Fakta-fakta Anggota TNI Meninggal Terbunuh, Sempat Semeja dengan Pelaku Hingga Jerit Tangis Istri

Kopda Lucky Prasetyo meninggal setelah dianiaya sejumlah pria bertubuh kekar saat keluar dari tempat hiburan malam

TRIBUNMANADO/JUFRI MANTAK
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel (kaos merah) saat di TKP pembunuan Anggota TNI 

TRIBUNBATAM.id, MANADO - Kota Manado, Sulawesi Utara sempat mencekam, Sabtu (29/6/2019).

Ini setelah ada penemuan mayat yang belakangan ternyata  seorang anggota TNI.

Dari penyelidikan polisi, korban diketahui tewas terbunuh. Polisi tengah menyelidiki kasus terbunuhnya anggota TNI.

Dilansir dari TRIBUNMANADO.CO.ID, korban pembunuhan disebut sebut memang merupakan anggota TNI aktif.

Peristiwa terjadi pada Sabtu 29 Juni 2019 sekitar Pukul 05.30 Wita di lokasi kawasan Megamas Ruko Smart plus nomor 15, Manado, Sulawesi Utara.

Menurut informasinya, korban meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa orang yang sampai saat ini masih buron.

Menurut keterangan saksi Novri Manangkalangi dan Fahri Sevri Pangkey, korban dan pelaku cekcok saat berada di parkiran motor.

Kronologi kejadian bermula ketika korban dan tersangka yang setelah selesai dari tempat hiburan malam hendak pulang.

 Detik-detik Mendebarkan, Paspampres Era Soeharto Saling Todong Pistol dengan Pengawal PM Israel

 Selama 4 Tahun di Penjara, Saipul Jamil Kerap Menangis Setiap Lihat TV, Ada Apa?

Selama 4 Tahun di Penjara, Saipul Jamil Kerap Menangis Setiap Lihat TV, Ada Apa?

 

Anggota TNI yang terbunuh diketahui bernama Kopda Lucky Prasetyo (36). Korban meninggal setelah dianiaya sejumlah pria bertubuh kekar seusai keluar dari tempat hiburan malam di Kawasan Megamas, Kota Manado, pada Sabtu (29/06/2019) sekitar pukul 05.30 Wita .

 

Jenazah pria asal Nganjuk, Jawa Timur sudah dibawa ke rumah mertuanya di Jaga 6, Desa Kema Tiga, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, bahwa jenazah korban sudah diautopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan.

 

1. Viral di Media sosial

Unggahan Facebook Pantow Jd Riza menyebut ada penemuan mayat pria menghebohkan warganet di Manado pada Sabtu Subuh.

Pantow Jd Rizahanya menyebut soal penemuan mayat tanpa menulis keterangan lengkap penyebab korban meninggal.

Banyak yang penasaran dengan peristiwa tersebut karena penggunggah hanya memberi keterangan terbatas. 

Sehingga banyak warganet menanyakan peristiwa tersebut.

Selain keterangan soal penemuan mayat, Pantow Jd Riza juga melampirkan dua buah gambar.

Foto itu menampilkan seorang pria sudah tergeletak di samping sebuah motor.

Di foto itu, terlihat korban tergeletak di samping motor.

Korban menggunakan jaket berwarna biru, celana jins dan sepatu,

Tampak darah korban dari kepala korban jatuh ke lantai parkiran.

2. Korban dan Pelaku Satu Meja

Saksi lainnya, Leonardo Manopo (36) Kelurahan Batu Kota Bawah Kota Manado mengungkapkan korban dan Sertu Alfianto dan Kopda Hermin di Altitude Manado pada Sabtu pukul 01.00 Wita.

Korban bersama rekan-rekannya terlihat 1 meja dengan para pelaku yang berjumlah sekitar 4 orang.

Saat pulang Kopda Hemrin dan Sertu Alfianto berebut untuk membayar tagihan bill di kasir Lantai 1 pada pukul 05.00 Wita

 

3. Cekcok di Parkiran

Kronologi berawal saat Kopda Lucky Prasetyo anggota tim intel korem 131/Santiago dan temannya hendak pulang setelah dari tempat hiburan malam, Altitude The Club Manado.

