Dengar Penyebab Mati Listrik Jakarta, Jokowi Kecewa: Bapak Ibu Ini Orang Pinter, Apa Tidak Dihitung
Presiden Jokowi kecewa dengarpenjelasan Plt Direktur PLN Sripeni Inten Cahyani mengenai penyebab listrik mati di Jakarta, Banten, Jawa Barat.
TRIBUNBATAM.id - Presiden Jokowi kecewa mendengar penjelasan Plt Direktur PLN Sripeni Inten Cahyani mengenai penyebab listrik mati di Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Jokowi sengaja datang ke kantor PLN, Senin (5/8/2019) untuk mendengarkan langsung penyebab listrik mati di di Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bermimik wajah kecewa usai mendengarkan nten menjelaskan penyebab dari listrik padam di Jabodetabek hingga Jawa dan Bali.
Jokowi heran mengapa PLN tidak punya kalkulasi atas kemungkinan kejadian tersebut.
• Jakarta Masih Mati Listrik, Cek Jadwal Listrik Nyala di Situs Pelita PLN
• Kabar Terkini Pemadaman Listrik DKI Jakarta hingga Jateng, PLN Perkirakan Normal Pukul 19.27 WIB
• Viral Akibat Listrik Padam, Mempelai Pengantin Curhat Resepsi Nikahannya Jadi Seperti di Rumah Dukun
“Pertanyaan saya bapak ibu ini kan orang pinter-pinter, apalagi persoalan listrik sudah bertahun-tahun, apa tidak dihitung, dikalkulasi kejadian-kejadian ini, sehingga kita tahu sebelumnya,” kata Presiden usai mendengarkan penjelasan Sripeni seperti dikutip Wartakotalive yang tayang di Kompas TV.
“Tahu-tahu drop gitu artinya pekerjaan-pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi, dan itu betul-betul merugikan kita semuanya,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengunjungi kantor PLN Pusat pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Disana Presiden terlihat ditemani Sekretaris Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
• Dihujat Soal Pamit Balik Lagi, Ria Ricis Lapor Polisi, Terbongkar Penghasilan Jadi Youtuber
• Aksi Baku Tembak Polisi vs Begal di Lampung Tengah, Pelaku Kabur Dengan Kondisi Luka
Sebelumnya Presiden Jokowi di awal juga menegur PLN soal manajemen PLN sebagai satu-satunya perusahaan pemasok listrik negara.
"Peristiwa pemadaman total minggu kemarin, dan dalam sebuah manajemen besar mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar harus ada kontijensi plan dan back up plan, pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan baik," tanya Presiden.
Presiden Jokowi juga mengungkit soal kejadian persis 17 tahun lalu.
"Mestinya hal itu dipakai sebuah pelajaran bersama, jangan sampai kejadian yang sudah terjadi itu kembali terjadi," kata Presiden.
Penjelasan PLN
Diberitakan Kompas.com sebelumnya Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menceritakan kronologi kejadian pemadaman listrik (black out) di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Inten mengatakan, pemadaman bermula pada buku 11.45.09 karena terdapat gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.
"Jadi pukul 11.45 WIB detik ke-27, SUTET Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul pada sirkuit 2. Akibatnya terjadi penurunan tegangan yang menyebabkan jaringan SUTET Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan. Ini yang menjadi pemadaman awal," kata Sripeni Inten Cahyani di Depok, Minggu (4/8/2019).
Di saat yang sama, listrik di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali tetap berjalan normal. Kemudian, pukul 11.48 WIB daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta padam secara serentak.
"Saat itu kami manajemen PLN mengawal langsung proses recovery dari kantor pusat pengatur beban," cerita Inten.
Recovery itu dilakukan dengan cara memasok aliran listrik dari Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan.
"Kemudian dari 2 PLTA itu berfungsi untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya," ucap Inten.
Dengan masuknya GITET Balaraja yang akan menuju ke PLTU Suralaya, diperkirakan listrik akan beroperasi secara bertahap hingga pukul 19.27 WIB ke depan untuk penormalan seluruh sistem Jawa Barat dan Banten.
Selain itu kata Inten, dari GITET Gandul akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta, diperkirakan bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan.
"Fokus kami saat ini mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI - Jakarta segera pulih. PLTGU Muara Karang itu dibutuhkan 30 menit untuk recovery," jelas Inten.
Selain itu kata Inten, dari GITET Gandul akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta, diperkirakan bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan.
"Fokus kami saat ini mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI - Jakarta segera pulih. PLTGU Muara Karang itu dibutuhkan 30 menit untuk recovery," jelas Inten.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN, Jokowi Kecewa: Bapak Ibu Ini Orang Pinter, Apa Tidak Dihitung?