Aksi Penusukan di Jalanan Sidney Siang Bolong, Satu Wanita Tewas dan Seorang Lainnya Luka-luka
Satu wanita tewas dan seorang lainnya luka-luka, sementara pelaku penusukan berusia 21 tahun berhasil ditangkap warga dan kemudian diamankan polisi
TRIBUNBATAM.ID, SYDNEY - Kasus penusukan terhadap dua wanita terjadi di pusat kota Sydney, Australia, Selasa (13/8/2019) siang.
Satu wanita tewas dan seorang lainnya luka-luka, sementara pelaku penusukan berusia 21 tahun berhasil ditangkap warga sebelum akhirnya diserahkan ke polisi.
Kepolisian belum menyimpulkan bahwa tindakan pria itu sebagai terorisme atau SARA meskipun pelaku meneriakkan embel-embel agama saat beraksi.
Pasalnya, pelaku memiliki riwayat penyakit mental dan mengumpulkan informasi melalui internet tentang pembunuhan massal di Amerika Utara dan Selandia Baru, Komisaris polisi negara bagian Wales, Michael Fuller mengatakan.
• Ribuan Demonstran di Bandara Mulai Menyebalkan Halangi Penumpang: Kalian Merusak Reputasi Hong Kong
• BREAKINGNEWS, Gempa Magnitudo 5 SR Guncang Bali
• Tak Terima Diputusi, Seorang Pemuda di Jakarta Tembak Mantan dan Pacar Barunya dengan Senapan Angin
“Hingga saat ini belum diklasifikasikan sebagai insiden teroris. Kami masih melakukan investigasi dan akan mengumumkan motifnya kembali nanti,” kata Fuller kepada wartawan seperti dilansir Kantor Berita AP.
Fuller menyebutkan, pelaku melakukan aksinya sendirian, mengumpulkan berbagai referensi ideologi berkaitan dengan terorisme, "Tetapi dia tidak memiliki hubungan dengan terorisme,” kata Fuller.
Berbagai kasus serupa memang sering menimbulkan aksi di tempat lain.

Seorang pria bersenjata AS yang baru-baru ini membunuh 22 orang di Walmart di Texas, mengaku memuji penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru, Maret lalu, yang menewaskan 51 jemaah di dua masjid.
Saksi mata mengatakan, penyerang membawa pisau 30 sentimeter dan berusaha menikam beberapa orang di dekat persimpangan yang sibuk di kota terbesar Australia sekitar pukul 14:00 waktu setempat.
Fuller menggambarkan senjata itu sebagai pisau tukang daging.
Polisi mengatakan, mayat seorang wanita berusia 21 tahun kemudian ditemukan di sebuah di lantai empat sebuah apartemen di sekitar lokasi.
"Sejumlah anggota masyarakat secara fisik menahan pelaku," kata Inspektur Polisi Gavin Wood. “Saya ingin mengakui bahwa warga yang menghentikan pria itu adalah orang-orang yang sangat berani. ”
Video menunjukkan bahwa orang-orang menjepit pria itu ke trotoar.
Wood mengatakan, serangan itu tidak diprovokasi. Pria itu “berusaha menusuk banyak orang. Usaha itu, untungnya, tidak berhasil, ”kata Wood.
Sopir Uber, Leon Baghani mengatakan, penyerang, sambil memegang pisau, melompat ke atas kap mobil dan kemudian atap mobil Mercedes-nya, ketika ia membawa pasangan lansia di jalan tempat terjadinya kekerasan.
"Untuk sesaat, saya pikir mungkin dia mengenakan semacam rompi dan dia akan meledakkan dirinya sendiri," kata Baghani kepada televisi Ten Network. "Jadi saya cepat-cepat berakselerasi dan belok kiri dan memastikan bahwa dia turun dari atap mobil."
Seorang saksi mengatakan kepada wartawan bahwa pria itu meneriakkan komentar tentang agama, sebelum berteriak kepada polisi bahwa dia ingin ditembak.
Paul O'Shaughnessy dan saudaranya Luke yang bekerja di sebuah kantor di dekat lokasi itu melihat pria yang menghunus pisau itu dari dalam kantornya.

Paul dan Luke khawatir lelaki itu seorang teroris sehingga ia berlari ke jalan dan mulai mengejarnya.
Mereka bersama beberapa orang yang membantunya berhasil menangkap pelaku yang berlumuran darah dan langsung menjatuhkannya ke trotoar dan menjepit tubuhnya dengan kursi agar tidak bergerak.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan di Twitter bahwa kekerasan itu "sangat memprihatinkan" dan memuji orang-orang yang berhasil menakulukkan penyerang.