BATAM TERKINI
Banyak Orangtua Galau Anaknya Tak Lolos Sistem Zonasi, Wawako Batam: Anak Saya Juga Tak Lolos
Keresahan orangtua karena anaknya tak diterima sekolah negeri berdasarkan sistem zonasi, ternyata juga dirasakan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad
Penulis: Dewi Haryati |
Pasalnya di luar zona anak sudah tidak bisa diterima.
Wilayah Sagulung yang merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Kota Batam, membuat banyak anak tidak bisa diterima di sekolah karena membludaknya siswa yang mendaftar.
Salah satu sekolah di Sagulung yakni SMAN 5 Batam, merupakan sekokah favorit yang menjadi pilihan warga.
Sementara daya tampung sekolah tersebut untuk tahun ajaran 2019/2020 hanya 350 siswa.
Saat ini hari ke enam atau hari terakbir PPDB jumlah murid yang mendaftar tercatat sebanyak 670 siswa sementara yang diterima hanya 350 siswa.
Untuk SMAN 5 Sagulung anak yang tidak bisa diterima sebanyak 320 orang. Bagaimana nasib mereka?
Ratusan orangtua anak yang anaknya tidak terdaftar menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi melalui di Dinas pendidikan Provinsi Kepri.
"Kami tidak tahu harus mengadu ke mana. Mau kemana lagi kami harus mendaftarkan anak kami agar bisa sekolah," kata Risma, salah stau orangtua siswa, Sabtu (6/7/2019).
Hebron, orangtua lainnya juga mengatakan tempat tinggalnya dari sekolah kurang lebih satu kilometer.
"Ini sekolah paling dekat ke rumah. Kalau ke sekolah lain seperti SMAN 17 dan SMAN 19 jaraknya sudah lebih dari dua kilometer. Jadi tidak tahulah seperti apa nanti," kata Hebron.
Dia juga mengatakan tidak tahu lagi mau mengadu ke mana.
"Kalau sekolah di Swasta, mau dari mana uang sekolah bulanannya," kata Hebron.
Di tempat terpisah, komite SMAN 5 Sagulung Zainal, mengatakan pihaknya bersama sekolah sudah rapat.
"Keputusan terakhir menunggu kebijakan dari Gubernur dan Disdik Provinsi,"kata Zainal.
Dia juga mengatakan untuk daya tampung di SMAN 5 sesuai dengan jumlah lokal yang tersedia."Lokalnya hanya 10. kalau ditambah lokal berarti guru juga harus ditambah," katanya.