KISAH Kecerdikan Soedibyo, Perwira TNI Mampu Paksa AS Tukar Kapal Perangnya dengan Rongsokan Satelit
Asisten Operasi Kasum ABRI Laksda TNI Soedibyo Rahardjo ialah perwira militer Indonesia yang pertama kali mendapat laporan jatuhnya satelit India ters
Tujuannya ialah mengambil rongsokan satelit itu dan mengangkutnya ke Lanud Halim Perdanakusumah.
Di sela-sela perjalanan mengangkut rongsokkan satelit, anak buah Soedibyo mengomel, 'ngedubel' (nyinyir) berkata "rongsokan gini aja kok harus dibawa ke Jakarta."
Laksdya TNI Soedibyo Rahardjo (tengah) berbincang dengan para penerbang muda TNI AU. (The Admiral via Grid.ID)
Begitu C-130 Hercules TNI AU mendarat di Halim, Soedibyo menyimpan rongsokkan satelit di gudang khusus.
Gudang tersebut juga dijaga ketat oleh pasukan TNI.
Entah apa yang ada di pikiran anak buah Soedibyo ketika melihat kelakuan komandannya menyimpan rongsokan besi berharga loak, dijaga ketat pula.
Namun intuisi Soedibyo tepat, tak lama ada yang menanyakan soal rongsokkan satelit tersebut.
Tak lain yang pihak yang 'kepo' ingin tahu adalah Amerika Serikat (AS).
"Saya yakin ada pihak-pihak yang berminat. Benar juga, pihak Amerika yang berminat, cuma tidak tahu kepada siapa mereka harus berhubungan," kata Soedibyo.
Pihak AS bingung harus menjalin kontak dengan siapa agar bisa tahu dimana rongsokkan satelit milik India itu berada.
Lantas ada yang membisiki Atase Pertahanan AS (Athan) "We can talk to the Admiral (Soedibyo)."
Mendapat petunjuk tersebut Athan AS bergegas menemui Soedibyo.
Setelah bertemu dengan beliau, Athan AS itu langsung bertanya "Admiral, apakah aparat Anda menemukan sesuatu?"
"Tidak ada," timpal Soedibyo.
Athan AS belum puas dengan jawaban Soedibyo.
"Ini ada report satelite was in a shore of Aceh." ujar Athan AS kembali.