Uni Emirat Arab, Singapura, dan Kanada Beri Peringatan Pada Warganya di Hong Kong

Uni Emirat Arab (UEA), Singapura dan Kanada berbondong-bondong memperingatkan warganya terhadap kerusuhan di Hongkong. Beginilah peringatannya.

Instagram/artlammedia
Suasana kerusuhan di Bandara Internasional Hongkong 

TRIBUNBATAM.id - Situasi kerusuhan di Hongkong yang semakin kacau karena menentang UU Ekstradisi mendapatkan perhatian besar dari segala penjuru dunia.

Uni Emirat Arab (UEA), Singapura dan Kanada berbondong-bondong memperingatkan warganya terhadap kerusuhan di Hongkong.

Bahkan untuk warna baju yang dipilih warganya saat di Hongkong juga dihimbau untuk tidak berwarna hitam atau putih.

Polisi Ungkap Fakta-fakta Kasus HEBOH Pria Mati di Pontianak Hidup Kembali Usai Dikafani

Kumpulan Resep Sate Kambing Idul Adha, Berikut Tips Pengolahan Daging Cepat Empuk

Melawan Keterbatasan, ACT Biayai Para Murid Alor Bersekolah di Pulau Jawa

Dilansir TribunBatam dari Kompas.com, thenational.ae, dan thestar.com inilah rangkaian peringatan dari UEA, Singapura dan Kanada terkait kerusuhan di Hongkong.

Peringatan dari Uni Emirat Arab

Kedutaan Besar UEA di Hongkong, melalui akun twitter offcial miliknya meminta kepada warga negaranya yang ingin berwisata ke Hongkong agar menghindari gedung pemerintahan di Hongkong.

Pihak UEA juga meminta kepada warganya agar taat dengan petugas pengawas hukum yang ada di Hongkong.

Warga UEA juga diharuskan tidak memakai pakaian hitam dan putih karena hitam sudah menjadi warna ciri khas massa pengunjuk rasa dan putih adalah warna pakaian yang menjadi pemukul demonstran Hongkong yang saling berlawanan.

Sayangnya untuk wisatawan UEA, warna hitam dan putih juga merupakan warna utama pakaian nasional milik UEA.

Peringatan dari Kanada

Anggota VHKPoActs di Kanada
Anggota VHKPoActs di Kanada (thestar.com)

Sebuah kelompok aktivis Vancouver Kanada bernama Vancouver Hong Kong Political Activists (VHKPoActs) menutut menaikkan kewaspadaan pemerintahnya terhadap para wisatawan Kanada yang ingin ke Hong Kong.

VHKPoActs percaya, dengan memberi peringatan tingkat tinggi kepada para wisatawan Kanada akan membantu memberikan kewaspadaan kepada mereka.

Kelompok ini, dipimpin oleh Joel Wan yang berusia 18 tahun, terdiri dari 12 siswa dan lulusan baru dari seluruh Metro Vancouver, dan bertujuan untuk "berbicara menentang ketidakadilan dan hak asasi manusia."

Wan menganjurkan pemerintah Kanada memastikan semua warga Kanada aman, dan untuk memperingatkan mereka tentang apa yang terjadi di Hong Kong sekarang.

"Dari pengalaman masa lalu kami, banyak penduduk setempat di sini, imigran di sini, mereka agak kehilangan jejak tentang apa yang terjadi di Hong Kong karena kurangnya bahasa Inggris (media) yang menyebutkan apa yang terjadi di Hong Kong," tambahnya.

Peringatan dari Singapura

Menanggapi kerusuhan di Hongkong yang semakin menjadi, pemerintah Singapura mengambil tindakan dengan memberi peringataan kepada warganya disana untuk hindari bandara.

Para pengunjuk rasa telah bergerak ke Bandara Internasional Hongkong, membuat kekhawatiran bagi Singapura akan berakibat pada warganya yang sering berpergian ke Hongkong.

Pihak Singapura juga melarang warganya pergi ke kawasan kota pedesaan Yuen Long.

Saran perjalanan (travel advisory) tersebut menyusul adanya kabar rencana warga Hong Kong pro-demokrasi yang hendak menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi tersebut pada Jumat (26/7/2019) dan Minggu (28/7/2019).

Selain unjuk rasa di bandara, massa pro-demokrasi juga dikabarkan berencana menggelar aksi di Yuen Long, tempat sekelompok pria berkaus putih menyerang pengunjuk rasa dan warga di stasiun MRT, hingga menyebabkan 45 orang terluka.

"Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah aksi protes berskala besar telah terjadi di sejumlah lokasi di Hong Kong."

"Meskipun sebagian besar aksi berlangsung damai dan tertib, kasus-kasus bentrokan lokal setelah protes juga telah dilaporkan," kata Kementerian Luar Negeri Singapura, dalam pernyataannya.

"Aksi protes yang direncanakan berjalan damai masih memiliki potensi untuk berubah menjadi kekerasan dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan," katanya.

Warga Singapura yang saat ini tengah berada di Hong Kong disarankan untuk tetap waspada dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan aktivitas pribadi mereka.

"Termasuk memantau perkembangan melalui berita lokal, mengindahkan instruksi dari otoritas lokal, dan mengikuti kepolisian Hong Kong di akun media sosial mereka untuk pembaruan terbaru." tuturnya.

"Warga diimbau menghindari protes dan pertemuan publik besar dan untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga," kata kementerian dalam pernyataannya.

Warga Singapura di Hong Kong juga didorong untuk mendaftar secara online ke Kementerian Luar Negeri agar dapat dihubungi oleh kementerian jika perlu.

Demikian diberitakan Channel News Asia.

Hong Kong telah terjerumus dalam krisis terburuk dalam sejarah sejak munculnya aksi unjuk rasa menentang RUU Ekstradisi, yang ditegaskan pemerintah telah ditangguhkan.

Namun, gerakan tersebut kini berkembang menjadi aksi menuntut reformasi demokrasi yang lebih luas.

19 Hari di Sel KPK, Gubernur Kepri Nurdin Basirun Mulai Aktif Salat Jamaah

Sinopsis Sinetron Cinta Buta SCTV Hari Ini, Senin (29/7), Reihan Mengetahui, Ia Bukan Anak Mirza

Telkomsel Raih The Best Corporate Image 2019 saat Corporate Image Award

5 Kebun Raya Terbaik di Dunia, Ada Gardens by the Bay di Singapura

Timnas U15 Indonesia Menang Telak atas Singapura, Pimpin Klasemen Grup A

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved