Kabinet Jokowi-Maruf Mulai Terungkap, Ayah Kaesang Pangarep Sebut 3 Kriteria dan Anak Muda

Postur kabinet Jokowi-Maruf Amin mulai menjadi pembicaraan, Jokowi pun mulai blak-blakan soal calon menteri.

Kompas.com/Garry Lotulung
Pasangan capres-cawapres Jokowi-Maruf Amin 

TRIBUNBATAM.id - Postur kabinet Jokowi-Maruf Amin mulai menjadi pembicaraan, Jokowi pun mulai blak-blakan soal calon menteri.

Kabinet Jokowi-Maruf Amin merupakan topik menarik dibahas setelah KPU menetapkan Capres 01 sebagai pemenang Pilpres 2019.

Sebelum dilantik pada Oktober 2019, Jokowi pun akan menyusun kabinet pemerinta 2019-2024.

Lalu bagaimana sosok menteri kabinet kerja Jokowi? 

Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.

Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.

"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019) seperti dikutip Wartakotalive.com.

Soal Nama-nama Calon Kabinet dari Koalisi Adil Makmur, Jokowi: Saya Fokus Dulu Untuk Kubu TKN

Jokowi Panggil Tim Kuasa Hukum TKN ke Istana Bogor, Ini Pujian Jokowi Kepada Yusril Ihza dkk

Sikap Jokowi ini berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.

Saat itu Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.

Namun, kini menurut Jokowi tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.

"Yang penting setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Mengerti masalah-masalah yang ada di dalamnya sehingga gampang mengeksekusi program, gampang menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata Jokowi yang juga ayah Kaesang Pangarep ini.

Menurut dia, saat ini pembahasan mengenai kabinet ke depan masih dibahas dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019.

Namun, Jokowi juga tak menutup pembicaraan dengan parpol oposisi yang hendak bergabung.

"Sudah sering saya sampaikan, kami terbuka untuk siapa pun yang ingin bersama-sama, yang ingin bekerja sama memajukan negara ini, membangun negara ini, secara terbuka," kata politisi PDI-P ini.

Anak muda Jokowi menyebut, setiap periode waktu, diperlukan kabinet yang berbeda karena tantangannya juga berubah.

Kriteria Menteri Kabinet Jokowi 2019-2024

Ia lalu mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.

Kedua, dia harus memiliki kemampuan manajerial.

Kemampuan ini penting untuk bisa mengelola personalia dan anggaran sehingga organisasi kementerian itu betul-betul bisa efektif.

Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi.

Jokowi menyebut era globalisasi seperti sekarang diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat sekali.

Sementara terkait kekhawatiran bahwa anak muda belum mempunyai pengalaman dalam manajemen pemerintahan, Jokowi menilai hal itu bisa diatasi dengan keberadaan para menteri koordinator.

Menko di empat bidang nantinya akan tetap diisi oleh senior yang sudah punya pengalaman panjang di bidang kerjanya.

"Saya kira tidak perlu kekhawatiran semacam itu," kata Jokowi.

Lalu, apakah Wapres JK dan pembantu-pembantu lainnya akan juga dilibatkan dalam periode mendatang?

"Saya kira semua yang masih bisa berkontribusi pada negara ini, apalagi Pak JK dengan pengalaman panjang di bidang politik dan ekonomi, saya kira negara ini sangat memerlukannya. Tugas kita bersama untuk bekerja sama dan membangun negara ini," jawab Jokowi.

Ini Jawaban Jokowi Saat Ditanya AHY dan Sandiaga Uno Kemungkinan Jadi Menteri di Kabinet Kerjanya

 Jokowi menanggapi soal kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Salahuddin Uno dijadikan menteri.

Diketahui, Jokowi merasa tak masalah jika AHY dan Sandiaga Uno jadi menteri di kabinet kerjanya jika terpilih kembali jadi Presiden RI 2019-2014.

Kabar AHY dan Sandiaga Uno jadi menteri, ada sosok lainnya dikabarkan jadi menteri di kabinet kerja Jokowi, antara lain Chatib Basri, Yenny Wahid, Saifulah Yusuf hingga Grace Natalie.

