Alumni Mahasiswi IPB Ditemukan Tewas Nyaris Tanpa Busana, Sang Paman Ungkap Pesan Terakhir
Alumni Mahasiswi IPB Ditemukan Tewas Nyaris Tanpa Busana, Sang Paman Ungkap Pesan Terakhir
Pihak orangtua langsung melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Cianjur.
Saat proses laporan itu, ia mendapatkan informasi dari tetangga bila di Sukabumi telah ditemukan sosok mayat perempuan tanpa identitas.
"Saya diantar teman ke Sukabumi untuk mengecek ke rumah sakit. Dan setelah melihat memang benar keponakan saya," ujar Gunalan.
Sementara itu, kedua orangtua korban tampak terpukul melihat putri kesayangannya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Ayah korban, Enang Supandi (52) tak menyangka melihat putrinya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Menurut Enang, putri cantiknya itu terakhir pamit untuk berangkat ke Bogor pada Sabtu (20/7/2019).
"Ia berangkat menjelang Asar dan pamit akan salat di masjid sekitar Panembong di mana ada angkutan umum L300 yang biasa ia naik menuju Bogor," kata Enang dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar saat ditemui di rumah duka, Selasa (23/7/2019) siang.
Menurut Enang, anaknya tersebut minta izin untuk mengambil persyaratan melanjutkan kuliah ke jenjang sarjana di Bogor.
"Ia pamit pergi ke Bogor untuk mengambil persyaratan di kampus sebelumnya, ia ingin melanjutkan kuliah menjadi sarjana," kata Enang.
Ia mengatakan anaknya berniat akan kuliah di Universitas Juanda karena di kampus tersebut terdapat program yang sama.
"Sabtu kemarin ia berangkat setelah makan menuju perempatan untuk naik angkutan umum menuju Bogor dari Panembong," kata Enang.
Enang mengatakan, ia menginap di rumah temannya pada Sabtu malam.
Pada hari Minggu, kata Enang, anaknya mengabarkan akan pulang. Ia sempat berpesan agar anaknya tak pulang terlalu malam.
"Malam Senin mengabarkan mau pulang, sempat dichat jangan pulang malam-malam, ia mengabarkan lagi makan di warteg bersama temannya, lalu sekitar pukul setengah tujuh temannya mengantar sampai ke Botanic Square dari situ anak saya sempat mengabarkan lagu naik angkutan ke Ciawi," kata Enang.

Setelah dari Ciawi, kata Enang, ia kehilangan kontak dengan anaknya. Hal itu yang menjadi misteri baginya.