Datang di Padang Melang Anambas, Warga: Sinyal Susah di Sini, SMS Tidak Masuk-masuk
"Sinyalnya tidak ada," sebut Yeni seorang calon penumpang maskapai komersil saat tiba di Pantai Padang Melang Jumat (12/7/2019) siang.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Akses internet menggunakan data seluler masih sukar ditemukan di Pantai Padang Melang di Desa Batu Berapit Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Di desa dengan garis pantai sepanjang 8 kilometer, akses telekomunikasi perlu menjadi prioritas terlebih dengan diadakannya Festival Padang Melang (FPM) yang berlangsung selama 17 - 20 Juli 2019 ini.
"Sinyalnya tidak ada," sebut Yeni seorang calon penumpang maskapai komersil saat tiba di Pantai Padang Melang Jumat (12/7/2019) siang.
Kondisi telekomunikasi di Pulau Jemaja ini juga disampaikan oleh Heri, seoreang sopir yang menawarkan jasa transportasi darat dari Padang Melang menuju Bandara.
Kondisi sinyal telekomunikasi yang minim ini juga bakal dialami di Dusun Pasiran Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur.
• Pesan Nurdin Basirun yang Selalu Diingat PNS: Jaga Konektivitas Hati
• Semifinal Wimbledon 2019 Malam Djokovic vs Roberto, Rafael Nadal vs Roger Federer
• Jika Tahap III Calon Siswa Tak Tertampung Semua, Disdik Kepri Buka PPDB Tahap IV
• Isdianto Jadi Gubernur Kepri Gantikan Nurdin Basirun, Begini Reaksi Adik Muhammad Sani

"Kalau di Letung ada, tapi ya begitu. Lemot," ungkap Heri.
Untuk menikmati jaringan internet, warga di pulau ini biasa memanfaatkan layanan internet gratis yang ada pada sejumlah bangunan pemerintah.
Semisal kantor desa, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
Sayangnya, akses internet yang ada masih dirasa kurang mendukung warga untuk bisa berselancar di dunia maya.

Beberapa lokasi di Pulau Jemaja, khususnya di Kecamatan Jemaja pun pernah menikmati layanan internet dengan menggunakan data selular dengan kualitas jaringan yang memuaskan.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena sampai sekarang warga di sana juga cukup sulit untuk mengakses laman internet.
"Untuk kirim sms, sekarang harus berkali-kali. Kalau tidak, tidak masuk dan terkirim-kirim," ungkap Indra, warga Pulau Jemaja lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)