MOTOGP
JANGAN DITIRU! Manuver Ini yang Membuat Pebalap Lain Sulit Menyaingi Marc Marquez
Jika ingin mengulik rahasia kehebatan Marc Marquez yang tidak tertandingi oleh pebalap lain adalah saat berada di tikungan.
Menurut Marc Marquez, ia melakukan manuver 66 derajat di tikungan itu bukan karena ia suka, tetapi karena harus sehingga motor RCV yang ditungganginya terasa kehebatannya.
Tetapi juara dunia yang berkuasa akan senang menggunakan gaya corning yang jauh lebih spektakuler, menjelaskan bahwa perbankan besar-besaran hanyalah konsekuensi dari betapa sulitnya RCV terbaru yang terus berubah.
Alasan lain, masalah RC213V adalah sangat sulit menikung sehingga ia harus melakukan sesuatu agar motornya tidak melakukan banking (melompat).
"Kalau Anda lihat tahun lalu, kami banyak melakukan banking, terlalu banyak malah," ujar Marquez seperti dilansir TribunBatam.id dari Crash,net.
"Saya melakukan itu semua bukan karena gaya balap atau saya menyukainya, tetapi karena saya harus," tutur pembalap asal Spanyol itu melanjutkan.
Marquez mengatakan, Honda terus melakukan modifikasi pada chasis meskipun sejauh ini ia melaju sama baiknya dengan menggunakan chasis lama.
"Saya mampu melaju cepat dengan kedua chasis itu. Ini sebuah keuntungan, tetapi jusstru menjadi masalah jika Anda tak tahu mana yang lebih baik," tambah pebalap Spanyol 26 tahun ini.
Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, mengakui bahwa Marc Marquez adalah satu-satunya bintang MotoGP yang berhasil menjinakkan RC213V 2019.
Crutchlow mengakui bahwa Marquez harus menggunakan semua keahliannya untuk menjaga motornya tetap kompetitif.
Sedangkan rekan satu timnya Takaaki Nakagami lebih "beruntung" karena ia masih menggunakan RCV tahun 2018.
"Marc mengendarai motor lebih keras dan lebih baik daripada sebelumnya untuk membuat motor bekerja sempurna. Saya rasa orang lain tidak mengerti betapa sulitnya dia mengendarai RC213V," ucap Crutchlow.
Aneh juga ya. Tahun lalu, hampir semua pebalap dari pebalap dan tim satelit minta motornya disamakan dengan pabrikan.
Bahkan, Tech 3 sampai merajuk dan meninggalkan Yamaha karena selalu dijadikan sebagai tim kelas dua.
Tech 3 dan dua pebalapnya, Johann Zarco dan Hafizh Syahrin pindah ke KTM karena janji bahwa mereka tifak membeda-bedakan motor tim pabrikan dengan satelit.
Begitu juga, setelah Dani Pedrosa pensiun dari Honda, ia ditawarkan Yamaha ke tim satelit.
