Pilpres Sudah Usai, Faldo Maldini Masih juga Tampil Bela Prabowo, Ini Isu Miring yang Dipatahkannya
Faldo Maldini bahkan mematahkan penilaian orang bahwa Prabowo Subianto sebagai sosok yang antidemokrasi.
Faldo Maldini menganggap bahwa bila ada yang berpikiran bahwa kekalahan Prabowo - Sandiaga juga kekalahan bagi umat Islam hanya terlalu jauh pemikirannya.
"Ini juga dianggap kekalahan umat Islam, terlalu jauh lu berpikir, karena setau gua yang bertarung semua agamanya Islam kok, dan perjuangan untuk policy yang pro terhadap umat Islam tidak akan pernah berhenti dengan kekalahan Pak Prabowo kita akan terus berjuang," kata Faldo Maldini.
"Lu bayangin Pak Jokowi dipantengin sama ulama, aksi massa sebanyak 212 itu, pasti siapapun presiden terpilih pasti tidak ngawur mengeluarkan kebijakan untuk umat mayoritas di Indonesia," tambah Faldo Maldini.
Faldo Maldini kemudian mengatakan hormat pada Prabowo Subianto.
Faldo Maldini menganggap Prabowo Subianto sebagai pejuang demokrasi.
"Gua harus menyatakan hormat dan respect pada Prabowo sebagai pejuang demokrasi," kata Faldo Maldini.
Faldo Maldini menganggap Prabowo Subianto berhasil mematahkan argumentasi dan tuduhan bahwa dirinya antidemokrasi karena ikut serta sebagai peserta Pemilu sebanyak tiga kali.
Penelusuran TribunJakarta.com di Pilpres tahun 2009, Prabowo Subianto maju bersama Megawati Soekarnoputri.
Namun pasangan ini gagal meraih kemenangan.

Pilpres saat itu dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono - Budiono
Di Pilpres tahun 2014, Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.
Pasangan Prabowo - Hatta harus mengakui keunggulan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Tahun ini, Prabowo Subianto maju lagi dan kembali menantang Jokowi sebagai petahana.
Prabowo menggandeng Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.
Akan tetapi kekalahan Prabowo Subianto di tahun 2014 terulang kembali.
