Ulah Imigran Asing di Kepri Buat Resah, Ini 6 Faktanya: Nomor 4 dan 6 Bikin Kita Geleng Kepala

Jumlah imigran asing pencari suaka di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri mencapai 400 orang.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora
Imigran asing pencari suaka dari berbagai negara yang ditempatkan di Bhadra Resort Jalan Kawal Km 25 Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri saat ini sudah berjumlah lebih dari 400 orang. 

Semenjak tuntutan terkait kelonggaran waktu keluar-masuk hotel dipenuhi, para imigran asing ini mulai kelihatan berkeliaran di mana-mana.

Bahkan mereka terlihat berjalan di pasar, tempat rekreasi umum bahkan belakangan mulai masuk ke kebun-kebun warga. 

Pencari suaka yang ditampung di Hotel Bhadra Resort Kabupaten Bintan Provinsi Kepri masih sering berkeliaran.

Akibatnya, sejumlah petani kebun di Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Bintan khawatir saat melakukan aktivitas di Kebun.

Hal itu diakui oleh Ketua RW 005, Syahri saat sosialisasi dan dialog menciptakan kerukunan dan ketenteraman bersama di lingkungan masyarakat dan pengungsi di Bintan yang dilaksanakan di balai pertemuan Kantor Lurah Toapaya Asri, Senin (1/7/2019) lalu.

Syahri menceritakan, awalnya petani di Toapaya Asri berani mengolah lahannya mulai dari pagi sampai sore, bahkan ada yang sampai magrib di kebun.

"Tapi kalau sekarang mereka ketakutan dengan adanya pengungsi yang berkeliaran,"aku Syahri, Selasa (02/7/2019).

 Mengenal 4 Gejala Skizofrenia, Paranoid yang Dialami Wanita Pembawa Anjing Masuk Masjid

 7 Potret Peran Besar Wury Estu Handayani Sang Istri Maruf Amin yang Akan Bergelar Nyonya Wapres

 Download Kumpulan Lagu Populer Saat Ini, Ada Cinta Luar Biasa hingga I Love You 3000

 

Dengan adannya rasa kekhawatiran warga, Syahri berharap ada patroli yang mengawasi para pengungsi.

Dengan demikian, mereka tidak bebas berkeliaran di luar tempat penampungan.

"Kalau bisa, saran saya dibuat aturan yang mengikat, misalkan batas keluar malam bagi para pengungsi, sehingga kejadian di luar kemungkinan bisa diminimalisir," terang Syahri.

3. Sering Bertamu di Rumah Janda dan Istri Orang:

Tidak hanya berkeliaran di kebun warga, para imigran asing ini pun sering bertamu di rumah warga.

Namun, mereka justru memilih bertamu di rumah janda atau istri orang yang suaminya sedang tidak berada di rumah dalam waktu yang relatif lama.

Misalkan saja, belum lama ini, seorang imigran asal Afganistan dipergok sedang berduaan dengan seorang wanita bersuami di daerah Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang.

Warga yang selama ini sudah sabar, tampaknya semakin membuat para pengungsi meraja lela.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved