KILAS SEJARAH

Sebelum Jadi Presiden, Soeharto Bekerja Jadi Pegawai Bank dan Dipecat, Begini Kisahnya

Dan akhirnya nasib apes itula yang mengakhiri kariernya sebagai juru tulis bank desa

Kolase Handover dan Tribun Jambi
Soeharto 

Tak lama kemudian Soeharto mendengar informasi lowongan kerja bergabung dengan Angkatan Perang Belanda (KNIL).

Tanggal 1 Juni 1940 Soeharto mantap mendaftar sebagai prajurit.

Soeharto mendapat pelatihan kemiliteran yang superkeras.

Tiap hari dari Subuh sampai larut malam, Soeharto tak henti-hentinya digembleng fisik dan mental.

Namun, Soeharto justru kepincut dengan disiplin keras dan keteraturan yang diajarkan di sana.

Makanya, Soeharto sukses lulus sebagai kadet terbaik di angkatannya!

Selesai pelatihan, Soeharto dikirim ke Batalyon XIII di Rampal, Malang.

Pada 2 Desember 1940 dia diberi gelar kopral. Kemudian dia dikirim ke Gombong buat menjalani latihan lanjutan. Dan, begitu lulus dinaikkan pangkatnya jadi sersan.

Baru saja menyandang gelar sersan, tahu-tahu Jepang udah merapat ke Indonesia dan menyerang Belanda

Belanda kalah, karier Soeharto sebagai prajurit ikut terhenti. Dia lalu memutuskan pergi ke Yogya, mencari pekerjaan baru.

Di Yogya, awalnya Soeharto belajar mengetik supaya punya bekal mencari kerja lain.

Kemudian Seoharto membaca pengumuman satuan polisi Jepang, Keibuho, membuka lowongan.

Langsung Soeharto mendaftar

Diterima di Keibuho, karir Soeharto cepat melesat. Performanya yang bagus tercium ke mana-mana.

PETA (Pembela Tanah Air, sebuah kekuatan sosial yang didirikan oleh putra-putri negeri untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, RED.) membujuk Soeharto bergabung.

Soeharto saat pecahnya G30S PKI
Soeharto saat pecahnya G30S PKI (Ist)
Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved