Polisi Bentrok Lagi Saat Bubarkan Demo Hong Kong. Ada yang Nekat Bunuh Diri
Paling mengerikan, ada di antara pelaku demo Hong Kong menolak menyerah dan malah melakukan aksi nekat, meloncat dari atap gedung.
"Teruskan, Hong Kong," tulisnya.
"Kuharap aku bisa melihat kemenanganmu. Semuanya membuatku merasa bahwa tidak ada hari esok."
Seorang lelaki berusia 35 tahun juga diketahui telah melompat dari gedung konstruksi di pusat perbelanjaan Pacific Place setelah polisi menghabiskan waktu berjam-jam mencoba untuk membujuknya.

Seorang pria lain juga memposting di Facebook, mengatakan bahwa ia juga bermaksud bunuh diri.
Pria itu kemudian ditemukan di gedung yang sama dengan Wu melompat, namun ia rencananya berhasil digagalkan polisi.
Carrie Lam, kepala eksekutif Hong Kong, setuju untuk menangguhkan RUU, tetapi menolak desakan untuk mundur dari jabatannya.
Bonnie Leung, seorang anggota parlemen oposisi yang ikut membantu mengorganisir protes, mengatakan kepada Times: "Banyak anak muda mengambil nyawa mereka, karena mereka tidak melihat harapan."
"Emosi ini bukan hanya tentang politik. Biaya sewa dan properti yang melonjak telah menempatkan pemuda Hong Kong di bawah tekanan ekonomi yang tidak diketahui orangtua mereka,” katanya kepada media tersebut.
"Di atas ini adalah pemberangusan bertahap pada kebebasan sipil."
Seorang pengunjuk rasa diidentifikasi hanya sebagai Agnes mengatakan: "Kami sudah kehilangan tiga orang, tetapi kami kehilangan juga akan kehilangan yang lain jika pemerintah tidak berubah”
"Jika kita akan bertarung dalam pertempuran ini, kita harus tetap bersama, dan itu berarti membuat orang tetap hidup.”
"Kami tidak punya senjata. Yang kita dapatkan hanyalah angka. Jika kita kehilangan orang, kita kehilangan kekuatan."
Protes berkelanjutan di Hong Kong dimulai dari Gerakan Pasukan Payung sejak tahun 2014.
Mereka mencemaskan semakin besarnya cengkeraman Beijing dengan mulai menguasai parlemen, pemerintahan dan sistem peradilan.
Kekacauan Setelah Demo Damai