Densus 88 Antiteror Tangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Diintai Saat Mancing Lele

Sebelum ditangkap, anggota Densus 88 Antiteror sudah mengintai A saat sedang memancing lele.

Editor: Thom Limahekin
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
ILUSTRASI - Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri 

Dia tidak begitu mengetahui apakah ada benda atau barang bukti yang diamankan saat penangkapan tersebut.

Adapun terduga teroris A singgah di rumah kakak iparnya sejak Sabtu (29/6/2019). Dia menginap di sana selama satu malam setelah selanjutnya ditangkap Densus 88.

"Cuma menginap aja, yang tinggal di sana Pak Rusdan sama istri dan anaknya, sudah lapor ke saya semenjak di tinggal di sana," ungkap Rojiun.

Rusdan dan Istri serta anaknya kemudian dipulangkan setelah sebelumnya sempat ikut diamankan. Menurut Rojiun, mereka tidak terlibat dan selanjutnya hanya diminta wajib lapor ke RT setiap kali ingin pergi meninggalkan rumah.

"Minggu siang sudah dipulangkan, tapi kata polisi cuma wajib lapor karena dia kakak iparnya kan, hari ini mereka juga ijin ke saya mau ke Duren Sawit, abis dia lapor ke saya, saya langsung terusin ke Bimaspol sini," ujar dia.

Ilustrasi Densus 88(PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA )
Ilustrasi Densus 88(PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA ) (PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA)

3. Diintai intel saat memancing lele

Menurut Rojiun, sebelum aksi penangkapan itu, dia sempat bertemu seseorang yang diduga sebagai intel.

Rojiun bertemu orang tersebut di sekitar perumahan tepatnya di dekat empang atau danau.

Di lokasi tersebut, banyak warga yang kerap memancing ikan termasuk dirinya. Beberapa hari sebelum penangkapan, orang tersebut mengajaknya membeli ikan lele secara patungan.

"Sudah dipantau jauh-jauh hari, waktu itu ada orang ngajak patungan beli lele, kita ceburin terus kita pancing iseng-iseng aja," kata Rojiun.

Rojiun mengaku tidak menanyakan asal orang tersebut.

Sebab, orang tersebut berpenampilan laiknya warga sekitar.

Dia hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong.

"Enggak nanya-nanya dari mana karena saya kira orang sinikan ya paling jauh-jauh orang kampung sbelah, dia kasih duit ngajak patungan beli ikan Rp 30 ribu,"imbuhnya.

Kejanggalan mulai muncul manakala yang lain memancing, orang tersebut justru tidak terlihat fokus. Pandangannnya selalu tertuju pada rumah penangkapan terduga teroris di Perumahan Griya Syariah.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved