu beredar kabarnya menghilang dari publik.

Namun, Farhash belakangan muncul dan membantah dirinya yang berada di balik video tersebut dan ia memang tidak berada di Kuala Lumpur ketika video itu beredar.

Satu lagi nama yang dikait-kaitkan dengan video itu adalah Rafizi Ramli, Wakiul Presiden PKR lainnya.

Tentu saja dengan alasan yang mirip, persaingan di dalam partai.

Menjatuhkan dengan Cara Anwar

Skandal mesum memang sudah menjadi hal yang umum menjadi strategi politik comberan di Malaysia.

Banyak politisi Malaysia yang tersungkur oleh "gutter politcs" atau politik comberan, atau di Indonesia dikenal dengan politik kotor.

Karir politik Anwar Ibrahim pun hancur-lebur oleh kasus sodomi di saat ia menjadi Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan di masa pemerintahan Mahathir Mohamad tahun 1999.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved