BATAM TERKINI
Diekspor ke Amerika & Eropa, Sebulan PT Pegatron Bakal Produksi 1,2 Juta Unit Komponen Smarthome
Pabrik PT Pegatron Technology Indonesia bakal memproduksi 1,2 juta unit komponen smarthome yang akan diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.
Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pabrik PT Pegatron Technology Indonesia di kawasan industri Batamindo, Batam, Kepri telah diresmikan Selasa (9/7/2019). Peresmian itu sekaligus menandakan perusahaan ini juga sudah memulai operasional.
Vice Chairman Pegatron, Jason Cheung didampingi Presiden Direktur PT Sat Nusapersada, Tbk, Abidin Hasibuan mengatakan, pada tahap awal perusahaannya baru memiliki 60 karyawan.
Namun secara bertahap perusahaan itu akan merekrut hingga 1.800 pekerja.
"Target kami 1.800 pekerja," kata Jason, usai peresmian.
Malah jika investasi di Batam berjalan kompetitif, mereka berencana menambah nilai investasinya di Batam.
Pegatron memproduksi komponen-komponen produk smarthome.
• 168.742 Lolos SBMPTN 2019, Cek di pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id Bisa Diakses via HP
• Dibuka Lowongan Kerja PLN 2019 untuk Lulusan S1/D4 dan S2, Pendaftaran hingga 22 Juli 2019, Buruan!
• Takjub Dengan Kecanggihan Teknologi Pegatron, Walikota Batam: Besok Sekretaris Saya Pakai Robot
Proses produksi akan dikerjakan di pabrik mereka yang berada di kawasan industri Batamindo.
Kemudian proses akhirnya dikirim ke pabrik mereka yang ada di Sat Nusapersada di kawasan Pelita.
"Target produksi kami 1,2 juta unit per bulan. Pasarnya untuk ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa," ujarnya.
Di tempat yang sama, pimpinan Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan meminta masyarakat Batam dan pihak terkait lainnya, untuk bersama-sama menjaga suasana nyaman dan iklim investasi di Batam.
"Doakan jangan diganggu. Kita jaga ini, jangan sampai mereka ada keluhan," kata Abidin.
Dikatakan, pihaknya telah berupaya menarik supaya Pegatron berinvestasi di Batam, Kepri.
Dan hal itu sudah tercapai. Pegatron telah menjalin kerjasama dengan Sat Nusapersada.
Pabrik pertama mereka ada di Sat Nusapersada, menyusul kemudian Pegatron kembali membuka pabrik keduanya di Batam, tepatnya di kawasan industri Batamindo, masih pada tahun yang sama, 2019.
Tentunya, mesti ada upaya untuk menjaga kelangsungan Pegatron tetap berinvestasi di Batam.
Hal serupa juga disampaikan Wali Kota Batam, Rudi.
Ia berharap ke depannya tidak ada hal-hal yang membuat investasi di Batam menjadi tidak nyaman.
"Kita berdoa, semoga tak ada sesuatu yang membuat gangguan. Intinya, kita ingin mengembangkan industri di Batam lebih cepat. Sehingga bisa menyelesaikan permasalahan pertumbuhan ekonomi saat ini," kata Rudi.
Saat ini Pegatron di kawasan industri Batamindo masih memiliki satu gedung dan terletak di lahan seluas 1 hektare. Mereka punya rencana untuk menambah gedung lagi di sana.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wali Kota Batam, Rudi mengaku takjub dengan pemandangan yang ada di depan matanya saat meninjau PT Pegatron Technology Indonesia yang baru diresmikan di Batam.
Mesin-mesin yang digunakan perusahaan perakit iPhone itu telah menerapkan high technology dalam usahanya.
Saat peresmian pabrik yang terletak di lot 5 kawasan industri Batamindo, Batam, Kepri ini, Rudi dan tamu undangan lainnya memang sempat diajak berkeliling ke lantai 2 gedung.
