Setelah Sidang PBB, Soekarno 'Semprot' Menlu AS Soal Papua, Ini yang Bung Karno Ucapkan
Kisah Soekarno 'Semprot' Menlu AS Setelah Sidang PBB, ini Ucapan Bung Karno yang Terkenal
Hal ini membuat Indonesia semangat mempersiapkan segala sesuatunya untuk merebut Irian Barat secepat mungkin.
Menlu Indonesia Soebandrio langsung berpidato di PBB menyoal Irian Barat, Soekarno terbang ke Amerika Serikat untuk berunding dengan JF Kennedy dan A.H.Nasution ditugaskan ke Soviet untuk memborong persenjataan yang dijual oleh Beruang Merah.
Diplomasi bersenjata Indonesia membuahkan hasil dimana pada tanggal 1 Mei 1963 Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Soekarno juga pernah menjadi target penembakan saat melaksanakan salat Idul Adha.
Dikisahkan dalam buku 'Soekarno Poenja Tjerita' terbitan Bentang tahun 2016 disebutkan bahwa kejadian itu terjadi pada 14 Mei 1962.
Ketika itu Sanusi yang menjadi suruhan dari anak buah Kartosoewiryo, Mardjuk, diperintah untuk membunuh Soekarno.
Kartosoewiryo sendiri merupakan pimpinan Negara Islam Indonesia ( NII).
Selain itu, Kartosoewiryo sebenarnya juga salah satu teman Soekarno saat masih kos milik HOS Cokroaminoto, di Gang Peneleh, Surabaya.
Mendapatkan perintah itu, Sanusi berusaha menjalankannya.
Ia pun menunggu momentum saat Soekarno salat Idul Adha di Istana.
Sanusi lantas menembakkan pistol miliknya ke arah Soekarno, tepatnya ketika sang presiden sedang salat.
Beruntung, peluru tersebut gagal meluncur ke arah Soekarno.
Kendati demikian, sejumlah jamaah salat Idul Adha mengalami luka akibat tertembak di bahu dan punggung.
Hal ini terlihat mustahil lantaran Sanusi merupakan penembak jitu alias sniper andalan DI/NII.
"Jalan kematian memang bukan kuasa manusia," tulis buku itu.