WartaKotaLive melansir TribunWow, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih ajukan gugatan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

MK diprediksi akan memutuskan sengketa pada 28 Juni 2019.

Namun Jokowi-Maruf Amin sudah yakin menang setelah KPU menetapkan hasil rekapitulasi suara pada 21 Mei 2019.

Bahkan menurut bocoran Jokowi sudah menyusun nama calon menteri untuk Kabinet Kerja Jilid II.

Perolehan suara Jokowi-Maruf Amin mendapat 85.607.362 atau 55,50 persen.

Foto Jokowi-Maruf Amin di surat suara Pilpres 2019.
Foto Jokowi-Maruf Amin di surat suara Pilpres 2019. (ISTIMEWA)

Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.

Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

Meski demikian, kini sudah mulai beredar nama-nama anggota kabinet Jokowi-Maruf Amien periode 2019-2014.

Seperti dikutip Wartakotalive.com dari Tribunnews yang memperoleh bocoran susunan menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo jilid II periode 2019-2024.

Dalam susunan tersebut, ada perubahan pada beberapa pos menteri.

Namun, lebih banyak pos-pos menteri dan lembaga yang dijabat oleh orang-orang yang ada saat ini.

Dalam info tersebut, misalnya, Menkopolhukam akan dijabat oleh Moeldoko. Sedangkan Sri Mulyani menjabat Menko Ekonomi.

Luhut Binsar Panjaitan tetap sebagai Menko Kemaritiman.

Wajah Baru

Nama-nama baru yang disebut dalam informasi yang kini beredar antara lain Pramono Anung, Mahfud MD, Adira Irawati, Andi Widjajanto, Rizal Malarangeng dan Johan Budi SP.

Ada juga nama Chatib Basri, Yenny Wahid, Saifulah Yusuf hingga Grace Natalie.

Menariknya, ada nama AHY  serta  Sandiaga Uno yang duduk dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Saat coba dikonfirmasi, salah seorang anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, tegas membantah informasi tersebut.

"Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujarnya kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.

Reaksi Sandiaga

Sementara Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membantah mendapatkan tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf.

Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.

"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Dahnil menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.

"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil, Kamis (23/5/2019).

Kabinet Jokowi

Presiden Joko Widodo kembali terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat disinggung soal rencana pembentukan kabinet, menurut Jokowi, ada dua aspek utama yang harus dimiliki jajaran kabinetnya nanti.

"Saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting.

Memiliki kemampuan manajerial yang baik, seperti mengelola sebuah ekonomi, baik ekonomi makro, kemampuan ekonomi daerah, semuanya," kata Jokowi seusai menghadiri Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Selain sebagai eksekutor program yang mumpuni, Jokowi juga menginginkan jajaran kabinetnya nanti bisa menangani masalah-masalah yang ada dengan benar.

"Mampu mengelola dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya menteri-menteri yang berintegritas.

"Ya kalau yang lainnya memiliki intergritas, memiliki kapabilitas yang baik. Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu," kata dia.

Meski demikian, ia enggan berbicara soal komposisi menteri dari kalangan partai politik dan non partai politik.

"Saya enggak berbicara masalah partai politik dan non partai politik, lebih penting kemampuan, (seperti) yang saya sampaikan tadi," ujarnya.

Sebut nama Ketum HIPMI

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.

Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.

Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.

"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.

"Pas," jawab para peserta secara serentak.

"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," jawab para peserta.

"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.

Seusai acara silaturahim dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.

"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil memiliki kriteria itu.

"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.

Tanggapan PDIP

PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi Presiden Jokowi yang menyebut Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia pantas menjadi menteri di kabinetnya.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi sudah tahu betul karakter orang-orang yang cocok bekerja dengannya.

"Kewenangan untuk memutuskan menteri ada di Presiden, dan untuk itu beliau akan mencermati. Dan pengalaman lima tahun ini, Pak Jokowi tahu mana sosok yang pantas jadi menteri itu," kata Hasto di DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).

Hasto memastikan, orang yang akan dipilih oleh Jokowi adalah sosok yang memiliki kemampuan di bidangnya.

Selain itu, sosok itu juga mampu membawa perubahan di kementerian yang dipimpinnya kelak.