"Saya sudah bilang tadi, besok sekretaris saya pakai robot. Saya minum, diantar. Mau surat, disiapkan," ujar Rudi, usai peresmian, Selasa (9/7/2019).
Lebih lanjut menyoal investasi di Batam, Rudi menjanjikan pemerintah akan melakukan jemput bola terkait perizinan usahanya.
"Nanti kalau ada investasi begini lagi kita akan jemput bola soal izinnya. Apapun selagi tidak melanggar ketentuan akan disiapkan dan akan kita antar ke perusahaan," katanya.
Upaya itu dilakukan, tidak lain bertujuan untuk mengembangkan industri di Batam lebih cepat.
• Investasi Membaik, Batamindo Sebut Urus Izin Usaha di Batam Mudah Lewat Online Single Submission
• Mulai 11 Juli 2019, 11.626 Tiket Pesawat Dijual Murah di Selasa, Kamis dan Sabtu
• Bakal Butuh 1.000 Tenaga Kerja, PT Pegatron di Batamindo Batam Mulai Rekrut Tenaga Operator
Sehingga bisa menyelesaikan permasalahan pertumbuhan ekonomi yang masih dihadapi Batam, Kepri hari ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Syakyakirti berharap, keberadaan Pegatron bisa mengurangi angka pencari kerja di Batam.
Pembukaan pabrik Pegatron ini pastinya berdampak pada terbukanya lapangan kerja.
"Minimal bisa mengurangi," ujar Rudi.
Ia ikut bersama rombongan melihat suasana di lantai 2 gedung.
Dari hasil pengamatannya, Pegatron menggunakan teknologi tinggi untuk produksinya. Ya, memanfaatkan sistem komputerisasi.
Rudi melanjutkan, Pegatron yang ada di kawasan industri Batamindo masih ada hubungannya dengan pabrik Pegatron yang berada di PT Sat Nusapersada, Tbk.
"Hasil produksi di sini dibawa ke Sat Nusa. Di Sat Nusa selesainya. VCB, dan peralatannya di sini. Intinya ada di sini (Batamindo), di sana (Sat Nusapersada) perakitannya," katanya.
Dari rencana perekrutan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang itu, Rudi mengatakan Pegatron sudah merekrut sebanyak 80 pekerja.
Sekadar informasi, sebelum pabrik PT Pegatron Technology Indonesia di kawasan industri Batamindo diresmikan, Pegatron telah lebih dulu menjalin kerjasama dengan PT Sat Nusapersada.
Peresmian saat itu ditandai dengan pengiriman ekspor perdana, produk perangkat Broadband dan smarthome produksi Pegatron ke pasar Amerika Serikat, awal Februari 2019.
Produk ini dirakit di pabrikan PT Sat Nusapersada, Tbk. Peresmian hari itu, dihadiri Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
PT Pegatron Technology Indonesia merupakan salah satu perusahaan asal Taiwan. Perusahaan ini bergerak di bidang industri komputer, barang elektronik dan optik.
Berdasarkan data investasi yang masuk ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, perusahaan ini mencatatkan nilai investasinya sebesar Rp 560 miliar.
Dengan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.
Banyak Kemudahan Izin Investasi

Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng mengapresiasi kemudahan investasi yang diberikan Pemko Batam bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya di Batam.
Salah satu kemudahan tersebut antara lain kepastian usaha dan aturan-aturannya.
Dia menilai, geliat investasi di Batam yang sempat menurun akhirnya menggeliat lagi dan kini mulai membaik.
Hal itu terlihat dari dibukanya berbagai perusahaan di Kota Batam.
"Cukup bagus untuk Batam. Ada banyak industri baru dari negara lainnya seperti China," ujarnya kepada Tribun saat meresmikan PT Pegatron Technolgy Indonesia, Selasa (9/7/2019).
Dukungan pemerintah melalui online single submission (OSS) disebut berperan terhadap perbaikan geliat investasi tersebut.