Saat itu korban dan teman-temannya cekcok dengan para tersangka.

Novri Manangkalangi, saksi menyebut ketika berada di parkiran terjadi cekcok antara rekan-rekan korban dan para tersangka, sehingga terjadi perkelahian.

Para tersangka memukuli rekan korban, anggota TNI AD Sertu Alfianto

4. Rampas Soft Gun

Seorang pelaku sempat mengambil senjata jenis soft gun milik rekan korban yang terselip di pinggang.

Ketika senjata tersebut dipegang oleh pelaku dan langsung memukuli korban di bagian kepala, sehingga  korban terjatuh.

Pada saat itu pelaku juga memukuli rekan korban Sertu Alfianto di bagian kepala dan juga mengakibatkan Sertu Alfianto terjatuh.

Setelah itu para pelaku mengejar rekan-rekan korban.

Mereka meninggalkan korban yang pada saat itu sudah tergeletak di jalan samping motor honda Vario warna hitam Nopol DB 6841 MT.

5. Pukul Korban Pakai Soft Gun

Fari Pangkey (35) warga Pandu, Kota Manado mengungkapkan korban bersama 2 rekannya terlihat cekcok atau adu mulut dengan sekelompok pengunjung yang berjumlah sekitar 4 orang di halaman parkir pukul 05.40 Wita

Seseorang yang berkaos merah muda memukul Kopda Hermin dan mengejar Sertu Alfianto untuk merebut sebuah pistol.

Setelah Kopda Hermin dan Sertu Alfianto terjatuh (lemas tak berdaya), pelaku merebut sebuah pistol soft gun milik Sertu Alfianto dan memukuli korban.

Tersangka juga memukuli Kopda Lucky menggunakan sof gun tersebut hingga korban terjatuh dan tak sadarkan diri.

6. Terekam CCTV

Terlihat dalam rekaman CCTV, korban dipukul beberarapa kali sehingga mengeluarkan darah di kepalanya.

Pelaku bersama rekan-rekannya meninggalkan ketiga korban yang telah tidak berdaya dan menyerahkan pistol soft gun kepada Kopda Hermin, pada pukul 06.00 Wita

Beberapa saat kemudian Sertu Alfianto dan Kopda Hermin meninggalkan korban di lokasi kejadian.

7. Benturan di Kepala

Anggota Polsek Sario dan Polresta Manado yang dipimpin Kapolresta Manado tiba di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi korban dan olah TKP pada pukul 07.00 Wita

Jenazah korban dibawa ke RS Bayangkara oleh pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut pada Pukul 07.30 Wita

Korban diduga meninggal akibat mengalami benturan benda tumpul (pistol soft gun)  di bagian kepala sehingga mengalami pendarahan.

Kapolresta Manado, Kombes Pol Benny Bawensel membenarkan adanya kejadian pembunuhan yang korbannya adalah anggota TNI.

"Sudah selesai autopsi, dan jenazah korban sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di Kema," ujarnya.

8. Tangis Istri Pecah

Tangis Arini Polioto, Kopda Lucky Prasetyo terus pecah di rumah duka Desa Kema 3 

Dia terus memeluk erat foto sang suami.

Dia terus menangisi jasad sang suami yang sudah terbujur kaku didalam keranda yang ditutupi kain warna hijau.

"Ayah, ayah... kase tinggal pa kita," isak tangis Arini.

Setelah disemayamkan, dilanjutkan dengan pengajian oleh Hi Kasim A diikuti oleh keluarga yang berduka, jemaah, sanak saudara, jajaran TNI Korem 131/Santiago, Kodim 1310/Bitung, Koramil Kauditan, Polsek Kema dan pemerintah Desa Kema 3. (***)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 8 Fakta Anggota TNI Kopda Lucky Meninggal Dianiaya Pria Kekar: Rampas Senjata hingga Terekam CCTV, https://manado.tribunnews.com/2019/06/29/8fakta-anggota-tni-kopda-lucky-meninggal-dianiaya-pria-kekar-rampassenjata-hinggaterekam-cctv?page=all.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved