Fatmawati Ungkap Permintaan Terakhir sebelum Tewas Terjepit dalam Grab: Selamatkan Anakku, Tolong!

Fatmawati, penumpang Grab tewas ditimpa truk. Tiga penumpang Daihatsu Sigra yang dioperasikan sebagai taksi online Grab dan drivernya tewas terjepit d

Istimewa
Permintaan Terakhir Fatmawati sebelum Tewas Terjepit dalam Grab: Tolong Selamat Selamatkan Anakku. Truk tanah yang mengalami kecelakaan lalu menimpa mobil Sigra di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Kamis (1/7/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Fatmawati, penumpang Grab tewas ditimpa truk. Kejadian di Jalan Imam Bonjol, Panunggangan Barat, Cibodas, Kota Tangerang, pada Kamis (1/8/2019) pagi tadi.  

Sebelum tewas, Fatmawati sempat mengungkapkan permintaan terakhir.

Tiga penumpang Daihatsu Sigra yang dioperasikan sebagai taksi online Grab dan drivernya tewas terjepit dalam mobil yang remuk dan gepeng.

Adapun, korban tersebut merupakan penumpang dari taksi online Grab yang tertimpa truk tanah.

Download Lagu MP3 Indonesia Raya Beserta Lirik Lagu, Ciptaan W.R Supratman

Terungkap Merek HP Jokowi, Ayah Kaesang Pangarep Pakai iPhone

5 Fakta Menarik Tentang Paskibraka,Sejarah Bermula dari 1973, Dicetuskan Oleh Sosok Ini

Anggota Paskibraka Meninggal, Keluarga Minta Kematian Diusut Karena Tubuh Lebam, Diduga Dipelonco

Kanit Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Isa Anshori mengatakan korban tewas dan luka terdiri dari tiga orang laki-laki dewasa, 1 orang perempuan, dan 1 orang balita berumur 11 bulan.

"Satu orang korban selamat, yaitu balita langsung dirawat di Klinik Rani," kata Isa saat dikonfirmasi pada Kamis.

Korban tewas adalah Edy (45), Wandi (22), Fatmawati (40), dan Nanda (24).

Edy (45) diketahui sebagai sopir Grab yang hendak mengantar penumpangnya Fatmawati (40) dan dua adiknya Wandi (22) dan Nanda (24) belanja ke Tanah Abang.

Sementara anak balita Fatmawati (40) bernama Aisyah itu mendapat perawatan di klinik terdekat.

Saksi mata yang ikut menyelamatkan korban, menyebut ibu yang menjadi korban meninggal dunia kecelakaan maut di Tangerang sempat menyelamatkan anaknya bernama Aisyah (11 bulan)

Fatmawati (Ifat), meninggal di dalam mobil setelah tertimpa badan truk beserta isi tanah.

Ia ternyata sempat menyelamatkan anak perempuannya berumur 11 bulan.

Menurut saksi mata bernama Ade yang juga menyelamatkan Aisyah mengatakan kalau sang ibu masih sempat bernafas dan bergerak.

Bergerak untuk mengeluarkan anaknya dari mobil yang dalam keadaan tertimpa badan truk tanah.

"Waktu sekitar jam 6 pagi itu ibunya masih bergerak masih hidup.

Soalnya dia (Ifat) nyerahin anaknya ke warga lewat jendela mobil sebelah kiri," ujar Ade di lokasi kejadian, Kamis (1/8/2019).

Padahal menurutnya, Ifat duduk di belakang sopir yang merupakan kondisi terparah mobil saat tertimpa truk tanah.

"Posisi si ibu itu ada paling kanan di belakang sopir.

Itu ketimpa paling parah sama truk.

Tapi sempat ngasih anaknya, ngomong tolong selamatkan anak saya mas.

Berulang kali ngomong gitu terus," cerita Ade seraya meniru suara Ifat.

Sontak, warga setempat yang melihat korban merintih langsung menyelamatkan Aisyah dari dekapan Ifat.

Menggunakan pacul dan alat seadanya, warga menggali tumpukan tanah yang mengubur mobil Daihatsu Sigra tersebut sebelum petugas datang.

Suardi Guci, paman dari Fatmawati, mengatakan kondisi Aisyah baik-baik saja.

Ia diungsikan ke rumah saudara karena kondisi rumahnya di Jalan Karet, Cibodas, sedang ramai pelayat.

"Di rumah saudara. Di sini kan ramai nanti nangis terus," ujar Suardi di rumah duka, Kamis (1/8/2019).

Dari informasi yang dihimpun, setelah berhasil selamat dievakuasi, bayi Aisyah langsung dibawa ke Rumah Bersalin Rany tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

Saat di dalam rumah bersalin itu, Aisyah diberi makan dan susu formula oleh perawat.

Aisyah tidak berhenti menangis sampai ada wanita, penjaga toko yang dimiliki Fatmawati menggendongnya.

Jenazah Fatmawati (40), Wandi (22) dan Nanda Saputra (24) tiba di rumah duka di Jl. Karet, Cibodas Sari, Kota Tangerang pada Kamis (1/8/2019).

Saat tiba, rumah duka dihiasi isak tangis dari kerabat dan juga para tetangga.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah seorang bocah perempuan bernama Kayla.

Sejak ambulans tiba, dia langsung berlari dan menangis tak karuan.

Ternyata, Kayla adalah putri sulung Fatmawati.

Dia baru berumur 5 tahun.

"Itu anaknya yang pertama, yang kedua kan yang selamat itu, Aisyah.

Ini dia (Kayla) umur 5 tahun," kata salah satu tetangga di rumah duka.

Saat jenazah tiba di rumah, dan ketiganya dijejerkan, Kayla tidak berhenti menangis.