"Kemudahan investasi di Batam sudah mulai bagus. Dengan adanya Online Single Submission (OSS)," katanya.
• LINK Pengumuman SBMPTN di sbmptn.ltmpt.ac.id, Buka Jam 15.00 WIB, Cek Namamu di Sini!
• Mulai 11 Juli 2019, 11.626 Tiket Pesawat Dijual Murah di Selasa, Kamis dan Sabtu
• Bakal Butuh 1.000 Tenaga Kerja, PT Pegatron di Batamindo Batam Mulai Rekrut Tenaga Operator
Dalam hitungan jam semua perizinan sudah selesai. Sehingga sangat memudahkan pengusaha dalam berinvestasi.
Ia menambahkan seperti perusahaan PT Pegatron Technology Indonesia ini juga sudah mulai beroperasi. Bahkan sudah ada sebanyak kurang lebih 40 karyawan yang bekerja.
"Terkait ekspansinya, mereka baru menempati 1 pabrik, rencananya ke depannya kita sudah siapkan beberapa pabrik di kawasan ini," katanya.
Pabrik yang ada sekarang kurang lebih sebesar 1 hektar. Yang diproduksi komponen smartphone dan finish goodnya atau barang jadinya di PT Satnusa.
Barang bakunya memang dari luar negeri seperti China.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - PT Pegatron Technology Indonesia merupakan salah satu perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang industri komputer, barang elektronik dan optik.
Berdasarkan data investasi yang masuk ke BP Batam, perusahaan ini mencatatkan nilai investasinya sebesar Rp 560 miliar dan dengan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.
Manager Admin dan General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng mengatakan, perekrutan tenaga kerja di Pegatron sudah dilakukan.
"Kemarin sudah buka 40 operator. Secara bertahap dibukanya," kata Ayung.
Diresmikan Gubernur Kepri

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menandatangani prasasti dan pemotongan pita tanda peresmian PT Pegatron Technology Indonesia, Selasa (9/7/2019).
Dalam sambutannya, Nurdin mengatakan, dunia sudah bergeser ke teknologi yang lebih canggih. Ini juga akibat peralihan ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan itu, Nurdin juga mengucapkan terima kasih kepada Pegatron karena telah mempercayakan investasinya di Batam, Kepri.
"Selamat kepada PT Pegatron. Satu-satunya di Indonesia dan satu-satunya di Asia Tenggara. Batam, Kepri, mampu berdaya saing juga dengan negara lain. Terima kasih sudah berinvestasi di Kepri," kata Nurdin.
Jika menghadapi permasalahan, pemerintah katanya siap membuka diri.
Dikatakan, saat ini juga masih terdapat beberapa permasalahan terkait investasi. Ia meminta maaf soal itu.
Namun diyakinkan, jika pemerintah Indonesia berupaya melakukan pembenahan supaya Indonesia khususnya Kepri punya daya saing dibanding negara lain.
Sebelumnya diberitakan, PT Pegatron Technology Indonesia, termasuk satu dari empat perusahaan PMA baru di kawasan industri Batamindo, diresmikan Selasa (9/7).
Seremonial peresmian perusahaan, dihadiri Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Wali Kota Batam, Rudi, Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady, pimpinan Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan dan tamu undangan lainnya.
Saat ini kegiatan peresmian masih berlangsung. Pabrik perusahaan ini terletak di lot 5 kawasan industri yang terletak di Batamindo, Mukakuning, Batam, Kepri.
Tahun Ini 3 Perusahaan Baru Masuk Batam
Tahun 2019 ini, sejumlah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berada di Kawasan Industri Batamindo disebut akan melakukan perluasan usaha tahun ini.
Sebut saja seperti PT Rubycon Indonesia yang termasuk salah satu perusahaan besar di sana, dan PT Excelitas Technologies Batam.
Di sisi lain, ada juga beberapa perusahaan PMA baru yang bakal masuk ke KI Batamindo dalam waktu dekat ini.
