Aksi Cepat Tanggap

Regenerasi Kepemimpinan,Penguat Kiprah ACT Untuk Kemanusiaan

Kiprah Aksi Cepat Tanggap (ACT) di bidang penanganan bencana, krisis kemanusiaan, dan pembangunan masyarakat telah memasuki tahun ke-14.

ISTIMEWA
Menginjak usia 14 tahun, ACT senantiasa berikhtiar untuk meluaskan maslahat filantropi untuk masyarakat luas, baik di level nasional maupun global. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA – Kiprah Aksi Cepat Tanggap (ACT) di bidang penanganan bencana, krisis kemanusiaan, dan pembangunan masyarakat telah memasuki tahun ke-14.

Mengawali aksinya di ranah kebencanaan, ACT pun berkembang untuk memberikan solusi pada masalah-masalah keumatan dengan semangat kemanusiaan, kedermawanan, dan kerelawanan.

Ratusan kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan hampir 70 negara di dunia terdampak krisis dijangkau.

Menginjak usia 14 tahun, ACT senantiasa berikhtiar untuk meluaskan maslahat filantropi untuk masyarakat luas, baik di level nasional maupun global.

Ikhtiar ini salah satunya dengan penguatan dan pengembangan organisasi.

Hal ini disampaikan oleh Ahyudin, yang kini menjabat sebagai Pembina Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Menurutnya, regenerasi menjadi keniscayaan sebuah organisasi yang ingin berkembang pesat.

“Organisasi perlu melakukan dinamisasi untuk penguatan dan pengembangan organisasi. Saat ini, Yayasan ACT tengah melakukan itu,” ungkap Ahyudin, Kamis (1/8/2019).

Bentuk dari penguatan dan pengembangan organisasi itu antara lain adanya regenerasi kepemimpinan ACT.

Saat ini, ACT dipimpin oleh Ibnu Khajar, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ACT.

“Insyaallah semua harapan besar untuk makin memperkuat kontribusi bangsa melayani masyarakat yang terpapar bencana kemanusiaan bisa diemban dengan baik oleh Pak Ibnu Khajar selaku Presiden ACT yang baru karena beliau sudah membersamai ACT selama bertahun-tahun, sehingga tidak ada keraguan,” lanjut Ahyudin.

Ibnu Khajar telah lama berkiprah dalam pengembangan dan penguatan filantropi serta aksi kemanusiaan. Beberapa di antaranya adalah keterlibatannya pada pengelolaan sejumlah departemen di ACT, Disaster Management Institute of Indonesia (DMII)-ACT, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).

Didukung dengan kuatnya kontribusi Ibnu di bidang tersebut, ia pun diamanahkan sebagai Presiden ACT.

Dengan amanah baru, Ibnu Khajar mengajak seluruh stakeholders ACT untuk menguatkan peran lembaga di kancah nasional maupun global dengan menjalin kolaborasi bersama seluruh unsur masyarakat, baik sipil maupun pemerintahan.

“Saya terima sebuah amanah dari lembaga ini untuk memimpin sebuah lembaga yang telah berjalan selama 14 tahun. ACT, selama kiprahnya, terus membersamai Indonesia dalam setiap aksi kemanusiaan, baik dalam skala nasional maupun global. Harapannya, bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Kami ingin bersama bangsa ini untuk menjadi bangsa yang sangat terdepan dalam menjalani program kemanusiaan,” ungkap Ibnu.

Dalam mewujudkan harapan itu, menurut Ibnu, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa dari seluruh elemen masyarakat. Mereka di antaranya publik, komunitas, relawan, korporasi, hingga pemerintah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved