Jelang HUT Bhayangkara, Inilah Profil Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur Pensiun Dini di Era Soeharto

Jelang HUT ke-73 Bhayangkara 1 Juli 2019, simak profil Profil Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso yang cukup menjadi legenda di kalangan kepo

Intisarionline
Jenderal Hoegeng Imam Santoso 

Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, Georgia, Amerika Serikat.

Perjalanan Karier

- Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya (1952). 
- Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatra Utara (1956) di Medan.
- Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960), Kepala Jawatan Imigrasi (1960)
- Menteri luran Negara (1965)
- Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.
- Deputi Operasi Pangak dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi (1966). 
- Kepala Kepolisian Negara (tahun 1969, namanya kemudian berubah menjadi Kapolri)

Penghargaan

Atas semua pengabdiannya kepada negara, Hoegeng Imam Santoso telah menerima sejumlah tanda jasa,

- Bintang Gerilya
- Bintang Dharma
- Bintang Bhayangkara I
- Bintang Kartika Eka Paksi I
- Bintang Jalasena I
- Bintang Swa Buana Paksa I
- Satya Lencana Sapta Marga
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II)
- Satya Lencana Peringatan Kemerdekaan
- Satya Lencana Prasetya Pancawarsa
- Satya Lencana Dasa Warsa
- Satya Lencana GOM I
- Satya Lencana Yana Utama
- Satya Lencana Penegak
- Satya Lencana Ksatria Tamtama

Telah disebutkan diatas, sosok Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso semakin jadi sorotan setelah ia tiba-tiab pensiun dini saat mengusut kasus Sum Kuning

Mencuat pertanyaan banyak pihak mengapa Jenderal Hoegeng bisa pensiun dini di usianya yang masih produktif?

Dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Jenderal Hoegeng Dipensiunkan Dini oleh Soeharto Karena Usut Kasus yang Guncang Kestabilan Negara', sebelum Jenderal Hoegeng dipensiunkan, rupanya ia tengah mengusut tuntas sebuah kasus pemerkosaan.

Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso
Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso (Wikipedia)

Kasus pemerkosaan ini dikenal sebagai kasus Sum Kuning, yang menimpa seorang gadis berusia 18 tahun, Sumarijem.

Pada 21 September 1970, Sum diseret oleh sejumlah pria tak dikenal dan dimasukan ke dalam mobil, kemudian dibius.

Ia lalu diperkosa di kawasan Klaten secara bergilir oleh sejumlah pria tak dikenal.

Puas melampiaskan hasratnya, sejumlah pria tak dikenal tersebut langsung menelantarkan Sum di pinggir jalan.

Sum tak mau tinggal diam, ia lantas melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian.

Namun, Sum justru diserang balik oleh pihak berkuasa.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved