Sejarah Hari Pramuka Sejak Era Soekarno, Kenali Sandi Morse hingga Semaphfor
Hari Pramuka 2019 diperingati besok Rabu, 14 Agustus 2019, kenali sejarah hingga sandi morse.
TRIBUNBATAM.id - Hari Pramuka 2019 diperingati besok Rabu, 14 Agustus 2019, kenali sejarah hingga sandi morse.
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang terbentuk pada 1961.
Sejarah Hari Pramuka bermula pada 1961, ada rencana menyatukan berbagai organisasi gerakan pemuda yang ada di Indonesia.
Presiden Soekarno memerintahkan penggabungan semua organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Untuk mewujudkan ini, dibentuklah panitia yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Dr. Prijono, Achmadi, Moeljadi Djojomartono, dan Dr. Azis Saleh.
• Menikah dengan Putra Mahkota, Mantan Puteri Indonesia Ini Jadi Sorotan Publik Karena Hunian Mewahnya
• 3 Siswa Temukan Obat Kanker Ganas Stadium 4 dari Kayu Bajakah di Kalimantan
Dari kepanitiaan tersebut, terbit Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961.
Pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 tertanggal 31 Maret 1961 menimbulkan kontroversi karena tidak melibatkan Hamengku Buwono IX, Azis Saleh, dan Moeljadi Djojomartono.
Ada dugaan, pembuatan Keppres Nomor 109 Tahun 1961 juga bermuatan ideologi komunis karena peran Prijono dan Achmadi yang saat itu dituding beraliran komunis.
Dr. Azis Saleh yang mengetahui hal tersebut bergegas menemui Soekarno dan menjelaskan permasalahan Keppres yang ternyata sudah ditandatangani Soekarno.
Soekarno yang mendengar hal tersebut, segera memerintahkan untuk tidak menerbitkan Keppres tersebut dan menggantinya dengan Keppres No 238 tahun 1961.
Keppres tidak ditandatangani Presiden Soekarno Penandatanganan Keppres No 238 tahun 1961 juga menimbulkan permasalahan.
Penyusunan konsep Keppres No 238 tahun 1961 dikerjakan di kediaman Dr Azis Saleh di Jalan Borobudur 18, Jakarta.
Ketika Keppres No 238 tahun 1961 telah disusun, aturan ini tidak bisa segera ditandatangani Soekarno karena tengah berada di luar negeri.
Akhirnya, Keppres dibawa kepada Perdana Menteri Ir H Djuanda.
Djuanda merupakan perdana menteri ke-10 sekaligus terakhir di sistem pemerintahan parlementer tahun 1957-1959 sekaligus pencetus Deklarasi Djuanda.
Djuanda awalnya belum bersedia menandatangani Keppres No 238 tahun 1961 karena belum mengetahui maksud dari penandatanganan undang-undang tersebut.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Dr Azis Saleh, Djuanda mencoba menelepon Soekarno untuk mengonfirmasi hal tersebut.
Setelah mendapatkan izin dari Soekarno, akhirnya Djuanda bersedia menandatangani Keppres tersebut.
Ketetapan MPRS No II/1960 Sebelum diterbitkannya Keppres No 238 tahun 1961, pernah dibuat ketetapan MPRS No. II Tahun 1960.
Dewan parlemen memberikan arahan kepada pemerintah dalam pembinaan pemuda.
TAP MRPS No II Tahun 1960 berisi tentang garis-garis besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap 10961-1969 Terkait tentang kepramukaan dijelaskan dalam sektor pendidikan yang tercantum pada Pasal 330 tentang Dasar Pendidikan Kepanduan adalah Pancasila.
Pasal 741 juga menjelaskan tentang revolusi mental, kebudayaan, dan agama. Pasal itu menyebutkan, revolusi mental dapat dicapai dengan menerbitkan sistem kepanduan.
Sandi morse
Sandi merupakan salah satu alat pelindung untuk suatu yang rahasia atau hal tidak boleh diketahui oleh pihak lain dan sebagainya.
Seiring berjalannya zaman, sandi saat ini banyak akun dan peralatan yang diberikan sandi.
Selain menjadi alat pelindung, sandi juga bisa menjadi alat komunikasi, seperti dalam pramuka.
Tapi, sandi yang akan Bobo bahas adalah sandi yang pernah Bobo pelajari selama mengikuti pramuka.
Ada sandi apa saja, ya, kira-kira?
Kode ini ditemukan oleh Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Dalam kode ini, setiap huruf dan angka diganti dengan titik dan garis yang berbeda-beda. Pada zaman dulu, kode morse disampaikan menggunakan alat khusus dan dikirim dengan teknologi radio CW.

Saat ini, kode morse digunakan dalam pramuka. Biasanya, para anggota pramuka menggunakan senter atau peluit pramuka. Untuk tanda titik, kita bisa meniup peluit dengan durasi pendek, sedangkan untuk garis, kita bisa meniup peluit dengan durasi yang agak panjang.
Sandi Semaphfor
Untuk menggunakan kode smafor (Semaphor), kita bisa menggunakan bendera, kayu, dayung, atau tangan kita sendiri. Pada zaman dahulu, kode ini digunakan dalam perang sipil di Amerika Serikat. Orang yang bertugas memberikan kode ini biasanya berada di tempat yang lebih tinggi.
Saat ini, kode smafor digunakan dalam pramuka. Setiap huruf dan angka diwakili dengan sudut-sudut khusus yang telah disepakati. Selain pramuka, kode smafor juga digunakan sebagai sinyal kereta api.
Inggris adalah negara pertama yang menggunakan smafor untuk sinyal kereta api.

Kode yang satu ini sebenarnya sama dengan kode morse. Hanya saja, penggunaan titik dalam kode morse diganti dengan rumput kecil “^”, sedangkan penggunaan garis dalam kode morse diganti dengan rumput besar “/\”.
Untuk pemisahan antar huruf digunakan tanda “___”, sedangkan pemisahan antar kata digunakan spasi. Jadi, sandi rumput merupakan bentuk lain dari sandi morse.
Sandi A-Z dan Angka
Sandi A-Z dan sandi angka merupakan kode yang paling mudah menurut Bobo. Dalam sandi A-Z, kita hanya perlu membalik alphabet A dengan Z, B dengan Y, dan seterusnya. Jadi, untuk menggunakan sandi ini tidak perlu kemampuan khusus.

Lalu, bagaimana dengan sandi angka?
Sandi angka juga cukup mudah. Dalam sandi ini, kita hanya perlu mengganti huruf A dengan 0, B dengan 1, dan seterusnya. Jadi, untuk menggunakan sandi ini, kita hanya perlu mengetahui urutan setiap alphabet dimulai dari angka 0. Mudah, kan?
Sandi Kotak
Sandi ini merupakan sandi yang paling Bobo suka, karena gampang untuk dihapal. Untuk belajar sandi ini, kita harus membuat dua garis horizontal dan dua garis vertikal serta dua garis yang bersilangan.

Setelah itu, berikan satu titik di setiap ruang yang ada. O iya, setiap satu ruang mewakili dua huruf. Agar lebih mudah, kita bisa melihat gambar di bawah ini!
Nah, Teman-teman, itulah sando-sandi yang ada di dalam pramuka. Kira-kira, sandi mana yang sudah kamu pelajari?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Pramuka, Ini 3 Fakta di Balik Terbentuknya Praja Muda Karana'