Candi Prambanan Saksi Cinta Soekarno & Hartini, Ternyata Ini Sisi Lain Cerita Candi Prambanan
Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.
Di atas lapisan pemadatan ini baru ditempatkan batu andesit dan tuff sebagai fondasi utama, dan batu tuff sebagai lantai.
Dari segi teknis, penyusunan balok batu fondasi dimulai dari fondasi bangunan utama Candi Siwa, supaya nantinya tidak miring akibat tanah dasar fondasinya tidak rata.
Penempatan batu fondasi lapis demi lapis dikontrol sangat baik, sekaligus untuk menentukan sudut sikunya.
Penyusunan fondasi ini tidak serta merta diikuti pengurugan, guna untuk mengontrol susunan vertikal maupun horisontal.
Pola denah fondasi mengikuti rencana bangunan candi yang akan dibangun di atasnya.
Pertama ditentukan pusat fondasi bangunan A, misalnya, selanjutnya di lokasi dipasangi tonggak untuk menentukan arah barat-timur, utara-selatan.
Memanfaatkan bayang-bayang sinar matahari pagi dan sore, dan bayang-bayang terpendek untuk menentukan arah selatan.
Selanjutnya dibuat segi empat dengan menentukan titik B, C dengan menempatkan susunan batu putih untuk leveling dan membuat sudut siku.
Setelah ketinggian fondasi banguan Candi Siwa mencapai 3 meter, dilakukan pengurugan. Bersamaan itu dilakukan penempatan susunan lapis fondasi Candi Wisnu dan Brahma.
Kesimpulan riset teknik sipil ini menurut Kabul dan Rifai'i, para perencana teknik dan arsitektur masa kuno sangat jenius.
Meski sederhana, mereka mampu membangun struktur tinggi dengan presisi, terutama sudut siku, peluruhan bidang vertikal maupun horisontal.
Tekniknya hanya menggunakan sipat dasar dengan memasang tonggak-tonggak pada jarak tertentu.
Ukuran batu fondasi juga disesuaikan kemampuan angkut pekerja secara manual karena waktu itu belum ada alat berat pengangkut semacam crane, forklift, dan katrol.
Ukuran balok batu fondasi 50 cmx30 cmx20 cm dengan berat 70-80 kilogram.
Demikianlah garis besar teknik konstruksi pembangunan Candi Prambanan pada tahun 820an hingga 856 Masehi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Menguak Rahasia Arsitektur Candi Prambanan yang Kokoh dan Presisi, https://jogja.tribunnews.com/2019/04/27/menguak-rahasia-arsitektur-candi-prambanan-yang-kokoh-dan-presisi?page=all