"Mama, jangan tinggalin, Kayla, jangan cepet-cepet pergi," katanya sambil menangis di dekat jenazah ibunya.

Warga menandu jenazah korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah ke rumah duka di Cibodas, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019).

Warga menandu jenazah korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah ke rumah duka di Cibodas, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Tetangga dan kerabat yang melihat pun tidak tega melihat situasi seperti itu.

Mereka bahkan tidak kuat menahan tangis.

Menurut warga, ketiganya merupakan kakak-adik kandung.

Wandi Sudah Rencanakan Tunangan

Wandi (22) satu dari empat korban meninggal kecelakaan maut tertimpa truk tanah di Tangerang ternyata berencana menikah.

Ia berencana bertunangan dengan kekasih hatinya, Irma Sanita (21).

Ditemui di rumah duka di bilangan Cibodas, Kota Tangerang, Irma mengaku kaget tak karuan bahwa sang sudah pergi untuk selamanya.

Ia menangis pun histeris setelah mendekati dan melihat wajah Wandi untuk terakhir kalinya dan sudah terbujur kaku.

Korban Kecelakaan Maut Tangerang Berencana Tunangan, Kekasih Cerita Kenangan Terakhir

Irma Sanita (21) saat menunjukan foto bersama kekasih hatinya yang menjadi korban kecelakaan maut di Tangerang, Kamis (1/8/2019)/TribunJakarta/Ega Alfreda 

25 Agustus, Irma mengaku menjadi tanggal hidupnya akan melangkah ke tahap selanjutnya alias tunangan.

"Saya tidak percaya kalau tunangan saya meninggalkan saya, padahal kita berdua ingin melangsungkan tunangan bulan ini tanggal 25 dan menikah habis lebaran tahun depan," ujar Irma, Kamis (1/8/2019).

Irma mengatakan, Wandi adalah sosok yang sangat baik, sopan, dan pintar mengambil hati orang tuanya.

Bahkan ia merasa kekasihnya itu orang yang selalu perhatian.

"Wandi orangnya periang, bahkan sangat baik kepada siapapun. Orang tua saya juga setuju untuk menikah dengan Wandi, apalagi dia sosok pria yang bertanggungjawab dan pekerja keras," ungkapnya.

Irma menjelaskan, pertemuan ia dengan Wandi sudah sangat lama.

Bahkan sebelum tinggal di Tangerang, dirinya sudah mengenal Wandi pada saat masih di Padang.

"Saya hubungan dengan Wandi sudah tiga tahun. Awalnya dia sok kenal dan suka menegur dan akhirnya saya kenalan karena memang almarhum adalah orang yang baik."

"Kami baru dekat pada saat sudah di Tangerang dan berjualan bersama di Pasar Kebon Besar," kata Irma.

Irma terakhir bertemu dengan Wandi kemarin malam. Saat itu sang kekasih mengaku capek dan ingin istirahat.

Tetapi, tidak ada tanda-tanda atau ucapan terakhir karena memang ucapan capek hanya dianggap biasa bagi Irma.

"Semalam saya terakhir bertemu, memang kami selalu bersama. Mulai dari berangkat hingga pulang, tetapi saya tidak melihat adanya kejanggalan pada diri tunangan saya," katanya.

Belanja ke Tanah Abang

Sebelum mengalami kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019), Fatmawati (40), diketahui hendak membeli pakaian di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menurut mertua Fatmawati, Suwardi Guci (54), menantunya itu pergi bersama kedua adik kandungnya, yakni Wandi (22) dan Nanda Saputra (24).

Namun, ketiganya urung sampai di Tanah Abang lantaran mobil Sigra yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan akibat tertimpa truk tanah.

Fatmawati, Wandi, dan Nanda meninggal dalam kecelakaan itu.

Sedangkan anak bungsu Fatmawati, Aisyah (1 tahun) selamat.

"Dia ini kan pedagang pakaian, memang dua kali dalam satu minggu selalu belanja di pasar Tanah Abang. Jualnya di Pasar Malabar," kata Suwardi di rumah duka di Tangerang, Kamis.

Suwardi mengatakan bahwa Fatmawati selalu berangkat menggunakan ojek online, begitu pula saat pulang dari Tanah Abang.

Namun, Suwardi tidak mengetahui apakah Aisyah selalu diajak untuk berbelanja.

"Kalau Wandi dan Nanda memang sering diajak, karena mereka berdua juga berdagang.

Tapi, kalau Aisyah ini saya enggak tahu sering atau enggak," katanya.

Sementara itu, Suwardi mengungkapkan bahwa semasa hidupnya Fatmawati adalah menantu yang baik.

Bukan hanya kepada keluarga, namun juga kepada tetangga.

"Dia ini baik banget, makanya saya enggak bisa berkata-kata," katanya.

Sopir truk tanah yang menimpa mobil Sigra di Jalan Imam Bonjol, Panunggangan Barat, Cibodas sempat melarikan diri.

Sopir berinisial SEJ (39) yang mengendarai truk tanah itu melarikan diri untuk menghindari massa.

Hal ini diungkap oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Nasir mengungkapkan, sopir truk tanah tersebut akhirnya menyerahkan diri kepada polisi.

Saat ini, polisi tengah memeriksa sopir truk di Polres Kota Tangerang guna mengetahui lebih lanjut kronologi kecelakaan maut itu.

"Terduga tersangka sudah menyerahkan diri dan dibawa ke Polres Kota Tangerang," ungkap Nasir. (***)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Permintaan Terakhir Fatmawati sebelum Tewas Terjepit dalam Grab: Tolong Selamat Selamatkan Anakku

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved