Demo Hong Kong Merembet ke Luar Negeri, Mahasiswa asal China dan Hong Kong Bentrok di Australia
Ketegangan demonstrasi Hong Kong merembet hingga ke luar negeri. Mahasiswa asal China dan Hong Kong bentrok di Australia dan Selandia Baru
Sementara itu, pemerintah Australia pada hari Rabu, mendesak para pelancong ke Hong Kong untuk “sangat berhati-hati” ketika mengunjungi kota itu karena kerusuhan yang meningkat di kota itu akibat sentimen Hong Kong.
BENTROKAN MAHASISWA DI AUSTRALIA:
Di Auckland, Selandia Baru, kelompok mahasiswa asal China daratan juga terlibat bentrok dengan mahasiswa pro Hong Kong.
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan tiga mahasiswa daratan di University of Auckland berdebat dan mendorong seorang mahasiswi asal Hong Kong yang bernama Serena Lee.
Konsulat Jenderal China di Auckland pada hari Kamis memuji "patriotisme spontan" mahasiswa pro-Beijing yang dilecehkan demonstran pendukung Hong Kong di kampus universitas di kota terbesar di Selandia Baru.
Bentrokan pecah pada hari Senin di sebuah demonstrasi di Universitas Auckland yang mendukung protes RUU anti-ekstradisi di Hong Kong.
Dalam sebuah pernyataan, konsulat jenderal di Auckland menuduh para pemrotes menyudutkan China dan melakukan gerakan separatisme untuk Hong Kong.
"Konsulat Jenderal mengungkapkan apresiasinya kepada para mahasiswa (pro-Beijing) untuk patriotisme spontan mereka, dan menentang segala bentuk pemisahan diri," katanya.
Perwakilan China menuduh aktivis pro-Hong Kong di Selandia Baru menggunakan kebebasan berekspresi untuk menyebarkan kebohongan dan menyudutkan China.
Video perkelahian yang diposting online menunjukkan sekelompok siswa pria Cina daratan di sekitar seorang siswa wanita yang memajang poster yang mendukung protes anti-RUU ekstradisi di Hong Kong.
University of Auckland mengatakan sedang menyelidiki insiden itu, sementara polisi mengatakan mereka berusaha mengidentifikasi orang-orang yang terlibat.
Lee (27), mahasiswi kandidat master di universitas tersebut mengaku terkejut dan terguncang atas insiden yang terjadi di Aucland.
"Secara fisik saya tidak terluka, tetapi di dalam diri saya terkejut dan terguncang," katanya seperti dikutip The New Zealand Herald.
“Hukum yang diusulkan di Hong Kong dapat melihat akhir kota terkait kebebasan individu kita, tetapi saya terkejut ketika orang-orang di Selandia Baru juga berusaha untuk menutup kebebasan berekspresi kita,” katanya.
Seperti diberitakan, protes anti-pemerintah di Hong Kong sudah berubah menjadi medan pertempuran selama dua bulan terakhir.