Diantaranya seperti PT Maruho Hatsujyo Batam, dan PT Simatelex Manufactory Batam, juga PT Pegatron.
Merekapun membutuhkan tenaga kerja untuk mendukung kegiatan produksi manufakturnya.
"Perluasan usaha dan masuknya beberapa perusahaan baru ini, sudah direncanakan dari tahun lalu. Biasanya mereka butuh waktu 2 sampai 3 bulan dulu untuk memasukkan bahan baku dan lain sebagainya," ujar Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng, yang akrab disapa Ayung, Kamis (7/2) di Wisma Batamindo.
General Manager PT Rubycon Indonesia, Ridarma Budi Sinaga mengatakan, tahun ini pihaknya akan melakukan pengembangan usaha dengan tambahan tenaga kerja sebanyak 250 orang dan tambahan investasi sebesar 4 juta US dolar.
Perusahaan yang bergerak di bidang manufacture capacitor ini, mulai beroperasi pada 19 Juli 1994 lalu.
Saat itu perusahaan asal Jepang ini hanya memiliki satu gedung di KI Batamindo.
Kemudian berkembang, dan saat ini Rubycon telah menempati 9 gedung, dengan total karyawan 1.041 orang.
Adapun investasi awalnya sebesar 6 juta US dolar, dan saat ini total investasinya tercatat sebesar 25.890.235 US dolar pada 2018 lalu.
"Saat ini perusahaan sedang memasukkan mesin-mesinnya untuk tambahan, perluasan usaha," kata Ayung lagi.
Sementara PT Excelitas Technologies Batam, rencananya akan menambah investasinya sebesar 5 juta US dolar tahun ini, dengan tambahan pekerja sebanyak 140 orang.
Perusahaan asal Amerika ini bergerak di bidang manufaktur sensor.
"Awalnya menempati satu gedung tipe A, sekarang tambah satu gedung lagi tipe A," ujarnya.
PT Maruho Hatsujyo Batam, dan PT Simatelex Manufactory Batam sendiri, termasuk perusahaan baru yang bakal beroperasi di KI Batamindo.
Masing-masing berasal dari Jepang dan Hongkong.
PT Maruho akan bergerak di jasa manufaktur spring wayer, yang banyak dipakai untuk alat elektronik.
Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 70 orang, nilai investasinya sebesar 1,6 juta US dolar.
"Memang tak terlalu banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Perusahaannya sudah menerapkan industri 4.0," kata Ayung.
Sedangkan PT Simatelex, akan bergerak di bidang manufaktur industri peralatan listrik rumah tangga dan industri peralatan elektrotermal rumah tangga.
Nilai investasinya 3.200.000 US dolar, dengan rencana kebutuhan tenaga kerja sebanyak 120 orang.
Tahap awal, perusahaan ini sudah mendapatkan Nomor Induk Berusaha. Perusahaan ini akan menempati tiga gedung di KI Batamindo.
Satu lagi perusahaan yang bakal masuk ke pabrik di Batamindo adalah Pegatron.
Perusahaan asal Taiwan ini menempati 1 lot di Batamindo. Ada beberapa bidang usaha yang akan dijalankannya.
Diantaranya industri peralatan komunikasi tanpa kabel, alat transmisi, industri komputer dan lainnya. Intinya berkaitan dengan smarthome.
Hanya saja Ayung belum tahu, berapa tenaga kerja yang akan direkrut. Perkiraannya April mendatang, perusahaan ini sudah mulai beroperasi.
Melihat perkembangan Batam saat ini, Ayung dan beberapa pelaku usaha lainnya, masih optimistis dengan minat investor untuk masuk ke Batam.
"Sepanjang dari pemerintah dan buruh sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas Batam tetap nyaman dan regulasi investasi bagi investor semakin mudah. Karena kenyamanan ini sangat penting bagi para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya di Batam," ujar laki-laki yang juga Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri ini. (tribunbatam.id/dewi haryati/roma uly sianturi)
(tribunbatam.id/dewiharyati)