Berhasil Bebaskan Kapal Dibajak Perompak, Karir 2 Jenderal TNI Kopassus dan Denjaka Ini Meroket
Operasi yang melibatkan Marinir, Sat-81 Kopassus, Denjaka dan Kopaska ini berhasil membebaskan 20 awak kapal Sinar MV Kudus yang disandera perompak So
Suhartono tergabung dalam Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia tahun 2011.
Waktu itu Suhartono berpangkat Kolonel dan merupakan Komandan Denjaka, Detasemen Jala Mangkara yang merupakan pasukan khusus dari Marinir yang bertugas untuk membebaskan kapal Sinar Kudus.
Denjaka merupakan satuan yang disebut-sebut sebagai pasukan paling handal untuk menangani teror yang dimiliki oleh TNI AL.
Doni Monardo Kepala BNPB
Jenderal yang kedua yakni Letjen Doni Monardo kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Letjen TNI Doni Monardo bakal segera menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru menggantikan Willem Rampangilei.
Lantas siapakah Letjen TNI Doni Monardo?
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963; umur 55 tahun adalah seorang perwira tinggi TNI-AD.

Doni, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
Doni Monardo yang pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di era Presiden SBY ini memulai karir di militer di kesatuan Para Komando Korps Baret Merah Kopassus dimulai tahun 1986.
Doni Monardo juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus.
Usai menjalani pendidikan Pasukan Khusus, Doni muda langsung diterjunkan ke palagan konflik Timor Timur.
Satu diantara misi yang melambungkan namanya yakni saat operasi pembebasan penyanderaan Kapal MV Sinar Kudus oleh para perompak Somalia.
Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus merupakan sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.
Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih, Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak secara milter.

Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “sea riders” dan LCVP.
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.
Operasi yang dinilai berhasil ini membuat Doni Monardo mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.