Jokowi-Ma'ruf Akan Dilantik, Ini 10 Janji Politik Keduanya

Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin tinggal menunggu waktu untuk dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Editor: Thom Limahekin
Kompas.com/Garry Lotulung
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf Amin 

TRIBUNBATAM.id - Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin tinggal menunggu waktu untuk dilantik oleh Komisi Pemilihan Umum ( KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden ( Wapres) Republik Indonesia.

Selama berkampanye, Jokowi dan Ma'ruf Amin selalu menggaungkan janji-janji politiknya.

Janji yang diberikan mulai dari mengurangi kemiskinan hingga internet cepat.

Berikut ini 10 janji Jokowi - Ma'ruf, dikutip TribunWow.com dari livestreaming iNewsTV:

1. Kemiskinan turun dan kartu Sembako murah

2. Klaim jaminan pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah

3. Program Mekar dan UMI (Pembiayaan Ultra Mikro)

4. Sertifikasi tanah dan konsesi lahan

5. Dana desa akan capai Rp 400 Triliun

6. Koperasi petani dan bank mikro nelayan

7. Rasio elektrifikasi dan pemanfaatan energi terbarukan

8. Kartu Pra-Kerja

9. Permudah usaha generasi muda

10. Akses internet cepat

 

Soal Kapan Ucapkan Selamat ke Pasangan Jokowi-Maruf, Sandiaga Uno: Itu Kan Bukan Budaya Indonesia

Kisah Thoriq Rizki Maulidan, Pendaki Hilang di Gunung Piramid Bondowoso Jawa Timur

MOTOGP BELANDA, Terjatuh dan Senggol Takaaki Nakagami, Valentino Rossi Minta Maaf

Fakta-fakta Pernikahan Bermahar 3 Butir Telur Ayam, Batal Menikah 4 Kali & Ingin Anak Banyak

 

Diberitakan sebelumnya oleh TribunWow.com, Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak seluruh gugatan pemohon yakni Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam sidang sengketa Pilpres 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh MK dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2019, Kamis (27/6/2019).

"Amar putusan mengadili menyatakan dalam eksepsi menolak eksepsi pihak pemohon dan terkait untuk seluruhnya," kata Ketua MK Anwar Usman.

"Dalam pokok permohonan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," sambungnya.

"Demikian diputus dalam rapat permusyaratan hakim oleh 9 hakim konstitusi," kata Anwar Usman.

Dengan demikian, pasangan Capres - Cawapres Jokowi - Ma'ruf akan memimpin Indonesia periode 2019 - 2024. 

Presiden Joko Widodo ngevlog bareng Prabowo Subianto dan atlet pencak silat putri, Wewey Wita, usai pengalungan medali di Padepokan Silat TMII Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Presiden Joko Widodo ngevlog bareng Prabowo Subianto dan atlet pencak silat putri, Wewey Wita, usai pengalungan medali di Padepokan Silat TMII Jakarta, Rabu (29/8/2018). (Tribunnews.com/Herudin)

Jokowi Buka Pintu Prabowo - Sandi Bergabung Membangun Indonesia

Pintu bergabungannya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan kubu Jokowi - Maruf terbuka lebar.

Jokowi yakin, Prabowo - Sandiaga adalah patriot yang ingin Indonesia semakin kuat dan semakin maju.

Dia juga yakin bahwa keduanya ingin Indonesia menjadi adil dan makmur.

Sebab, menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar yang tidak bisa dibangun hanya dengan satu dua orang saja.

Pernyataan ini disampaikan dalam pidato Jokowi di rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2019.

"Kami menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar, Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang dua orang atau sekelompok orang.

Oleh karena itu saya mengajak Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno untuk bersama-sama membangun negara ini," kata Jokowi di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

"Saya yakin mereka berdua adalah patriot yang menginginkan negara kita makin kuat makin maju dan makin adil dan makmur," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi - Ma'ruf Amin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Pemilu 2019.

Ketetapan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 1185/PL.01.9-Kpt/06/KPU/VI/2019.

"Menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 nomor urut 01 saudara Insinyur Haji Joko Widodo dan saudara Profesor Doktor HC Kyai Haji Ma'ruf Amin," kata Ketua KPU Arief Budiman saat membacakan surat keputusan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).

 

Presiden Joko Widodo membuka pintu selebar-lebarnya bagi partai politik oposisi untuk bergabung bersama partai politik pendukung pemerintah periode 2019 - 2024.

Terutama bagi Partai Gerindra yang dipimpin rival Jokowi dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

Sebagaimana dikutip dari wawancara khusus dengan Jakarta Post, Rabu (11/6/2019) kemarin, Jokowi mengaku, membuka diri bagi siapa saja yang ingin bekerja sama membangun negara.

“Saya terbuka kepada siapa saja yang ingin bekerja sama untuk mengembangkan dan membangun negara bersama,” ujar Jokowi saat ditanya spesifik mengenai kemungkinan masuknya Gerindra ke koalisi pendukung pemerintah.

“Sangat tidak mungkin bagi kami untuk membangun negara sebesar Indonesia sendirian. Kami membutuhkan kerja bersama,” lanjut dia.

Posisi Gerindra di DPR periode 2019 - 2024 relatif kuat. Pada Pileg 2019, Gerindra menempati urutan ke tiga Parpol yang memperoleh suara terbanyak dengan 17.594.839 suara atau 12,57 persen.

Meski demikian, Jokowi menegaskan, prinsip yang akan dikedepankan adalah musyawarah untuk mufakat sekaligus kontrol yang baik dalam menjalankan pemerintahan.

“Semangat kita tetap musyawarah untuk mufakat. Bagaimanapun, sebuah negara demokrasi besar tetap membutuhkan kontrol, baik dari internal maupun dari eksternal,” ujar Presiden.



Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ingat Kembali 10 Janji Jokowi-Maruf Amin Jika Terpilih Jadi Presiden & Wapres, Ada Kartu Kontroversi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved