LIGA INDONESIA
Persib Kalah, Kim Jefry Kurniawan Sebut Pemain Terlalu Nafsu Cetak Gol, Robert Heran pada Wasit
Menurut Rene Alberts, seharusnya wasit menilai itu merupakan sebuah pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti Bhayangkara FC
TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - Persib Bandung menelan kekalahan perdananya di Liga 1 2019 dari Bhayangkara FC dengan skor 1-2 pada laga keenam Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019).
Pemain Persib Bandung, Kim Jefry Kurniawan, mengatakan kegagalan timnya meraih kemenangan karena terlalu nafsu untuk mencetak gol.
Hal tersebut membuat permainan Persib Bandung kurang konsentrasi sampai akhir pertandingan.
Sehingga, Bhayangkara FC mampu memaksimalkan peluang tersebut untuk mencetak gol di akhir babak kedua.
Dalam pertandingan kemarin sore, Persib Bandung sempat tertinggal terlebih dahulu dari Bhayangkara FC lewat gol Jajang Mulyana pada menit ke-37.
• Klasemen MotoGP 2019 Setelah Vinales Juara GP Belanda, Marquez Kokoh di Puncak, Valentino Rossi?
• Selamat Hari Bhayangkara ke 73, Inilah Sejarahnya, dan Keberadaan Polisi di Masa Penjajahan
• Datang Jauh-jauh ke Manado, Nyoman Temukan Anaknya Gantung Diri di Kamar Kos, Tinggalkan Surat Ini
Maung Bandung baru berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat Ezechiel Ndouasell pada menit ke-57.
Gol Ezechiel Ndouassel membawa Persib Bandung bergairah untuk terus melancarkan serangan ke pertahanan Bhayangkara FC.
Beberapa kali peluang datang, tetapi tidak berhasil membuahkan gol kembali bagi tim kesayangan bobotoh tersebut.
Keasyikan menyerang, Persib Bandung seakan kurang fokus di lini belakang.
Herman Dzumafo menjadi momok menakutkan Persib Bandung atas golnya pada menit ke-89 dan sekaligus membawa Bhayangkara FC meraih kemenangan.
"Pemain kecewa dengan hasil akhir lawan Bhayangkara FC, lagi-lagi gol menit akhir dan itu menyakitkan," kata Kim Jefry Kurniawan.
"Mau berkata apa lagi, mungkin seharusnya kami harus fokus sampai akhir untuk menyelesaikan kesempatan yang kami punya untuk meraih kemenangan, mungkin saja kami terlalu nafsu untuk mencetak gol," ucap pemain berposisi gelandang tersebut.
Banyak pelajaran yang dipetik Kim Jefry Kurniawan dalam pertandingan tersebut.
Ke depannya, pemain berdarah Jerman itu bertekad untuk membawa Persib Bandung kembali bangkit saat melawan Persebaya Surabaya pada pekan ketujuh Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/7/2019).
"Laga sudah selesai, kami harus ambil pelajaran dari kekalahan ini untuk bisa fokus ke pertandingan tandang ke depan," ucap Kim Jefry Kurniawan.
"Kami harus maksimalkan kesempatan yang ada dan kesiapan untuk melawan Persebaya Surabaya. Semoga kami bisa mendapatkan tiga poin di sana," tutup pemain bernomer punggung 23 tersebut.
• MOTOGP BELANDA - Valentino Rossi Jatuh, Vinales Juara, Marquez No 2, Komentar Pemenang: Serasa Mimpi
• EURO U21 2019 - Kalahkan Jerman 2-1, Spanyol Juara Piala Eropa U21 2019
Harusnya penalti
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, terheran-heran mengapa timnya tidak mendapatkan hadiah penalti ketika Ezechiel Ndouassel dijatuhkan bek Bhayangkara FC, Jajang Mulyana.
Menurut Rene Alberts, seharusnya wasit menilai itu merupakan sebuah pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti Bhayangkara FC.
Ezechiel Ndouassel terjatuh ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir, dan setelah Bhayangkara FC unggul 2-1 atas Persib Bandung.
Namun wasit Rully Ruslin Tambuntina menilai itu bukan pelanggaran dan tak lama kemudian pertandingan berakhir untuk kemenangan Bhayangkara FC pada laga keenam Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019).
"Suatu tanda tanya besar kenapa kami tidak dapat penalti di babak kedua," kata Rene Alberts selepas pertandingan.
"Saya melihat tayangan ulang dan ingin wasit juga melihat tayangan ulang itu, dan sebenarnya kami mendapatkan penalti," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
Meskipun demikian, Rene Alberts tak menganggap gagalnya Persib Bandung mendapatkan penalti menjadi salah satu alasan kekalahan Maung Bandung.
Eks pelatih PSM Makassar itu hanya menyesalkan banyak peluang dari anak-anak asuhnya yang tidak membuahkan gol.
"Kami seharusnya bisa memaksimalkan peluang yang kami dapatkan karena ada beberapa peluang dari tiga sundulan, tapi kami tidak bisa menyelesaikannya dengan baik," kata Rene Alberts.
"Dan pada akhirnya kami kehilangan fokus di lini belakang. Kami tahu Herman Dzumafo fisik yang kuat dan pemain belakang kami beraksi dengan lamban untuk menahannya. Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk ke depannya," tutup Rene Alberts.