KILAS SEJARAH
Kisah Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, Alasan Sintong Tolak Kirim Helikopter Bantuan
Tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus
Gerombolan komunis melihat bivak di pinggir sungai.
Kemudian Then Bu Ked Komandan Kompi 2 PGRKU melepaskan tembakan ke arah bivak dan terkena kepala Prada Rukiat yang Sedang makan.
Ia jatuh seketika dalam keadaan tertungkup di atas misting makanannya.

Sintong sangat kecewa, karena anak buahnya kurang memperhatikan perintah pimpinan.
Ia melampiaskan kekecewaannya kepada Hendropriyono.
"Saya sudah menyampaikan secara detail bagaimana memilih lokasi untuk mendirikan bivak, tetapi mereka tidak memperhatikan. Sekarang kamu cari sampai ketemu, siapa yang menembak Prada Rukiat," perintah Sintong dengan nada marah.
Pasca penembakan Prada Rukiat, Hendropriyono diperintahkan memimpin untuk memburu siapa pelaku penembakan.
Hendropriyono kemudian memimpin satu Tim Parako berkekuatan 16 orang terbang dengan helikopter Sikorsky S 34 Twin Pac AURI menuju kampung Aruk di daerah penyangga.
Setibanya di kampung itu, ternyata di situ tidak ada kawan.
Semua penduduk berpihak pada gerombolan.
Penduduk tampak tidak suka dengan orang asing.
Pada waktu itu penduduk belum memahami soal intelijen, tetapi mereka sudah curiga.
Tampaknya mereka akan melakukan penyerbuan ke Posko Tim Parako yang dipimpinnya.
Hendropriyono menghubungi Sintong lewat radio meminta angkutan helikopter untuk pengunduran.
Jika perlu ia akan masuk ke Malaysia, kemudian kembali ke kampung Aruk dengan membawa pasukan Malaysia.
Permintaan itu ditolak oleh Sintong. "Kamu kan bisa keluar dari situ," kata Sintong.