Setelah Tiga Pekan, Polisi Masih Kesulitan Ungkap Pembobol ATM di Batuaji, Pembobol Lebih Pintar?
Pembobol berhasil merusakan dua mesin ATM, yakni Mesin ATM Mandiri dan mesin ATM Permata Bank.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tiga pekan setelah kejadian percobaan pembobolan mesin ATM, Polsek Batuaji belum bisa mengungkap siapa pelaku percobaan pembobolan tersebut.
Pembobolan mesin ATM tersebut terjadi pada Rabu (12/6/2019) dini hari lalu.
Pembobol berhasil merusakan dua mesin ATM, yakni Mesin ATM Mandiri dan mesin ATM Permata Bank.
Tiga minggu setelah kejadian, Polsek Batuaji membuka segel yang di pasang di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kasusnya masih kita lidik, namun segelnya kita buka, agar pihak bank bisa melakukan perbaikan terhadap mesin tersebut," kata Kanitreskrim Polsek Batuaji, Iptu Melki Sihombing, Jumat (27/6/2019).
Melki juga mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.
Namun minimnya barang bukti membuat polisi sedikit kesulitan untuk mengungkap siapa pelakunya.

• Polres Bintan Musnahkan 742,68 gram Sabu yang Hendak Disusupkan ke Palu Melalui Bandara
• Usai Putusan MK Pilpres 2019, Prabowo Berbesar Hati, Sandiaga Uno Dapat Kejutan
• Setelah Diancam Warga Sagulung, Pemilik Limbah Baru Muncul, Selama Ini di Mana?
• Sedang Berlangsung Live Streaming Persipura vs Semen Padang, Siapa Menang?
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, polisi kesulitan mengungkap kasus itu karena minim alat bukti, sidik jari di rantai yang ditinggalkan pencuri tidak jelas.
Polsek Batuaji sulit ungkap pelaku pembobolan mesin ATM di depan pintu dua Kawasan Latrade Industrial Park Jalan Brigjend Katamso Tanjunguncang.
"Kita masih kembangkan, alat bukti sangat minim. CCTv yang ada di lokasi dimatikan pelaku saat melakukan aksinya," kata Kanitreskrim Polsek Batuaji Ipda Melki Sihombing, Jumat (14/6/2019).
Dia menjelaskan pihaknya sudah memanggil sekuriti kawasan Latrade Induatrial Park dan petugas bank untuk dimintai keterangan.
"Petugas sekuriti melihat mobil pick up saat kejadian.
Namun karena berada di luar kawasan petugas tidak keluar kawasan.
Sementara petugas bank hanya mengetahui bahwa ada masalah sistem, di mana saat kejadian sistem pengawasan mesin ATM tidak berfungsi," kata Melki.
Dia juga menjelaskan, minimnya alat bukti membuat polisi sedikit kesulitan untuk mengungkap kasus pembobolan dua unit mesin ATM di Tanjunguncang.
"Di sekitar lokasi maupun di jalan tidak ada kamera CCTv hal ini juga menjadi kendala pengungkapan kasus tersebut," kata Melki. (tribunbatam.id/ian sitanggang)