"Bukan hanya sekadar aspek usianya muda, seorang menteri itu pemimpin. Maka dia harus memahami kepentingan yang dipimpinnya, punya leadership, punya kemampuan transformatif untuk membawa perubahan," ucap Hasto.

AHY dan Sandiaga Uno Bakal Jadi Menteri di Kabinet Jokowi?

AGUS Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).
AGUS Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018). (Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga)

Calon presiden (capres) terpilih Joko Widodo (Jokowi) memberikan bocoran soal menteri yang akan mendampinginya di tahun 2019-2024 mendatang.

Hal ini dikatakan Jokowi saat melakukan wawancara di Seputar iNews, Rabu (29/5/2019).

Mulanya, pembawa acara bertanya soal adakah gambaran dari Jokowi dalam membangun Kabinet Kerja Jilid II mendatang.

"Pak Jokowi membangun bangsa tentu membutuhkan tim yang solid, bagi seorang presiden ini bisa diwujudkan melalui kabinet kerja yang baik, sudah ada gambaran profil kabinet kerja jilid II seperti apa?," tanya pembawa acara.

Jokowi lalu mengisyaratkan bahwa kabinetnya di periode mendatang berbeda dengan lima tahun lalu.

Dikarenakan 5 tahun mendatang, Jokowi akan fokus untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Jadi setiap periode itu membutuhkan karakter menteri yang berbeda karena tantangannya berbeda, kalau kemarin infrastruktur sekarang SDM," jawab Jokowi.

"Seperti apa kriteria menteri Kabinet Kerja Jilid II?," tanya pembawa acara lagi.

"Dia harus ekesekutor kuat, mengerti menejemen dan memiliki menejerial yang baik. Integritasnya juga tidak diragukan, yang muda-muda ini juga kita akan berikan ruang yang ada di kementerian, ya nanti dilihatlah yang muda-muda, mungkin bisa saja umur 20-25 mungkin bisa saja," jawab Jokowi.

"Bisa saja umur 30an, saya kira yang muda-muda karena sesuai dengan tantangan yang ada sekarang lah, digital ekonomi, industri kreatif ya ini kan milik anak-anak muda," tambahnya.

Pembawa acara lalu menyinggung nama Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurri Yudhoyono (AHY) dan lawan Jokowi di Pilpres, calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno yang santer diisukan bergabung dengan Kabiner Kerja Jilid II.

"Katanya Ketua Kogasma AHY dan juga cawapres kubu seberang Mas Sandiaga Uno masuk katanya pak dalam kabinet jilid II ini upaya rekonsiliasi dengan kubu sebrang atau bagaimana ni pak?," tanya pembawa acara lagi.

Jokowi lalu menjawab bahwa dirinya belum bisa memastikan hal tersebut karena masih banyak urusan pilpres yang belum selesai.

"Kita ini belum belum berbicara sampai sedetail itu, belum sejauh itulah, yang pertama kita masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Jokowi.

"Lembaganya sendiri juga masih kita pikirkan apakah perlu kementerian baru, kemudian siapa yang mengisi ini masih dalam proses. Tapi yang jelas sebelum 20 Oktober itu bayangannya sudah ada," tambah Jokowi.

"Saya terbuka untuk siapapun bersama-sama bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini, siapapun, partai di luar koalisi ya saya terbuka asal memiliki visi yang sama."

"Jadi termasuk Mas AHY dan Pak Sandiaga ya Pak?," tegas pembawa acara.

"Ya kenapa tidak," jawab Jokowi sembari tertawa.

Lihat videonya menit ke 5.31:

Kompilasi artikel di Kompas.com dengan judul "Jokowi Blak-blakan soal Kabinet Muda, Juga Menteri dari Profesional atau Parpol", Tribunwow.com dengan judul "Ditanya soal Kemungkinan AHY dan Sandiaga Uno Jadi Menterinya, Jokowi: Kenapa Tidak?" dan di Wartakotalive berjudul "BOCORAN Calon Menteri Kabinet Jokowi Mulai dari AHY, Sandiaga, Grace Natalie hingga Yenny Wahid"

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved