KISAH MILITER
Kisah Oey Tiong Hian, Dijuluki 'Dokter Gila', Sejak Kecil Bermimpi Jadi Tentara KOPASKA dan Akhirnya
Oey Tiong Hian sejak kecil memimpikan bisa menjadi seorang Kopaska TNI Al yang merupakan pasukan elit terbaik di Indonesia
TRIBUNBATAM.id - Komando Pasukan Katak (Kopaska) merupakan pasukan elit TNI AL yang terbukti handal di laut.
Kopaska TNI yang didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno ini kemampuan bertempur mumpuni.
Kisah para Kopaska juga beragam dan menginspirasi.
Salah satunya kisah Oey Tiong Hian, adalah satu orang yang ingin menjadi bagian dari satuan elit TNI AL itu.
Bagaimana kisah Oey Tiong Hian ini?
• Ini 5 Pesona Naomi Zaskia yang Bikin Sule Takluk & Jatuh Hati, Tak Cuma Anggun Berdarah Jerman-Bali
• Segera Daftar, Inilah Program Beasiswa Bank BCA Untuk Lulusan SMA/SMK
• Jennifer Jill Miliki Banyak Barang Antik, Villa Istri Ajun Perwira Disebut Istana Gaib
• Sudah Beli Tiket Formula 1 Singapore Grand Prix 2019? Diramaikan oleh Artis Dunia
Simak selengkapnya.
Dilansir dari TribunJambi (grup TribunJatim.com), Letnan Kolonel (K) dr Iswanto, yang memiliki nama asli asli Oey Tiong Hian, mendaftarkan diri untuk bergabung dalam Pasukan Katak.
Kala masih duduk di sekolah dasar, Iswanto bercita-cita menjadi seorang dokter.
Namun, ketika sekolah menengah dia mengubah mimpinya menjadi dokter tentara.
Tepatnya pada tahun 1989, Iswanto resmi menjadi tentara melalui jalur sekolah perwira wajib militer (Sepawil).

Dia langsung bekerja di Dinas Kesehatan Komando Armada RI Kawasan Barat.
Tugas yang diemban pertamanya, membantu kegiatan Kopaska di Pulau Damar, Kepulauan Riau.
Akan tetapi, hal yang menarik dikenang Iswanto mengikuti kegiatan lapangan Kopaska seperti renang, selam, heli jump dan lari.
Karena hal ini, ia sampai menerima cap sebagai 'Dokter Paska'.
Bahkan pada tahun 1991, Iswanto mengajukan permohonan masuk Kopaska, walaupun tidak ada panggilan untuk pendidikan.
Sampai akhirnya keinginannya menjadi 'Frogman' menjadi kenyataan.
Alhasil, dia pun berkantor di Pondok Dayung, Tanjung Priuk setelah dilantik menjadi prajurit Kopaska tahun 1998.
Kemudian kariernya cukup cemerlang dengan langsung dipercaya menjadi Komandan Detasemen, Pasi Intel dan Pasmin Satpaska.
Julukan 'Dokter Gila' pernah identik dengan dirinya, melihat keputusannya menjadi perwira Kopaska.
Iswanto juga pernah ditugaskan ke luar negeri dengan bergabungnya ke Kontingen Garuda XX tahun 2007 di Kongo dan Kontingen Garuda XXII tahun 2010 di Lebanon.
Atas pencapaian yang diraihnya, Iswanto hanya berucap syukur.
"Minimal ada yang bisa dibanggakan keluarga dari diri saya." ujarnya seperti dikutip dalam buku 50 tahun emas satuan komando pasukan katak.
Setelah menjadi perwira TNI AL, Iswanto juga mulai mengenal sosok Pahlawan Nasional John Lie.
"TNI AL itu sangat terbuka, tanpa melihat latar belakang seseorang," ucapnya.

Tawa Soekarno
Ada cerita menarik antara Presiden Soekarno dengan pasukan elit TNI AL bernama Komando pasukan Katak (Kopaska).
Kisah Soekarno dan prajurit Kopaska ini ditulis dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska.
Dilansir dari TribunJambi (grup TribunJatim.com), di tahun 1960, TNI AL yang kala itu bernama ALRI menggelar peringatan hari Armada.
Presiden Soekarno menjadi inspektur upacara dan berdiri di podium Dermaga Ujung Surabaya.
Saat itulah Letnan Laut Joko Suyatno dan Sersan Emil Joseph unjuk kebolehan.
Keduanya merupakan personel ALRI yang telah mendapat pelatihan di Underwater Demolition Team di Amerika Serikat.
Letnan Joko dan Sersan Emil keluar dari kapal selam kelas Whiskey RI Tjakra di kedalaman sebelas meter.
Mereka muncul sejenak dengan peralatan selam lengkap ke permukaan.
Beberapa saat kemudian ledakan dahsyat terdengar.
Markas ALRI sampai berguncang saking kerasnya ledakan.
Ledakan itu tak dirancang untuk menghancurkan, sekadar menunjukkan kemampuan pasukan katak.
Walau begitu lumpur dermaga sampai muncrat tinggi ke angkasa.

Setelah ledakan, muncul Joko dan Emil dari kolong dermaga.
Rupanya mereka berdua adalah pelaku demo peledakan yang menggetarkan itu.
Joko dan Emil yang mengenakan perangkat SCUBA dan tubuh penuh lumpur mendekati Soekarno di podium.
Semua hadirin terkagum-kagum melihat aksi pasukan komando tersebut.
Soekarno yang mengenakan pakaian kebesaran putih-putih tak risau disalami dua prajurit yang tangannya masih belepotan lumpur itu.
Beliau malah tertawa dan tersenyum bangga.
"Angkatan Lautku lengkap sudah," mungkin itu yang ada di pikiran Soekarno saat itu.
Aksi itu pula yang membuat Soekarno mantap memerintahkan ALRI membentuk Komando Pasukan Katak.
Dua tahun kemudian, 31 Maret 1962, pasukan elite ini dibentuk.
Saat itu suasana di tanah air sedang tegang.
Indonesia terlibat konfrontasi dengan Belanda dalam perebutan Irian Barat. (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Oey Tiong Hian, Pria yang Dijuluki 'Dokter Gila' Ingin Gabung Kopaska TNI AL, Mimpi Jadi Nyata