Buku Sila Kelima, Perjuangan Audrey Yu Si Jenius dari Surabaya: Indonesia dari Rahim yang Sama
Selain jenius, Audrey Yu Jia Hui, juga dikenal kritis. Audrey Yu Jia Hui adalah gadis jenius asal Surabaya yang kini menjadi pembicaraan.
TRIBUNBATAM.id - Selain jenius, Audrey Yu Jia Hui, juga dikenal kritis. Audrey Yu Jia Hui adalah gadis jenius asal Surabaya yang kini menjadi pembicaraan.
Pada tahun 2017 lalu, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 71 ikon Prestasi Indonesia.
Audrey Yu Jia Hui sebelumnya pernah menuangkan pemikiran kritisnya lewat buku berjudul Sila Kelima.
"Saya selalu berpikir kenapa manusia kurang mengapresiasi karya Tuhan dengan perbedaan yang ada," ujar Audrey di Sabuga, Jalan Tamansari No 83, Kota Bandung, Rabu (28/3/2018).
Pemilik nama lengkap Maria Audrey Lokita ini mengatakan bahwa sesungguhnya Tuhan menciptakan manusia adalah berharga.
Setiap perbedaan yang ada di dunia ini adalah karunia yang luar biasa, dan setiap manusia seharusnya diperlakukan secara adil akan perbedaan yang dimilikinya.
Buku Sila Kelima yang berjudul Tong Bao ini memiliki makna yang filosofis, artinya berasal dari rahim yang sama.
"Saya memandang Indonesia adalah Ibu Pertiwi, di mana seorang ibu pasti memiliki rahim hingga lahirlah manusia yang bersaudara" ujarnya antusias.
Namun sayangnya, banyak orang yang sudah tidak peduli lagi dengan saudara yang lahir di Bumi Pertiwi.
Ketika agama, warna kulit, atau sukunya berbeda, mereka enggan terlibat lebih dalam atau bersikap baik.
Mereka tampaknya lupa jika mereka adalah manusia, yang di mana setiap agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan.
Pengamalan Pancasila dasarnya adalah sebuah pedoman yang begitu mulia ketika mampu memahami maknanya.
Sebagai pemikir yang kritis, Audrey telah membuat tiga karya buku, di antaranya berjurul Patriot (2011), Mellow Yellow Drama (2014), dan Mencari Sila Kelima (2015).
Pernah Dianggap Tidak Normal
Alih-alih dibanggakan, orang-orang sekitar perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu justru merasa aneh dengan kecerdasannya.
Pada satu titik, ia bahkan pernah dibawa ke dokter jiwa karena dianggap tidak normal.