Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD Ini Biasa Curi Celana Dalam Wanita, Koleksinya Sudah Ada 2 Karung
Dugaan tersebut diperkuat dengan penuturan dari sejumlah warga yang mengaku kerap kehilangan celana dalam saat dijemur di luar rumah
Pelaku H sebagimana diketahui adalah tersangka pembunuhan anak SD di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Kebiasaan yang nyelenah yakni mencuri celana dalam milik warga.
Setidaknya sudah ada 2 karung celana dalam wanita yang dicuri oleh H yang kini dalam pengembangan pihak kepolisian.
Hingga kini pihak Polres Bogor masih melakukan pemeriksaan terhadap H (24), pelaku pembunuhan FA (8), bocah SD di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Diketahui, H membunuh FA di kontrakan milik kakek korban dan jasadnya disimpan di bak mandi.
• Penjual Kerupuk Naik Haji, 10 Tahun Menabung di Celengan Ayam, Tergugah Lihat Kabah di TV
• Ekspansi Ke Luar Negeri, Bank Mandiri Berencana Mengakuisisi Bank di Vietnam dan Filipina
• Download Musik MP3 Lights BTS, Single Jepang Terbaru BTS, Ada Lirik Lagu dan Video Klip
• HP ANDROID TERBARU 2019 - Ada Redmi K20 Pro Avengers Limited Edition, Cek Penampakannya
Dari hasil pemeriksaan sementara, ada dugaan fakta baru yang cukup membuat warga sekitar terkejut.
Pelaku pembunuhan yang merupakan tukang bubur ini diduga memiliki kebiasaan mencuri celana dalam wanita milik warga.
Hal itu baru diketahui oleh keluarga korban saat penyidik dari kepolisian datang untuk memastikan dugaan tersebut, Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 15.00 WIB sore.
Sebab, disebutkan bahwa pelaku mengaku memiliki sebanyak 2 karung celana dalam perempuan hasil curian.
"Iya, pelaku katanya punya banyak celana dalam perempuan," kata paman korban, Agus (33) kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).
Namun, Agus mengaku belum tahu detil terkait dugaan tersebut.
Dugaan tersebut diperkuat dengan penuturan dari sejumlah warga yang mengaku kerap kehilangan celana dalam saat dijemur di luar rumah.
Seperti yang dikatakan salah satu warga, Emma (30) saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019) malam.

"Kehilangan delaman (celana dalam), ada, banyak mas. Iya emang banyak di sini yang suka kehilangan daleman mah," kata Emma.
Namun, dia mengaku bahwa selama ini warga tidak mengetahui pasti penyebab hilangnya celana dalam perempuan milik warga tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan dari kepolisian terkait hal ini.
Sang Ibu Histeris Saat Tiba dari Taiwan
Suara jerit dan tangis memecah kesunyian di lokasi pembunuhan FA di sebuah kontrakan di Desa Cipayung Girang, Megamendung, Kabupaten Bogor.
Suara tangis itu berasal dari Rahmawati, ibu dari FA.
Rahmawati baru saja tiba dari Taiwan, tempat dirinya bekerja sebagai TKW.
Rahmawati tiba di rumahanya yang tak jauh dari lokasi pembunuhan sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (4/7/2019).

Saat itu, Rahmawati memberanikan diri untuk menuju lokasi pembunuhan sang anak, dengan ditemani oleh sejumlah anggota keluarga dan kerabat.
Terpantau dia langsung masuk ke ruangan yang sudah disegel garis polisi yang merupakan tempat penemuan jasad.
Beberapa saat setelah itu, ia keluar menuju ruang tengah kontrakan dan langsung histeris.
Berkali-kali dia menyebut kata 'Teteh' yang merujuk pada nama panggilan anaknya yang menjadi korban pembunuhan tersebut.
Suasana di lokasi yang awalnya hening, secara tiba-tiba ramai oleh para warga yang berdatangan karena mendengar suara histerisnya ibu korban itu.
"Gusti, eling (sadar), astagfirullahaladzim, Allahu Akbar," kata seorang anggota keluarga berkali-kali mencoba menenangkannya.
Sampai akhirnya, ibu korban ini terkulai lemas dikelilingi para anggota keluarga dan kerabat.
Diketahui, Rahmawati merupakan ibu kandung dari FA (8), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam bak mandi kamar kontrakan pelaku berinisial H (23).
Ia menjadi TKI di Taiwan sebagai perawat khusus lansia kemudian ia mendadak memilih pulang setelah mendapat kabar dari Indonesia terkait putrinya.

Paman korban, Agus (33) mengaku bahwa keluarga FA memang keluarga sederhana, terlebih ayah korban, Taufik, hanyalah petugas teknisi hotel.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebelum FA berumur masuk TK, sang ibu memilih berangkat ke Taiwan menjadi TKI.
Namun, korban dalam kesehariannya lebih sering tinggal bersama kakek neneknya.
"Dia udah dua kali pergi jadi TKW sejak FA masih kecil, sebelum masuk TK, soalnya sebelumnya sempet pulang dulu sekali. Kalau ditotal-total dia udah 5 tahun jadi TKW di Taiwan," ujar Agus.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fakta Baru Pembunuhan Bocah SD, Pelaku Simpan 2 Karung Celana Dalam Wanita Hingga Sang Ibu Histeris, (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pelaku Pembunuhan Anak SD Ini Biasa Mencuri Celana Dalam Wanita, Sudah Ada 2 Karung